🍀P R O L O G U E🍀

260 14 10
                                    

"Jangan pernah buka hati kamu buat mantan kamu ataupun cowok lain di luar sana karena aku adalah pemilik hati kamu dan selamanya bakalan kayak gitu sampai akhir hayat," lontar sang pemuda penuh percaya diri.

Tawa kencang khas seorang gadis terdengar jelas menyapa indra pendengaran. "Gak malu nelan ludah sendiri? Udah lupa dulu lo bilang apa sama gue di depan siswa lain? Lo sendiri yang bilang kalau sampai kapan pun lo gak akan suka sama gue, 'kan? Bahkan sudi sama kehadiran gue aja enggak. Ya, bukan cuma lo, sih. Gue pun juga sama. Tapi apa sekarang? Hmm ... kalau gue jadi lo udah malu, sih, ya?"

"Dan jangan kira perhatian yang lo kasih ke gue cukup buat gue jatuh cinta. Jangan kira kalau gue beneran suka sama lo. Gak akan pernah. Apa akting gue natural di mata lo? Selama ini gue gak pernah berontak setiap lo skinship ke gue itu karena raga gue gak kuat nahan rasa sakit yang gue derita. Selama ini gue nurut di mata lo dan yang lain karena lo kasih gue perlindungan dari fans-fans gila lo itu. Oh ya, tentang lo dan gue yang tunangan di masa kecil anggap aja cuma permainan. Anak kecil mana paham soal cinta, 'kan? Mimpi amat lo sampai gue jatuh ke pesona lo," dengusnya.

"Yayaya, itu dulu. Yang berlalu biarlah berlalu. Terserah apa kata kamu, intinya kamu mmiliku detik ini juga. Aku gak peduli tentang kamu yang pura-pura suka aku selama ini. Aku pastiin bakalan bikin kamu jatuh cinta beneran sama aku. Tunggu nanti malam, aku dan keluarga besarku datang lamar kamu," sosor sang pemuda dengan santainya. "Kali ini tulus dan serius. Dan akan aku buktikan lamaran anak kecil dulu itu nyata dan murni karena cinta."

"Dih, mau lamar gue? Mau mahar semahal atau sebanyak apa pun gue gak akan mau. Lagi pula buat apa lamaran kalau gak ada cinta. Oh, atau mungkin cuma cinta sepihak?" Sang gadis memutar malas netranya berusaha mengejek pemuda di hadapannya.

Sang pemuda melipat tangan di depan dada kemudian menunduk menyesuaikan dengan tinggi badan sang gadis hingga mengikis jarak antara keduanya. Tampak seulas senyuman di wajah kelewat tampan. "Kamu bilang apa? Cinta sepihak, hm? Kita lihat sampai kapan rasa percaya diri kamu itu bertahan."

"Oke, siapa takut! Gue kasih waktu seminggu buat lo ngebuat gue suka sama lo. Lewat dari itu gak akan sudi nerima lo dan selamanya lo adalah my rival!" tantang sang gadis menekankan kata terakhirnya.

Terkekeh pemuda di hadapannya itu. "Ya, ya, ya. Jangan nyesel, ya, Cantikku. Ingat, di hati terdalam kamu ada cinta untukku."

Dalam sekejap tampak seringaian di wajah datar sang pemuda, tampaknya ia begitu bahagia mendengar lontaran dari bilah bibir sang rival. "Bahkan dalam waktu empat hari aku bisa buktikan kata 'my rival' yang keluar dari bibir kamu berubah jadi 'my boy' atau mungkin 'my husband' lebih tepat?" kekehnya.

"Ck, berhenti membual. Silakan berjuang wujudin impian lo yang sia-sia itu. Gue tunggu seminggu dari hari ini, good bye!" Sang gadis melambai dengan lidah menjulur mengecek sang pemuda tentunya.

"HEY RIVAL GUE, JANGAN TERLALU PERCAYA DIRI, GUE GAK MUDAH LULUH NGOMONG-NGOMONG! SELAMAT BERJUANG UNTUK HAL YANG SIA-SIA!" Sekali lagi sang gadis tertawa dari jarak agak jauh sebelum akhirnya meninggalkan sang pemuda seorang diri.

Sang pemuda hanya menggeleng-gelengkan kepalanya seraya mengubah wajahnya sedatar papan tulis. "Mungkin kamu bisa ketawa mengejek sekarang, tapi lihat aja nanti. Bahkan dalam waktu empat hari pun aku bisa buktikan kalau kamu pun bakalan cinta sama aku dan kamu sendiri yang bakalan datang menemuiku."

"Tertawalah sepuas kamu, Annabella. Karena aku yakin beberapa hari ke depan kamu bakalan nangis. Huh, aku gak bisa bayangin sejelek apa muka dia kalau nangis," gumamnya.

___

___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Jumpa kembali dengan Dhiya di lapak ke empat yang tentu akan menemani kebosanan kalian.

Dhiya harap karya-karya Dhiya dapat menghibur hati galau para readers serta mendukung kehaluan para readers^^

By the way, terima kasih telah mampir dalam lapak Dhiya, vote, comment, dan follow akun Wattpad Dhiya. Sebelumnya Dhiya memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam cerita ini dan Dhiya masih sangat plin-plan. So, happy reading, guys💜

TBC!

Salam manis,
Dhiya Cewenya Duo J🐇

My Rival is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang