08 || Tak Terungkap

24 10 4
                                    

Mau setebal apa pun topeng yang kau gunakan 'kan terasa sia-sia bila mata sudah mengatakan segalanya. Lagipula akan ada masa di mana rasa letih itu membuncah
-🌻My Rival is My Boyfriend🌻-

🍀🍀🍀

Bunyi bel istirahat terdengar nyaring di telinga penghuni SMA Bright Sky, wajah yang semula keruh kini kembali jernih. Kantin yang sepi kini membludak dipenuhi siswa-siswi SMA Bright Sky yang asyik mengisi perut keroncongan mereka.

Lain hal dengan Annabella yang justru memandang ponsel di tangannya diikuti jemari yang menari-nari begitu lincah menekan beberapa huruf di layar ponsel.

Ingin tahu di mana Arsy? Sudah ngibrit memadati kantin meninggalkan Annabella seorang diri di kelas. Wajar, Annabella memang jarang ke kantin ia lebih suka membawa bekal guna untuk menghemat uang. Takut bila ada keadaan genting, namun ia tak memiliki uang.

Annabella tampak mengetikkan beberapa kata di layar ponselnya kemudian menekan kirim dan tak lama ponselnya memamerkan balasan dari seseorang.

Annabella_Purple07
Bisa ketemu di perpustakaan?
09:50 AM

Amanecer _410311
Gw otw perpustakaan.
09:50 AM

Read.

Usai membaca pesan dari sang pemilik akun, ia lantas memutuskan untuk segera ke perpustakaan sekolah. Agak jauh dari kelasnya memang, harus melewati beberapa kelas kakak tingkatnya.

Sedikit malu baginya, lantaran di jam istirahat koridor pasti akan ramai. Belum lagi kakak tingkatnya atau tepatnya anak-anak cowok kelas sebelas memang kerap menggoda junior-juniornya dengan seribu gombalan khas buaya.

"Hai, adek cantik! Mau ke mana? Mau gue anterin gak, nih?" Dan benar saja, beberapa pemuda yang berdiri beberapa langkah darinya tampak menatapnya penuh goda.

Tampak pemuda dengan name-tag Afgan Nathan Sykes mendekati Annabella seraya melayangkan wink berupaya menggoda, namun tentu Annabella tak tergoda sama sekali. Ya, bagaimana ia akan tergoda jika seleranya saja setinggi tujuh berlian Bangtan Sonyeondan, beberapa husbu, juga tokoh-tokoh fiksi yang tak dapat dihitung dengan jari. Tidak normal memang, namun mau bagaimana lagi?

"Mau ke mana, nih? Mau sama gue gak? Selagi gue sendiri loh," goda Afgan lengkap dengan lesung pipit khas seperti artis Indonesia dengan nama yang serupa.

"Mau ke perpustakaan di atas, Kak. Tapi, gue bisa ke sana sendiri kok," tolak Annabella santai.

Afgan pun mengangguk kemudian menyodorkan tangannya ke arah sang gadis dibalas tatapan bingung tentunya. Afgan terkekeh melihat wajah juniornya yang tampak menggemaskan. "Lucu banget, sih. Gue anterin ke perpustakaan, yuk! Gue jamin lo selamat sampai tujuan tanpa tergores walaupun oleh debu," ajaknya dramatis.

Annabella berdecak sebal seraya memutar malas manik netranya. "Ck. Jangan berlebihan, deh, Kak. Perpustakaan itu cuma ada di atas sana cuma tinggal naik tangga doang, ngapain pakai dianter segala," ocehanya.

"Justru itu karena naik tangga gue anterin. Gue gendong biar princess gak capek. Mau? Pangeran yang kelewat tampan ini bakalan gendong lo ke perpustakaan kok. Jangankan ke perpustakaan, ke istana kerajaan aja tancap gas," kekeh Afgan kembali menggoda Annabella dengan menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jari-jari kekarnya.

My Rival is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang