37. Wedding day

7.5K 563 6
                                    

Lisa POV

Tau kah kalian? Hari ini ternyata bukan hanya hari tunangan ku saja, kakek ku dan orangtua Jennie telah mempersiapkan semuanya, ini adalah hari pernikahan ku dengan Jennie!

Gila, ini gila. Iya kan?! Bagaimana bisa kakek ku tidak memberitahu ku dan Jennie sebelumnya? Aku bukan menyesal, hanya saja. Aku tidak bisa ikut dalam mempersiapkan semuanya termasuk mental ku!

Aku akan menikah di salah satu hotel milik kakek ku. Jangan bertanya kemewahan tentang hotel ini, please.. Kalian tahu kakek ku seorang pengusaha sukses di dunia, dan ini adalah pernikahan cucu dan keluarga satu-satu nya, dia pasti melakukan hal yang terbaik untukku. Ani, bukan untuk ku, melainkan untuk Jennie yanh sudah sangat dia cintai.

Tema pernikahan ku adalah OutDoor, tidak di dalam BallRoom. Namun aku belum sempat tuk melihat bagaimana bentuk OutDoor yang sudah di dekor itu, karena. Baru sampai hotel aku sudah di suruh memasuki fitting room.

Oh Tuhan, apakah pernikahan ku sebuah lelucon? Bahkan aku tidak mempersiapkan apa pun, aku sempat marah, tentu. Namun kakek ku mengatakan pada ku, dia tidak ingin menunggu lama, dia takut tidak bisa menyaksikan pernikahan ku dengan Jennie, dia minta maaf tidak memberiku kesempatan untuk memperisapkan semuanya sendiri dengan Jennie. Aku cukup mengerti maksud kakek ku, aku hanya berharap pernikahan ini walaupun aku dan Jennie tidak mempersiapkan sebelumnya, tetap akan menjadi Sakral dan tidak ada perceraian dari pernikahan ini.

Hari ini, kakek ku menemani ku dalam pernikahan, dia tidak ingin memakai kursi roda sekali pun, dia benar-benar ingin mendampingi hari pernikahan ku, namun tetap saja dokter pribadinya ikut serta untuk menjaga kakek ku.

"Huhhhh" untuk kesekian kalinya aku menarik napas ku, ntah perasaan apa ini yang tidak pernah ku rasakan, gugup? Tapi rasanya, ini lebih tinggi levelnya dari pada sekedar gugup. Gelisah? Juga bukan. Yang jelas, jantung ku berdebar, tangan ku berkeringat, napas ku terasa berat. Tubuh ku ikut kaku, aku di depan cermin melatih senyuman ku, fuck! Bahkan hanya sekedar senyum saja aku tak bisa, bibirku terasa tremor saat aku melakukan senyum! Come'on. Kemana perginya Lisa yang selalu percaya diri?

Aku bergerutu dalam hati, mengutuk diriku sendiri karena kesal aku benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa kali ini, tubuh dan otak ku mati rasa, ah jangan bilang aku terkena stroke? Tidak kan? Aku mengangkat kedua tangan ku, benar. Ini kaku. Lemas. Oh astaga. Kasian sekali jika aku terkena stroke karena kaget melakukan pernikahan yang serba dadakan ini, bukan apa. Aku hanya kasian Jennie akan memiliki suami yang stroke dan akan mengurusnya sepanjang hidupnya, tubuh ku bergidik dengan hanya memikirnya. Itu sangat seram! Amit-amit! Ku mohon jauhkan lah!

"Lisa? Ada apa dengan wajahmu?" Tanya kakek ku dengan suara berat nya.

Aku menoleh ke belakang dan menghelakan napasku untuk kesekian kali nya.

"Sepertinya aku terkena Stroke" ucapku yang membuat seisi ruangan ini memertawakan ku, termasuk penata busana ku.

Kakek ku menggelengkan kepalanya.
"Kau sangat konyol! Kasihan Jennie memiliki suami seperti mu" gelengnya lagi.

"Ouhh, Manoban sialan! Kau sangat tampan hari ini!" Ucap Wendy yang masuk ke ruangan dan memberi highfive padaku.

"Sial! Kau......?" Gumam Seulgi sambil menyipitkan kedua mata nya melihat tubuh ku dari atas hingga bawah..

"apakah kau benar Lisa, sahabat ku? Kau sangat terlihat tampan dan dewasa hari ini" Lanjut Seulgi yang terkekeh dan memukul bahu ku.

"Ya ya ya, lihat lah anak ayam ini, seperti bukan dirinya saat ini" Jisoo unnie terkikik dan menyenggol perut ku memakai siku nya.

"Yah! Kenapa kalian bisa kesini?" Mereka melirik Harabeoji dan mengedipkan satu matanya dengan serempak dan terkekeh secara bersamaan.

Oh gosh! Bahkan kakek ku benar-benar sudah memperisapkan semuanya termasuk telah mengatur tamu undangan nya.

My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang