43. Heaven.

5.7K 445 12
                                    

Sudah satu minggu Lisa dan Jennie di italy, setelah satu minggu yang lalu juga mereka melakukan IVF, namun Jennie belum merasakan tanda-tanda kehamilan, besok pagi, adalah jadwal Jennie untuk check up maka dari itu Lisa dan Jennie belum bisa kembali ke korea, jadi Lisa dan Jennie memutuskan untuk kembali ke korea 3 hari lagi setelah melakukan check up. lagipula. Dokter kakek Lisa mengatakan bahwa operasi kakeknya akan di undur lagi melihat kondisi jantung kakek Lisa yang belum stabil. Jadi, Lisa dan Jennie masih memiliki waktu untuk melakukan check up soal IVF yang mereka lakukan, apakah itu berhasil atau tidak?

"Aaaahh aaaahhh fuck, yaaa yaaaa aku keluarr daddy yaaasshh aaaahhh" Jennie mengerang kencang, urat-urat di paha nya mengejang dan menjepit pinggang Lisa menggunakan kedua kakinya, dengan kuku-kuku jari tangannya mencengkram kuat bahu Lisa.. "aaahhhh" desah Jennie di akhir ketika cairannya sudah berhasil keluar.. Lisa tersenyum kecil ketika merasakan cairan istrinya yang sudah mengalir di jarinya, Lisa mencabutnya perlahan dan melumat jarinya sendiri merasakan cairan Jennie di mulutnya..

"Mmmhhh, aku sangat menyukai rasa mu" ucap Lisa setelah berhasil membersihkan cairan di tangannya.

Jennie menarik leher Lisa dan melumat bibir Lisa sekilas.
Jennie mengecap-ngecapkan Lidahnya sendiri dan memasang wajah aneh "rasanya sungguh aneh, enakan punya mu" ucap Jennie dengan polos yang membuat Lisa menertawakannya.

Lisa berbaring di sampingnya, dan memeluk perut Jennie, lalu mengecup pelipis Jennie. "Hun, aku sangat mencintai mu, aku akan menjaga mu apapun yang terjadi, aku janji" ucap Lisa yang menatap tulus pada istrinya dan memberikan jari kelingkingnya kepada Jennie.

Jennie terkekeh dan mengaitkan jari kelingkingnya.
"Aku percaya padamu hun, aku juga sangat mencintai mu, aku juga akan menjaga mu" balas Jennie dengan senyum manisnya.

Lisa mengecup kening Jennie dengan lembut dan mengangkat kepala Jennie agar tertidur diatas lengan Lisa seperti biasa.

"Sekarang, kau harus tidur, besok pagi kita akan checkup, apakah di dalam perut ini sudah ada anak kita, atau belum" ucap Lisa sambil mengelus lembut perut Jennie.

"Hmm, kita lihat saja besok honey, aku tidak mau menjanjikan mu apa-apa, karena aku belum merasakan tanda-tanda kehamilan yang telah ku baca di google" ucap Jennie mengehelakan napasnya.

"Kau tidak perlu khawatir, jika pun ini gagal, kita bisa mencoba nya lagi" Lisa memeluk erat tubuh istrinya dan mengelus lembut punggung Jennie yang masih bertelanjang bulat.

Jennie menenggelamkan wajahnya di dada Lisa yang bidang yang selalu membuatnya nyaman. "Ne honey, good night"

"Good night, sweet dreams baby" Lisa mengecup kembali kening Jennie dengan lembut dan mereka memejamkan kedua matanya.

Ponsel Lisa berdering di atas nakas yang berada di samping Jennie.
Jennie menggeliat terbangun mengambil ponselnya.

"Hun, Ahjussi menelpon" bisik Jennie kepada Lisa.

"Hmm.. Angkat saja" gumam Lisa dengan suara seraknya, matanya belum terbuka dengan sempurna.

"Yeoboseyo?" Jawab Jennie ketika menjawab ponsel Lisa.

"......"

Mata Jennie terbelalak, ponsel Lisa terjatuh dari genggamannya, Lisa yang menyadari adanya keanehan dia langsung merubah posisinya menjadi duduk.

"Babe? Ada apa?" Tanya Lisa yang mulai cemas, Jennie tidak menjawabnya dan hanya meneteskan air matanya, dia memeluk Lisa dengan kuat.

"Hun, tenang lah, kau milik ku, ada aku di sisimu.."

"A-apa maksudmu?" Tanya Lisa gemetar..

Lisa meraih ponselnya dan menghubungi kakeknya tapi tak ada yang menjawabnya, wajah Lisa mulai cemas.

My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang