12. Sorry

8.7K 730 14
                                    

Minta vote nya guysss.. thankyouu..

Happy reading...

3

2

1

-------

Ryujin POV

Aku masih memikirkan tas channel kesayangan Jennie yang Lisa maksud, apakah itu yang aku berikan padanya saat dia ulangtahun 5 bulan yang lalu?

Kenapa Jennie menyayangi tas itu? Bahkan dia tidak tahu, darimana usul tas itu. Atau jangan-jangan dia telah mengetahuinya? Atau sebenarnya itu bukan tas dari ku? Hmm sepertinya aku harus mencari tahu lagi nanti.

Kalau tidak karena Jennie, aku malas naik bus kemana-mana. Pada saat itu, aku mendengar perkataannya kepada temannya, yang dia sebut Jisoo unnie, dia mengatakan bahwa dia ingin sekali merasakan naik bus. Tetapi temannya tidak mau, karena itu sangat repot. Aku mendengar bahwa dia menyukai hal yang sederhana daripada yang mewah.

Jadi ku pikir, aku akan merebut hatinya jika aku melakukan hal yang sederhana, tetapi Lisa malah mengejek ku. Apakah dia tidak tahu, siapa aku?

"Hei, tidak usah di pikirkan kata Lisa tadi" ucap Jennie yang duduk di sebelah ku. Ya, aku memutuskan untuk mengantarnya pulang naik bus karena si bajingan itu meninggalkannya sendiri, Irene unnie menawarkan tumpangan, tetapi Jennie menolaknya karena dia ingin naik bus bersama ku, ntah apa yang di pikirkan perempuan satu ini, tidak kah dia pikir ini merepotkan? Justru dia malah senang melakukan ini. Tetapi, itu lah yang membuat ku jatuh cinta padanya, dia sangat unik.

Aku tersenyum membalasnya dan menggelengkan kepalaku.. "aku tidak memikirkan Lisa, hanya memikirkan mu" ucapku..

"Kenapa? Aku tidak apa-apa" katanya dengan wajah senyumnya, tetapi di balik senyumnya, aku bisa melihat tatapannya yang cemas. Apa dia mencemaskan ku?

"Ya, tentu saja kamu tidak apa-apa, aku tetap memikirkannya, bagaimana kau bisa tahan tinggal dengan orang seperti itu" gumamku menatapnya dan dia hanya menghelakan napasnya.. "Jennie" panggilku lirih.. dia pun menoleh kearahku..

"Hmm?" Sahutnya..

Aku mencintaimu.. aku ingin sekali mengatakan itu, namun aku masih harus menahannya, karena ini belum waktunya, lagi pula, dia belum mengenalku walau pun aku sudah cukup mengenalnya dengan mengintai nya selama 8 bulan ini..

"Tidak apa-apa" ucapku tersenyum dan dia membalas senyumanku..

Lalu, suasana pun hening, aku melihat wajahnya tampak cemas dan memainkan jari-jarinya sendiri.. aku pun meraih tangannya dan menatap lurus tidak menatap nya.. aku merasakan dia menoleh kearah tanganku dan dia hanya terdiam ketika aku memegang tangannya..

Rasanya sungguh hangat, aku sudah benar-benar melupakan Yeji.. aku ingin Jennie yang menjadi pasanganku.. tetapi, bagaimana dengan Yeji? Aku sudah janji tidak akan membuatnya menangis. Apakah aku harus mengatakannya agar dia tidak perlu repot-repot ke sini? Atau bagaimana? Aku benar-benar sangat bingung.

Bus pun sampai di halte tujuan ku, aku berhasil mengantar Jennie sampai depan rumah Lisa.. aku mengelus rambut Jennie dan menatapnya..

"Berikan ponselmu" ucapku dan dia memberikan ponselnya dan aku mengetik nomorku lalu menghubungi memakai ponselnya.. aku pun mengeluarkan ponselku dan menyimpan nomornya..

"Jika terjadi apa-apa, hubungi aku, dan itu nomorku" ucapku menatapnya dan dia menganggukan kepalanya dengan tersenyum..

"Terimakasih, sudah membantuku banyak.." gumamnya..

My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang