42 || Rencana Liburan

10 2 0
                                    

Hanya bisa berharap dan berharap. Bagaimana pun Tuhan telah merencanakan segalanya. Apa pun itu, itulah yang terbaik untukmu. Cobalah menerima meski terasa begitu sesak
-🌻My Rival is My Boyfriend🌻-

🍀🍀🍀

Sang dewi malam tampak begitu elok di langit malam. Ditemani jutaan bintang kian bersinar begitu menakjubkan. Suasana yang teramat menenangkan bagi para nyctophile.

[Catatan : Nyctophile ialah sebutan bagi pencinta malam, merujuk pada seseorang yang merasakan ketenangan dan kenyamanan saat malam tiba.]

Sama seperti apa yang tengah Annabella lakukan. Duduk memandang kagum ke arah bulan purnama. Begitu cantik dan anggun di gelap langit malam. Tak lama senyuman yang sedari tadi terbit pun perlahan luntur.

"Sampai kapan harus kayak gini? Gue takut. Gue takut jadi penyebab lo hancur," gumam Annabella, wajahnya sendu.

Tak terasa genangan di pelupuk matanya tak lagi mampu terbendung, kini isakan kecil terdengar. Ia peluk kedua kaki mungilnya, menenggelamkan kepala menahan isakan agar tak terdengar oleh keluarganya.

"Ya Allah, maaf. Rasanya kayak mau nyerah," rintih Annabella, masih dengan isakan.

Apa memang pada akhirnya gue harus nyerah? Nyerah gak seburuk itu, 'kan? lanjutnya dalam hati.

Apa memang pada akhirnya gue harus nyerah? Nyerah gak seburuk itu, 'kan? lanjutnya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berita kedekatan Annabella dan Aiden kembali memanas di sekolah. Ditambah sudah tidak ada lagi penghalangan di antara keduanya membuat berita semakin mudah menyebar, bahkan justru banyak orang yang mendukungnya. Entahlah, bagi mereka Annabella dan Aiden tampak begitu serasih walau memang kerap kali tampak berselisih.

Lantas apakah Annabella dan Aiden resmi memiliki hubungan? Ataukah hanya rumor semata?

"Udah sono minggir, gue mau jajan batagor," usir Annabella.

"Bocil mending duduk manis aja, biar aku yang tampan ini beliin lo batagor. Batagor pakai timun dan gak pedes, 'kan? Siap meluncur!" Tanpa menunggu jawaban sang gadis, Aiden justru melangkah cepat ke kantin lebih dulu.

"Sinting ini anak, ya. Belum dijawab main bablas aja. Padahal mau beli minum juga," gerutu Annabella.

"Ya udah, sih, cowok lo juga udah hafal kali sama minuman favorit lo. Apa lagi kalau gak es teh super manis," celetuk Arsy muncul begitu saja.

Tersentak Annabella. Tidak ada langkah yang terdengar, tiba-tiba Arsy muncul begitu saja. Siapa yang tidak terkejut?

"Minimal aba-aba dulu lah, Ar. Sumpah kaget banget gue. Nanti gue jantungan lo nangis loh," kesal Annabella seraya melangkahkan kaki disusul pula oleh Arsy.

My Rival is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang