03.50 subuh di hotel
Lisa terbangun ketika mendengar suara Jennie merintih, melihat Jennie yang sudah banyak mengeluarkan keringat di dahinya, Lisa langsung memegang dahi nya untuk mengecek suhu tubuh Jennie, namun Lisa tidak merasakan demam pada dahi Jennie, Lisa pun mengambil tissue di atas nakas dan mengelap dahi Jennie dengan lembut.
"Honey? Apa kau sakit?" Gumam Lisa mencoba membangunkan Jennie.
"Hmm, ini perih sekali" Jennie masih merintih dan matanya terpejam, dia menujuk kearah selangkangannya, bahkan dia tertidur dengan tidak memakai celana dan celana dalamnya karena selangkanganny yang masih sakit, yang mengharuskan Jennie tertidur tanpa celana.
Lisa langsung membenarkan posisi menjadi duduk dan membuka kedua kaki Jennie pelan-pelan, wajahnya tampak cemas dia melihat selangkangan Jennie yang semakin memar.
"Hun, sebaiknya kita ke dokter" Ucap Lisa
Jennie menggeleng lemah "kau gila? Apa yang akan kita katakan nanti ke dokter yang memeriksa ku? Memar ini di dapat karena melakukan seks liar 5 ronde?" Sarkas Jennie yang tidak setuju.
Lisa menggaruk kepala belakangnya merasa bingung harus melakukan apa.
"Sebaiknya aku mengompres mu" karena hotel itu sangat besar di fasilitasi kulkas di dalamnya, Lisa berjalan mengambil botol berisi air putih dingin, dia membalut botol itu dengan sapu tangan milik nya dan mengompres selangkangan Jennie dengan pelan-pelan."Awww babe" Jennie mulai membuka kedua matanya dengan dahi dan alis yang berkerut.
"Pelan-pelan" ucap Jennie.
Lisa menganggukan kepalanya dan terus mengompres selangkangan Jennie dengan pelan dan lembut.
"Mianhae, honey. Telah menyakitimu, lain kali aku akan-"
"Berhenti melanjutkan omong kosong mu, ini bukan salah mu, dan aku tidak mau kau berhenti melakukannya, ini hanya memar. Sebentar lagi juga tidak apa-apa. Aku istrimu, Lisa-ya. Aku akan melakukan apa saja untukmu" ucap Jennie menatap Lisa.
Lisa menganggukan kepalanya dan matanya masih terfokus pada selangkangan Jennie yang sedang dia kompres. "Gomawo, karena telah melayaniku sepenuh hati" ucap Lisa dan mengecup selangkangan Jennie dengan lembut.
"Hei, yang melayanimu bukan hanya selangkanganku, jika aku tidak membiarkan selangkanganku mengangkang untukmu, dia tidak akan terbuka sendiri, aku yang membuatnya, kenapa kau malah hanya menciumnya?!" Sarkas Jennie memutar kedua bola matanya, kesal dengan Lisa yang hanya mengecup selangkangannya dan berterimakasih pada selangkangan Jennie bukan pada Jennie.
Lisa terkekeh mendengar ucapan istri nya dan menggelengkan kepalanya, dia menaruh botol yang sudah tidak dingin itu di atas nakas dan menaiki tubuh istri nya, Lisa bertumpu menahan menggunakan kedua tangannya. "Mianhaee, tentu saja maksudku berterimakasih padamu, karena sudah menjadi istriku yang siap membuka selangkangan mu kapan saja untuk suami mu" gumam Lisa dan mengecup lembut ujung hidung Jennie.
Jennie memalingkan wajahnya dengan malu-malu dan mendorong tubuh Lisa terjatuh di sampingnya. "Sebaiknya kita tidur lagi" gumam Jennie yang masih malu.
"Ne, istri tercantik ku"
"Gombal"
Mereka berpelukan dengan menghangatkan tubuh mereka satu sama lain, Lisa mengecup kening Jennie dan bibir Jennie sekilas.
"Good night, mommy" ucap Lisa
"Good night, daddy.. gomawo telah mengompres selangkanganku" Jennie tersenyum membenamkan wajahnya di dada Lisa dan kembali memejamkan kedua matanya.
Lisa menarik nafas nya dan memeluk tubuh Jennie dengan erat lalu memberi elusan pada punggung Jennie dengan lembut, sambil mencoba memejamkan kedua matanya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)
Roman d'amourPernahkah kalian membenci seseorang tanpa alasan? Itulah yang terjadi pada diriku saat ini, aku membencinya, ntah kenapa.. Tetapi, betapa menyiksanya ketika kalian membencinya kalian harus bertemu dengannya setiap hari dan setiap waktu.. 🔞🔞🔞🔞🔞...