Jennie POV
Aku terbangun mengerjapkan kedua mataku, menatap suami ku yang sedang tertidur pulas di samping ku, dia mendengkur cukup keras, yang membuatnya terlihat seperti bapak-bapak, tidak salah jika memang harus dia yang menjadi suami dalam rumah tangga ku.
Tangannya melingkar memeluk ku, aku menjadikan lengannya sebagai bantalnya seperti biasa, aku mengelus bibir tebalnya yang sedang terbuka, dengan inisiatif ku sendiri, aku menutup bibirnya.
Lisa membuka matanya setengah, matanya terlihat masih sangat merah.
"Kau sudah bangun, hum? Jam berapa ini?" Tanya nya dengan suara seraknya.Aku tersenyum dan mencium bibir tebalnya "sudah. Ntah, aku belum melihat jam. Mungkin masih subuh?" Ucapku dan dia menggeliatkan tubuhnya dan memeluk ku kembali dengan erat.
"Tidur lagi" ucapnya sambil mendengkur kembali kealam bawah sadarnya, aku meraih jari-jari panjangnya, melihat jari-jarinya yang sangat berurat membuat gairahku naik dengan hanya melihat jari-jarinya. Aku selalu senang membayangkan jari-jari ini yang selama ini membuat ku puas, aku mengecup jari-jarinya, sejujurnya aku tidak butuh dia memakai strap-on. Bagaimana pun, aku lebih menyukai jari-jari panjangnya itu. Namun, aku tidak bisa menolaknya. Karena dia suami ku, aku akan melakukan apapun untuknya.
"Hmm?" Dia bergumam ketika aku menciumi jari-jari panjangnya.
"Kau belum puas untuk seharian tadi, yang di penuhi seks liar, huh?" Gumammya yang membuatku malu dan memukul lembut bahunya.
Ya, hari ini aku melakukan seks bersama Lisa benar-benar gila. Dari di balkon, sofa. Ranjang. Kamar mandi, uh semua tempat sepertinya sudah penuh dengan cairan cintaku bersama Lisa.
Hingga semua gaya sudah kami lakukan, aku berharap, kalian bisa membayangkannya, betapa hot nya seks ku dengan Lisa hari ini..
Aku memeluk tubuhnya dan menenggelamkan wajahku di dadanya..
"Honey, kau ingin memiliki anak perempuan atau laki-laki?" Tanya ku kepadanya."Aku ingin perempuan, karena aku tahu jika anak laki-laki akan akrab dengan mommy nya, bukan pada daddy nya.." kekehnya yang membuat ku terkekeh juga mendengarnya..
"Kalau misalnya ternyata, anak laki-laki yang ku kandung nanti, bagaimana?" Tanyaku sambil mengecup dadanya, kami masih dalam keadaan bertelanjang saat ini dan hanya di balut dengan selimut putih.
"Tidak apa-apa. Yang terpenting dia tumbuh menjadi anak yang sehat dan baik." Gumamnya sambil mengecup keningku.
Aku masih tidak membayangkan bahwa aku dan Lisa akan ke jenjang seperti ini, berbicara tentang putra putri yang sebelumnya hanya ada di bayanganku selama 3 tahun aku memendam perasaan ku menyukainya.
Aku tersenyum kecil mendengar jawabannya, ada sedikit keterharuan dalam diriku mendengar jawabannya, aku yakin. Dia akan menjadi ayah yang hebat nantinya walaupun dia sama dengan ku seorang perempuan. Namun perannya sebagai lelaki sampai sejauh ini tidak pernah gagal, bahkan berkali-kali aku sempat melupakan bahwa Lisa adalah perempuan.
Ya itulah menurutku yang namanya cinta sejati, tidak mengenal apapun termasuk gender. Aku mencintainya bukan karena dia seorang wanita, tapi karena dia adalah Lisa. Aku tidak bisa jatuh cinta pada wanita lain, aku hanya bisa jatuh cinta pada Lisa.
Dia adalah cinta pertama dan terakhir dalam hidupku..
Dia melirik kearah ku dan menghapus air mataku yang tidak sadar sudah mengalir di pipi ku.
"Hei, kenapa menangis? Apakah kau kecewa karena aku menginginkan anak perempuan?" Tanya nya dengan wajah cemas.
Aku menggelengkan kepalaku.. "Ani hun, aku hanya terharu" gumam ku..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy My Enemy (JENLISA) GxG✔️ (END)
Roman d'amourPernahkah kalian membenci seseorang tanpa alasan? Itulah yang terjadi pada diriku saat ini, aku membencinya, ntah kenapa.. Tetapi, betapa menyiksanya ketika kalian membencinya kalian harus bertemu dengannya setiap hari dan setiap waktu.. 🔞🔞🔞🔞🔞...