44. Is it dream?

5.1K 435 20
                                    

Seulgi POV

Satu minggu lewat 3 hari sudah Irene tidak pulang ke apartemen ku, dia juga tidak membalas pesan-pesanku, menjawab telepon ku.

3 hari yang lalu aku bertemu dengannya di rumah duka kakek Lisa, tapi karena keadaan sedang berduka, aku tidak ingin merusaknya, di hari itu juga Jennie di rawat, Irene yang menjaga nya, aku ingin sekali bertemu dengannya, niatku habis dari pemakaman kembali lagi ke rumah sakit, bertemu Irene sekalian menjenguk Jennie, tapi. Wendy memberi saran padaku, itu bukan waktu yang tepat. Irene akan lebih marah lagi jika aku memaksanya berbicara pada ku.

Aku sudah sangat merindukannya, sampai kapan dia tidak akan pulang? Dan akhirnya hari ini aku memutuskan untuk menjemputnya di rumah orangtua nya, aku benar-benar bisa gila tanpa nya.

Aku sudah berada di jalan, 10 menit lagi aku sampai. Aku berharap aku bisa membawa nya pulang siang ini.

-----

Aku sudah sampai di rumahnya, memarkirkan mobilku di dalam rumahnya dan turun dari mobilku.

Aku mengetuk pintu rumah Irene.
Tidak lama, ibunya membuka pintunya, sebelumnya dia tersenyum. Tapi, saat melihat bahwa aku yang bertamu, ibunya merubah raut wajahnya menjadi kesal dan dingin.

"Ada perlu apa?" Tanya ibu nya dengan dingin.

Aku membungkuk sopan menyapanya sebelum berbicara.
"Aku ingin bertemu Irene"

"Irene sedang tidak ada dia sedang pergi keluar" ucapnya aku melihat matanya, apakah dia berbohong atau tidak.

"Kalau begitu aku akan menunggu disini" aku duduk di kursi depan rumahnya, dan ibunya pun memasuki rumahnya, meninggalkan ku di luar sendirian.

Sudah 12 tahun aku menjalani hubungan Irene dengan ketidaksetujuan ibunya terhadapku, di pikirnya aku jauh di bawah Irene yang masa depannya juga masih jauh. Di tambah sekarang aku masih anak kuliah sedangkan Irene sudah fokus berkarir.

Sakit sekali rasanya memperjuangkan hubungan ini, tapi bagaimana lagi? Aku sangat mencintainya.

Aku memainkan ponselku, tak lama. Sebuah mobil sedan hitam memasuki rumahnya, seorang laki-laki yang ku tahu itu adalah CEO Irene, Oh-Sehun. Walaupun aku belum pernah berbincang dengannya, aku cukup menghapal wajahnya karena beberapa kali terkena skandal dengan kekasihku.

Laki-laki itu membuka pintunya dan Irene keluar dari mobilnya, ternyata benar. Irene baru saja dari luar. Kenapa ini sakit sekali.

Wajah Irene sangat dingin menatapku keluar dari mobilnya. Dia berjalan kearahku.

------

Irene POV

Seulgi.. itu dia Seulgi, ya Tuhan aku sangat merindukan mu sayang.. hatiku bahagia melihat nya yang sedang duduk di depan rumah ku dan aku melihatnya dari dalam mobil, aku sedang bersama Oh-Sehun. Berbicara tentang karir ku. Aku memutuskan untuk mengundurkan diri dari reporter, aku sudah memutuskan antara karir dan cinta. Aku lebih memilih cinta, aku akan menemani Seulgi sampai dia lulus kuliah, lagipula, walaupun Seulgi masih kuliah, dia telah memiliki usaha Trading online yang cukup ramai, penghasilannya juga lumayan. Aku akan belajar tentang Trading, agar aku bisa membantunya untuk membesarkan usahanya.

Aku turun dari mobil Oh-Sehun ketika dia membuka pintu mobilnya untukku, aku melihat Seulgi yang tidak membawa bunga untukku, seharusnya dia membawa bunga! Aku memasang wajah dingin ku karena kesal dia tidak membawakan ku bunga untuk merayuku.

Aku berjalan menghampirinya.

"Siapa ini?" Tanya Oh-Sehun.

Seulgi menjulurkan tangannya.

My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang