28 || Gunshot Wounds

14 3 7
                                    

Usai sudah perjuanganku selama ini. Aku relakan dirimu bersama dengannya dan aku akan pergi untuk selama-lamanya. Terima kasih sudah membuat hidupku menjadi lebih berwarna dan bermakna. Terima kasih sudah membuatku lebih mengenal cinta. Aku senang mengenal dirimu. Berjanjilah untuk terus bahagia. Aku pun turut bahagia di atas sana. Maafkan aku yang terus mengganggu dirimu dan memaksamu untuk melihat ke arahku. Aku mencintaimu selalu. Aku pamit. Bahagia selalu, Cantiknya Pemilik Hatiku
-🌻Madava Dzaky Adnanfaishall🌻-

🍀🍀🍀

Teriakan terus terdengar malam itu, memanggil tiga orang gadis yang masih belum ditemukan hingga kini. Bahkan beberapa warga yang tinggal tidak jauh dari pos empat bergegas menuju pos lima untuk membantu mencari tiga siswi yang menghilang.

Wajah beberapa warga tampak begitu khawatir merasa dejavu dengan beberapa bulan silam, dua gadis menghilang di hutan dan ditemukan sudah tidak bernyawa dengan tubuh terkoyak.

Diperkirakan mereka dimangsa oleh binatang buas yang ada di dalam hutan. Hal itulah yang membuat para warga berbondong-bondong mencari Cinta, Shintya, dan Annabella seraya berharap agar kejadian menyeramkan itu tidak terulang kembali. Tidak lupa dengan peralatan yang sekiranya bisa mengusir binatang buas.

"CINTA!"

"ANNABELLA!"

"SHINTYA!"

"KALIAN DI MANA!?"

Sedangkan di lain sisi Aiden dan sahabat-sahabatnya bonus Dava tengah mencari keberadaan Annabella. Mereka terus melangkah cepat dipimpin Aiden kemudian disusul Dava dan para sahabat Aiden.

Kali ini Dava memilih untuk mengikuti Aiden dalam sunyi, tidak ingin mementingkan egonya. Ia rasa Aiden sudah mencurigai sesuatu dan entah mengapa Dava yakin jika Aiden mengetahui keberadaan Annabella.

"Sttt." Langkah Aiden terhenti begitu pun Dava dan yang lain, Aiden memberikan kode agar semua diam dan perlahan bersembunyi.

Semua pun menurut. Mereka bersembunyi di balik dua pohon besar yang berdampingan, juga ada semak tinggi di antara kedua pohon tersebut. Aiden, Dava, dan Satya bersembunyi di balik pohon besar di sebelah kanan. Sedangkan Arjun, Ardino, dan Ghava di pohon besar di sebelah kiri.

Zelleno dan Ghally bersembunyi di balik semak-semak seraya bertiarap, padahal tanpa tiarap pun mereka juga tidak akan terlihat karena semaknya begitu tinggi hampir seleher orang dewasa.

"Ada apa?" bisik Dava mewakili isi kepala enam sahabat Aiden.

"Gua udah duga peristiwa ini direncanain seseorang. Sengaja semua orang dibuat panik sama dua orang yang hilang, biar Annabella bisa ditahan sama orang yang gak suka dia. Kalian lihat ke arah sana," tunjuk Aiden mengarah ke barat laut, membuat atensi mereka ke arah yang Aiden tunjuk.

Netra mereka terbelalak kala melihat seorang gadis berbandana merah tengah menyandera dengan lengan yang mengunci pergerakan di leher tawanannya. Mereka menajamkan penglihatannya untuk mengetahui siapa mereka sebenarnya.

Netra mereka kecuali Aiden semakin membelalak kala mengetahui gadis yang menjadi tawanan tersebut rupanya Annabella dengan pisau tajam yang mengarah ke leher Annabella seolah siap untuk menggoresnya.

Juga ada dua orang gadis yang tak lain ialah Cinta dan Shintya yang dikatakan menghilang, rupanya justru hanya berpura-pura menghilang agar dapat mengecoh semua orang.

Tangan Shintya membawa tali pramuka, sedangkan Cinta membawa beberapa senjata api yang entah bagaimana bisa ia bawa. Benda yang dibawa Cinta yang membuat mereka begitu terkejut bercampur panik, takut senjata itu melukai Annabella.

My Rival is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang