Ambisi dalam berjuang memanglah hal terpenting. Namun perlu diingat, tidak semua hal yang diperjuangkan akan membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. Nyatanya terkadang semua perjuangan yang dilakukan hanya mampu dikenang tanpa mampu dimiliki hasilnya
-🌻My Rival is My Boyfriend🌻-_ 🍀 _
Ingat, seseorang akan datang dan pergi pada masanya tanpa kita ketahui apakah dia akan kembali ataukah menghilang selamanya
-🌻My Rival is My Boyfriend 🌻-🍀🍀🍀
Dua hari telah berlalu sejak hari di mana Annabella mengobati luka pada wajah tampan Aiden dan Aiden yang dikejutkan oleh suatu hal yang terjadi di rumah Annabella. Kini di hari Senin yang menyengat kulit, para murid yang tengah melaksanakan upacara seperti sekolah-sekolah pada umumnya di tanah air.
Keringat sebutir biji jagung terus menetes, namun sepertinya sang pembina upacara tengah menikmati pemandangan murid-muridnya yang menahan rasa pegal serta panas di pagi itu. Buktinya, sang pembina justru terus saja memberikan amanat begitu panjangnya atau mungkin bisa dikatakan tengah mendongeng di depan sana.
Ya, sama seperti murid sekolah pada umumnya, gerutuan demi gerutuan terdengar dari bilah bibir murid-murid SMA Bright Sky. Barulah sekitar sepuluh menit kemudian sang pembina upacara menghentikan dongengnya, membiarkan upacara kembali dilanjutkan sesuai susunannya.
Para murid yang semula menggerutu kini bernapas lega, mengunci mulut juga berhenti membuat pergerakan tambahan agar upacara berjalan lancar serta tidak menimbulkan gejolak amarah pada guru ketertiban. Jika iya, mereka justru akan dipanggang hingga siang nanti sebagai hukumannya.
"Pengumuman-pengumuman. Barisan diistirahatkan." Demikian suara sang protokol upacara menandakan upacara telah berakhir.
"BARISAN SAYA AMBIL ALIH! ISTIRAHAT DI TEMPAT ... GERAK!" tegas Chandra sebagai pemimpin barisan yang paling kanan.
Sontak saja secara serempak para murid memposisikan sesuai arahan Chandra. Tak lama tampak seorang pemuda berjalan penuh wibawa ke arah di mana posisi sang pembina upacara tadi singgah.
Netra tajamnya menyapu ratusan orang di hadapannya, wajahnya kian serius. Beberapa murid yang saling berbisik kini bungkam, cukup terintimidasi dengan tatapan elang sang pemuda.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi, Shalom, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, dan Salam Sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMA Bright Sky, yang saya hormati pula Bapak, Ibu Guru, serta para karyawan SMA Bright Sky. Dan juga siswa-siswi SMA Bright Sky yang saya banggakan." Sang pemuda pun menghentikan sejenak ucapannya, menarik napas sebelum kembali berucap.
"Sebelumnya perkenalkan saya Aiden selaku Ketua dari gang Northwestern Wolf Gangster, memohon izin untuk meminta waktunya sejenak. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan, dimohon semua siswa maupun siswi SMA Bright Sky untuk mendengarkan dengan baik dan mematuhinya." Aiden menjeda sejenak ucapannya, ia kembali menyapu pandangannya mencari gadis mungil yang entah mengapa sering bergelanyut di dalam benaknya bahkan membuatnya lupa akan sang mantan kekasih tercinta.
Seulas senyum tercetak tipis di bibirnya usai menemukan gadis dengan kacamata bulat itu. Mungkin orang lain tak akan menyadarinya akan tetapi para sahabat Aiden sangat menyadari akan hal itu. Tentunya mereka pun justru mendukungnya dengan sepenuh jantung, ah, tidak. Sepenuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival is My Boyfriend
Teen Fiction🌻WELCOME TO MY FOURTH STORY^^ 🌻Don't forget for vote and comment, Guys! 🌻If you like my story please follow me! Thank you! 🌻Semoga betah, HAPPY READING YAW! 🥀🥀🥀 Bagaimana jadinya jika rival-mu menyatakan cinta dan terus mengejar dirimu padaha...