"Jennie, apakah kau ingin mampir sebentar? Aku ingin makan..-" Lisa berdeham sebelum melanjutkan bicaranya.. "makan eskrim.. aku akan meneraktir mu" ucapnya sambil menyetir..
Saat Jennie mendengar kata es krim, raut wajahnya yang cemberut, menjadi berubah seperti dia sangat bahagia, tetapi dia tetap harus menjaga gengsi nya..
"Ya" jawab nya singkat tanpa melirik kearah Lisa..
Lisa menganggukan kepalanya dan melajukan mobilnya menuju ke kedai eskrim..Sesampainya mereka di kedai eskrim, mereka turun dan duduk di kursi yang saling berhadapan.. Jennie memesan eskrim vanilla, sementara Lisa memesan eskrim coklat..
"Ada apa kau mengajakku makan eskrim?" Tanya Jennie curiga..
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin saja" jawab Lisa..
"Lisa.. apa kau benar tidak melihat tas ku?" Jennie masih belum menyerah menanyakan tasnya dan Lisa menarik napasnya.. menatap lurus ke mata Jennie..
"Aku sudah mengatakan yang sejujurnya, jika kau tidak percaya.. aku akan menggantinya" Lisa berbohong dan meyakinkan Jennie..
Jennie menghela napasnya dengan lemas.. "tidak usah.. mungkin memang aku yang lupa menaruhnya" gumam Jennie dengan Lemas..
Lisa yang memperhatikannya mulai tertawa dalam hati.. akhirnya dia bisa membalas dendamnya..
Es krim pun telah sampai..
Dan mereka memakannya.. mata Jennie mulat terbelalak dan wajahnya berubah menjadi bahagia.. "ini enak" Kekeh Jennie seperti bayi.. Lisa yang memandangnya tidak bisa menahan senyumnya dan menggelengkan kepalanya.."Jennie.." panggil Lisa dan Jennie menoleh kearahnya..
"Hmm?" Jennie hanya bergumam untuk menjawabnya..
Lisa menunjuk pinggir bibirnya sendiri, sementara Jennie yang bingung dengan dahi mengkerut.. "Wae?"
Lisa tetap menunjuk pinggir bibirnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Jennie yang tersadar mukanya memerah "apakah disini?" Ucap Jennie malu-malu dengan pipi yang merah seperti tomat..
Lisa hanya menganggukan kepalanya.. lalu Jennie mencium pinggir bibir Lisa sekilas yang membuat Lisa terbelalak matanya hampir keluar dari tempatnya.. "yah! Apa yang kau..-" Lisa mengelap pinggir bibirnya yang habis di cium Jennie "aisshh.. kau sudah gila?!" Lanjut Lisa dengan kesal dan memalingkan wajahnya..
"Apa? Kenapa kau kesal? Kau yang minta aku menciummu? Aku kira ini bayaran karena kau meneraktirku?" Jawab Jennie polos.. dengan penuh tanda tanya yang kebingungan..
Lisa yang merasa frustasi menatap wajahnya lalu mengelap pinggir Jennie yang belepotan dengan es krim di pinggir bibir Jennie.. "maksudku ini!" Tegas Lisa dengan kesal yang membuat Jennie malu dan tergugup..
"A-ah Li-lisa..Mi-mian" ucap Jennie dengan gugup Lisa hanya menggelengkan kepalanya..
"Bisa-bisanya kau.. hanya di teraktir es krim kau memberi imbalan ciuman mu kepada seseorang dengan mudah, apakah kau seperti itu ketika bersama seseorang, huh?" Lisa mendengus dan menyipitkan kedua matanya melihat Jennie..
"Yah! Aku hanya salam paham.. tolong lupakan! Aku tidak seperti itu!" Jennie mengacak-ngacak rambutnya dengan frustasi dan mengehentakan kedua kakinya.. Lisa terus menatapnya dengan mata menyipit untuk membuat Jennie lebih malu, Lisa menggelengkan kepalanya dan berdecak..
"Aigoo.. Jennieyah.." decak Lisa sambil terus menggoda Jennie..
-------
Jennie sama sekali tidak mengeluarkan sepatah kata pun semenjak kejadian tadi, di sepanjang jalan dia hanya termenung dan wajahnya tampak sangat malu bahkan sesekali dia memukuli kepalanya sendiri, sementara Lisa menertawakannya terus menerus dan menyipitkan kedua matanya untuk menggoda Jennie yang membuat Jennie makin tidak tahan memikirkannya.. mereka telah sampai di rumah dan Jennie buru-buru masuk ke dalam rumah Lisa..
"Aigoo.. Jennieyah.." gumam Lisa di belakang Jennie sambil berdecak dan menggelengkan kepalanya..
Jennie menghentikan langkahnya dan menoleh kearah Lisa..
"Lisa! Bisa kah kau diam?!" Jennie mendengus menatap Lisa dengan tajam yang membuat Lisa justru makin menggodanya.."Aigoo.. aigoo.. apakah ada yang lebih bodoh dari mu? Bisa-bisanya kau mencium sembarang orang.. aigoo.." ucap Lisa dengan nada menggoda sambil bergidik yang membuat Jennie memukul-mukul badan Lisa..
"Bisa diam tidak, kau cungkring!" Teriak Jennie dengan kesal sambil memukuli terus badan Lisa.. sementara Lisa menahan tangan Jennie dan memegangi kedua tangan Jennie.. mereka tertawa dan seketika tawa mereka hilang dan saling menatap.. Lisa mencondongkan tubuhnya mendekat ke Jennie yang membuat Jennie harus menelan ludahnya berkali-kali bahkan dia tidak mengedipkan matanya..
"Jennie.. gomawoyo.. atas ciuman mu.." bisik Lisa di depan wajah Jennie.. dan Lisa langsung melarikan diri masuk ke kamarnya..
"Yah! Lalisaaaa!" Teriak Jennie dengan wajah malu nya..
-----
Hmm.. "apakah aku harus menghubunginya?" Gumam Ryujin sendiri sambil berbaring di ranjangnya menatap langit-langit dan memutar ponsel di tangannya..
"Ya, sepertinya harus" lanjut Ryujin dan menekan nomor seseorang..
"Yeoboseyo? Siapa ini?" Ucap seseorang wanita dari sebrang telepon..
Ryujin hanya terdiam canggung dan berdeham.. "ini aku.. hmm.. Ryujin.." ucap Ryujin mencoba untuk tenang..
"Ryujinie~? Omg.. apakabar? Aku merindukanmu.. kenapa baru menghubungiku? Kenapa kau mengganti nomormu, huh?" Ucap wanita di sebrang sana..
"Mian, Yejiah.. aku sangat sibuk.. bagaimana kabar mu di sana? Aku mengganti nomorku karena ponselku yang lama hilang, dan aku memblockir nomorku yang lama" Ternyata, itu Yeji.. Yeji adalah mantan Ryujin.. mereka putus karena Ryujin yang meminta ketika Yeji melangsungkan kuliahnya di amerika lebih tepatnya di canada.. Ryujin terpaksa meminta putus karena dia tidak bisa LDR. Walaupun berat untuk Yeji, tetapi Ryujin berjanji akan terus menghubunginya, hingga 8 bulan terakhir ini, Ryujin melupakan Yeji karena sesuatu..
-----
Flashback on..
Ryujin yang sedang berjalan menuju kampusnya, tiba-tiba menghentikan langkahnya ketika dia melihat seorang wanita bertubuh kecil mungil, dengan rambut hitam yang terurai keluar dari mobilnya..
"Siapa wanita itu?" Gumam Ryujin sendiri.. dan berjalan mengikuti wanita itu.. dia terlihat sangat cantik..
"Jendukie!" Panggil seorang wanita yang berlari kearahnya dan wanita itu menoleh tersenyum kearah temannya yang memanggil.. tubuh Ryujin terdiam.. detak jantungnya berdetak tidak normal.. bahkan wanita itu.. memiliki mata kucing yang hampir sama dengan Yeji.. yang membuat Ryujin semakin ingin mencari tahu tentangnya..
Temannya pun merangkul wanita kecil itu dan memasuki kelasnya.."Jendukie? Hmm nama yang lucu.. aku akan mencari tahunya segera.." Ryujin masih bergumam sendiri sambil tersenyum menatap gadis itu memasuki kelasnya..
----
Flashback off
Dan dari situ, Ryujin terus menstalker wanita itu. Mencari tahu nama aslinya. Mencari tahu banyak tentangnya.. dan Ryujin bahkan mengetahui Lisa bukan sepepu Jennie..
Dan kejadian di kelas hari ini.. bukan lah hal yang tidak di sengaja..Ryujin telah merencakannya dan benar saja.. dia telah mendapatkan kesempatan untuk dekat dengan wanita itu.. Jendeuki atau Jennie.. dia adalah wanita yang di incar dengan Ryujin selama 8 bulan ini.. dan dia juga yang membuat Ryujin melupakan Yeji..
"Aku baik-baik saja.. aku sangat merindukan mu.. Ryujinie~ aku sudah memutuskan untuk pindah ke korea.. aku sudah mengurusnya dan dua bulan lagi aku pindah ke sana.. aku ingin kita melanjutkan hubungan kita sebelumnya.. aku mencintaimu.. aku telah sadar.. bahwa kau adalah rumahku~" ucap Yeji dengan nada manjanya yang membuat Ryujin justru memejamkan matanya dan menghela napasnya..
.
.
.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)
RomancePernahkah kalian membenci seseorang tanpa alasan? Itulah yang terjadi pada diriku saat ini, aku membencinya, ntah kenapa.. Tetapi, betapa menyiksanya ketika kalian membencinya kalian harus bertemu dengannya setiap hari dan setiap waktu.. 🔞🔞🔞🔞🔞...