Sakit rasanya perjuanganku selama ini bagaikan angin lalu dalam hidupmu. Tetapi tak mengapa, akan aku perjuangkan dirimu hingga waktu memaksaku 'tuk melepaskanmu
-🌻My Rival is My Boyfriend🌻-🍀🍀🍀
Angin sore berembus lembut, matahari pun tertutupi oleh awan sehingga menambah kesan sejuk sore itu. Tampak Aiden berdiri di hadapan Annabella dan anggota sangga Annabella yang berbaris di belakang sang ketua.
"Apa pun yang terjadi kalian wajib lapor gua. Semisal kalian ngerasain apa pun tolong langsung bilang ke gua atau Annabella. Jangan pernah keluar barisan gitu aja tanpa laporan. Kalian paham?" tegas Aiden wajahnya tampak serius mengingat mereka akan masuk ke hutan yang cukup lebat akan pepohonan.
Kini mereka beriringan memasuki hutan dengan posisi Aiden berjalan di samping Annabella, sedangkan anggota Sangga Dewi Sartika berjalan berbaris di belakang Annabella. Mereka terus berjalan bersama dengan beberapa sangga juga yang berhasil lolos di pos pertama.
"Kak, di depan sana. Itu pos, 'kan?" tanya Annabella sedikit berbisik.
Mengapa Annabella tampak ragu? Lantaran sebelumnya sudah diberitahu jika ada tiga pos bayangan yang letaknya tidak diberitahukan. Oleh karenanya Annabella bertanya pada Aiden agar tidak menyita waktu.
Bagaimana pun juga kecepatan sangat diperlukan, semakin cepat maka poin yang didapatkan semakin besar dan berpeluang untuk menjadi pemenang. Selain itu, jika salah memilih pos maka wajah mereka akan dicoreng dengan arang ataupun tepung berwarna.
"Gua rasa iya. Pos bayangan gak mungkin ada di awal, pasti di tengah sampai akhir," balas Aiden.
Mendengar itu mereka pun serempak menghampiri pos yang dijaga oleh dua DA putri. Seperti sebelumnya, Annabella memberikan laporan kepada kedua DA yang ia kenal bernama Angel dan Dita.
Dan benar saja, pos yang mereka hampiri memanglah pos sungguhan kini mereka pun diberikan soal yang harus dikerjakan. Annabella menatap kasihan pada dua rombongan yang justru tidak mampir, mungkin mengira jika itu adalah pos bayangan.
"Gue bagi jadi dua kelompok. Anggota kita ada sembilan kalau ditambah sama Kak Aiden, kita bagi dua. Kak Aiden, gue, Fauzia, Arsy kerjain lembar A, lima orang sisanya kerjain lembar B. Paham? Semangat semua!" seru Annabella kemudian mereka duduk melingkar mulai mengerjakan bagiannya masing-masing.
Aiden pun turut membantu Annabella yang tampaknya sedikit kesusahan menjawab beberapa pertanyaan tentang susunan pengurus DA. Cuek-cuek begitu Aiden hafal di luar kepala tentang susunan pengurus DA bahkan OSIS pun dia hafal.
Sedangkan kelompok yang mengerjakan lembar B sudah selesai sedari tadi karena pertanyaannya sangat mudah, mungkin karena baru pos awal.
"Selesai! Yuk, kita lanjut." Seruan Annabella membuat mereka beranjak dan kembali mendekati Angel dan Dita yang berjaga di pos. "Lapor, kami dari Sangga Dewi Sartika berhasil menyelesaikan tugas dari pos dua. Laporan selesai!"
"Bagus, kalian bisa lanjut ke pos selanjutnya. Jalannya lurus terus gak ada belokan. Kalau ada tanda belok, tolong abaikan aja pasti ada yang iseng. Semangat lanjut pos selanjutnya, ya?" balas Angel seraya menerima lembar milik sangga Annabella.
"Siap. Terima kasih, Kak," pamit Annabella.
"Sama-sama, Kak," balas Dita seraya tersenyum pada Annabella.
Sebenarnya tidak hanya peserta Pramuka saja yang harus memanggil DA dengan sebutan 'Kak'. Sesama DA atau OSIS, sesama anggota sangga, serta anggota DA ataupun OSIS pun juga harus memanggil peserta dengan sebutan 'Kak' hanya saja Aiden tidak mengindahkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Rival is My Boyfriend
Fiksi Remaja🌻WELCOME TO MY FOURTH STORY^^ 🌻Don't forget for vote and comment, Guys! 🌻If you like my story please follow me! Thank you! 🌻Semoga betah, HAPPY READING YAW! 🥀🥀🥀 Bagaimana jadinya jika rival-mu menyatakan cinta dan terus mengejar dirimu padaha...