05 || Happy Birthday Annabella

35 10 13
                                    

Berbuat baiklah sewajarnya saja, karena tak semua manusia tahu caranya berterima kasih selain itu pula banyak devil yang berlindung di balik tubuh manusia
-🌻My Rival is My Boyfriend🌻-

🍀🍀🍀

"HAPPY BIRTHDAY ANNABELLA CANTIKNYA GUE! WISH YOU ALL THE BEST!" pekik seorang gadis bermata bulat besar siapa lagi jika bukan Arsy pelakunya.

Sontak Annabella yang baru datang hendak masuk ke kelasnya pun menunduk menutupi wajahnya dengan kedua tangan merasa malu menjadi pusat perhatian akibat teriakan Arsy. Belum lagi manik netranya berjumpa dengan manik hazel kembar milik Raffine. Ah, jangan lupakan tatapan sinis dari kedua sahabat Raffine yang tak pernah absen untuk tak memberinya tatapan sesinis itu.

"Apa salah gue sebenarnya? Kenapa mereka berdua selalu sinis ke gue? Seolah-olah mereka mau mencabik gue pakai tatapan mereka itu. Huh, bodoamatlah," gumamnya berlalu menemui Arsy di pintu kelas.

Annabella lantas menabok kepala Arsy merasa kesal lantaran berteriak bagaikan di hutan membuat dirinya malu di depan Raffine. Tak lama teman-teman sekelasnya turut menyambutnya dengan ucapan ulang tahun serta menagih pajak ulang tahun tentunya.

Waktu berlalu begitu cepat kini jam menunjukkan pukul tiga sore seluruh siswa SMA Bright Sky pun berhamburan memenuhi kantin serta ada pula yang memenuhi mushola guna menjalankan ibadah sholat Ashar.

Sore itu Annabella tampak bersama dengan Shenna, teman sekelas Annabella. Shenna meminta Annabella untuk menemaninya ke toilet melewati kelas 10 MIPA 3 di mana kelas Raffine berada. Tampak pula Raffine beserta beberapa temannya termasuk Regal dan si cowok blasteran Korea mendlosor di depan pintu dengan wajah memelas.

"By the way, makasih udah mau anterin gue, ya? Oh iya, nanti kalau gue dipanggil sama Raffine di depan kelasnya, tolong lo jangan ke kelas duluan, ya? Tungguin gue, gue gak mau sendiri soalnya," cengir Shenna memainkan poni anti badai seperti milik Lisa Blackpink.

"Oke, deh! Mau official sama Raffine, ya?" goda Annabella pada Shenna yang kini wajahnya memerah karena tersipu malu. Tak tahu saja bila Annabella tengah menahan rasa sesak di dada seolah terikat tali tambang dengan begitu kuatnya.

"Ih, apaan, sih, Bella," sahut Shenna menunduk menahan malu. "Gue ke kamar mandi dulu. Jangan tinggalin gue loh!"

"Enggak bakal aku tinggal kok. Buruan keburu masuk ntar gak bisa lihat Raffine loh," goda Annabella lagi. Shenna pun bergegas masuk ke toilet dengan wajah memerah karena malu, lain hal dengan Annabella yang memerah karena menahan rasa cemburu.

Annabella pun duduk di dekat kamar mandi memandang kosong tembok putih di hadapannya, meratapi percintaannya yang tak pernah berjalan mulus. Ia pun memejamkan matanya sejenak merasakan kekosongan dalam hatinya. Seketika otak sang gadis pun teringat akan kejadian di mana ia pernah menjalin kasih dengan seorang lelaki di masa lalu.

Flashback on.

Dahulu sewaktu duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Annabella pernah menjalin kasih dengan siswa yang berbeda sekolah dengannya tentu terpaut satu tahun lebih tua dibandingkan Annabella.

Mulanya semua berjalan dengan mulus sebelum perlahan sikap sang kekasih perlahan berubah. Sedikit lebih dingin dibandingkan biasanya, ditambah satu persatu teman sang kekasih mengungkapkan perasaannya pada Annabella. Terasa ganjal tak mungkin bukan bila semua teman-teman sang kekasih menyukai Annabella begitu saja? Hmm, seolah ingin menghancurkan hubungan Annabella bersama sang kekasih.

My Rival is My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang