32. All Of Us

7.5K 674 54
                                    

Jangan lupa vote, mungkin kalian anggep vote itu adalah hal biasa, tapi buat Author, itu sangat amat menyenangkan pas liat notif di hp ada tanda "W" pas di buka notif sama komen, bikin semangat nulis, gak butuh uang, cuman butuh bintang kalian, thankyou gaess.. happy reading yesss..

---------

Wendy POV

Lagi-lagi aku memergoki kedua pasangan bucin itu, sebenarnya. Aku bukan merasa kedua mataku ternodai, tetapi lebih tepatnya.. aku menjadi penasaran, bagaimana rasanya berciuman dan melumat bibir seseorang seperti itu? Sudah 23 tahun aku hidup namun, aku tidak pernah melakukan 'make out' kepada seseorang, bila kalian tidak mengerti arti kata 'make out' pada hubungan relationship kalian bisa mencari nya di google.

Apakah aku memang di takdir kan untuk menjadi single? Aku lebih menyukai perempuan, namun sampai saat ini, belum ada perempuan yang membuat ku ingin memilikinya, bukan karena aku pemilih. Hanya saja, aku mencari seorang perempuan yang sederhana, dan mau menerima ku apa adanya, rata-rata perempuan yang mendekatiku, alasannya karena ayah ku yang kaya raya. Aku katakan pada mereka, kalau begitu. Kalian bisa mengencani ayah ku, dan bukan aku. Lagipula ayah ku memang single parent, aku hanya bercanda saat itu. Aku tidak menyangka malah ada yang beneran melakukannya, salah satu perempuan itu mendekati ayahku, menjadi kan ayah ku sebagai sugar daddy nya, gila kan? kalau tidak salah itu terjadi beberapa tahun yang lalu, nama gadis itu adalah Joy..

Astaga, apa yang di pikirkan oleh nya? Dia benar-benar mata duitan.
Dari situ aku sangat trauma bila seorang perempuan mendekatiku, adakah disini yang bisa mencintaiku apa ada nya? Dan mau menjadi kekasih ku? Aku bukan seorang perempuan yang sempurna, namun.. aku akan menjadikan kalian sempurna, aku bukan seorang pangeran di kerjaan, tapi aku bisa menjadikan kalian ratu di kerajaan ku..

Aku melihat sepasang kekasih di mabuk kepayang itu duduk di sebrang meja makan, mereka sedang menikmati beberapa masakan yang ku buat tadi.

"Apakah itu enak?" Tanya Irene unnie kepada Seulgi, karena aku masak cukup banyak hidangan, mereka makan beberapa menu yang berbeda.

Seulgi mengangguk..
"Ya, apakah kau mau mencobanya?"

"Mau" Irene unnie membuka mulutnya dengan mata terpejam..

Alih-alih menyuapi nya, Seulgi dengan ketidakpekaannya malah menaruh lauk nya di atas piring Irene unnie, tanpa menoleh sedikit pun kearah Irene unnie yang sedang membuka mulut nya itu menghisap angin, aku bersumpah pada kalian, jangan mau memiliki pacar yang tidak peka, itu rasanya sangat memalukan.

Aku berusaha menahan tawaku, mengerutkan bibir ku dan fokus pada makanan ku, akan awkward bila Irene unnie mengetahui aku melihat posisi nya yang sedang memalukan itu..

"Babe..?" Irene unnie mulai membuka matanya dan menutup kembali bibirnya, aku meliriknya dengan menahan tawa ku, aku bersumpah aku ingin menyuapi Irene unnie agar tidak terlihat malu..

Namun sepertinya, dia sudah terbiasa dengan Seulgi yang tidak peka itu..

Irene unnie hanya memukul lembut bahu Seulgi dan melirik kearah ku, aku tidak bisa menahan lobang hidung ku yang ku tahu sekarang lagi kembang kempis karena menahan tawa ku..

"Ketawa saja! Jangan di tahan!" Irene unnie mendengus..

Akhirnya aku lega, dia memang mengetahui aku yang susah payah menahan tawa ku, kali ini aku menertawakan nya terbahak-bahak sampai perut ku keram, dan tenggorokan ku kering, bahkan aku tidak sengaja kentut, sedikiiiit saja. Hanya sedikit kok, sungguh.

Seulgi bukan hanya tidak peka, namun dia juga sedikit nge'bug' dia melirik kearah ku dan Irene unnie, menggunakan wajah polosnya yang tidak mengerti apa-apa.

My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang