09 || Emosi dan Cemburu

36 9 17
                                    

Jangan pernah melampiaskan sesuatu pada seseorang. Menjadi pelampiasan sangatlah menyakitkan terlebih menyangkut perasaan
-🌻My Rival is My Boyfriend🌻-

🍀🍀🍀

Seorang gadis tampak duduk memandang kosong pada lembaran kertas di hadapannya. Goresan-goresan abstrak tertoreh di atas kertas polos dan anehnya bukannya menghasilkan coretan abstrak, goresan tersebut justru membentuk sebuah wajah yang tampan.

Ya, wajah Raffine tercetak jelas di kertas yang Annabella gambar. Senyumnya terukir tipis diikuti mata yang menggenang bersiap turun membasahi bongkahan pipinya. "Raffine tampan banget, ya? Kelihatan lebih tampan karena gue sayang."

Inilah hobi baru Annabella. Menggambar apa pun yang ada dalam benaknya. Ia membalik lembaran kertas memamerkan lembaran kosong yang kembali ia gores dengan pensil. Goresan demi goresan ia gambar dengan penuh perasaan.

Dari rambut yang sedikit menutup dahi juga dua buah alis lebar berwarna cokelat tua kemudian turun ke dua manik kembar lengkap dengan bulu mata tebal, kemudian hidung bengir yang tampak begitu mengagumkan. Terakhir bibir tebal yang tampak begitu candu menambah kesan luar biasa pada wajah yang Annabella gambar.

Senyum Annabella tercetak jelas hingga lesung pipitnya terbit di kedua pipi gembul, namun selang beberapa detik kemudian ia terdiam. Ia menggosokkan kedua manik mata dengan kedua telapak tangan, terkejut dengan wajah nyaris sempurna yang ia gambar di buku gambar mungilnya.

"Apa ini? Kenapa gue b-bisa gambar dia? Barusan gue mikirin Raffine lagi, 'kan? Kenapa malah gambar cowok ini? Oh, sadar Annabella! Sadar!" gerutunya.

Buru-buru Annabella merobek gambaran tersebut, ia beranjak dari bangkunya berniat hendak membuang gambaran wajah tersebut. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan tak ada seorang pun yang menatap dirinya. Ya, wajar bila koridor begitu sepi, lantaran bel istirahat berdentang sepuluh menit yang lalu.

Tangan mungilnya kembali merobek kertas di tangannya menjadi enam bagian barulah ia membuangnya ke keranjang sampah tepat di samping pintu kelasnya. Tanpa menunggu apa pun, ia memilih kembali ke dalam kelas melanjutkan aksi mencoret-coret buku gambarnya.

Tanpa ia sadari, rupanya ada seorang gadis yang sedari tadi mengamati tindakan Annabella dari jauh. Ia pun mendekat ke arah keranjang sampah yang kebetulan hanya ada sampah milik Annabella saja. Dengan sedikit jijik gadis itu pun meraihnya kemudian sedikit menjauh dari lokasi. Jari-jari lentik gadis berbandana merah muda pun menyusun potongan gambaran Annabella.

Manik netranya membulat sempurna, terkejut melihat wajah yang tergambar nyaris sempurna di kertas tersebut. "J-jadi Annabella suka sama dia juga? T-tapi, gue juga suka sama dia. Oke, kita saingan secara sehat karena gue juga gak rela dia jatuh ke tangan lo, Bell," cakap gadis cantik itu.

🌻

Sore itu tepat setelah Ashar seluruh siswa kelas sepuluh SMA Bright Sky dikumpulkan di lapangan upacara lengkap dengan seragam serta atribut Pramuka. Mereka berbaris rapi sesuai sanggah masing-masing.

Annabella sebagai Ketua Sanggah tentu berdiri di paling depan disusul anggota-anggota sanggah lainnya di belakangnya. Pandangan Annabella berfokus pada sang Ketua Pramuka yang berdiri di tengah-tengah memberikan arahan walaupun beberapa kali pandangannya justru terpecah karena seseorang yang berdiri di belakang Ketua Pramuka.

Jika dilihat dari pandangan Annabella pemuda tersebut tepat sejajar lurus dengan sang Ketua Pramuka tentulah jika pemuda blasteran Korea itu melihat Annabella, Annabella pun turut mengetahuinya.

Itu cowok kenapa lihatin ke arah gue terus, sih? Apa ada masalah sama pakaian gue? Atau dia naksir sama cewek di samping gue? pikir Annabella.

Annabella sedikit melirik ke arah pemimpin pleton yang ada di samping kanannya. Kayaknya cewek ini yang cowok itu sukai, deh. Rumornya emang gitu, sih. Eh, ngapain gue malah ngurusin itu cowok coba? Padahal doi gue ada di samping kiri gue bisa-bisanya gue malah mikirin cowok aneh itu, lontar Annabella berperang dengan batinnya sendiri.

My Rival is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang