Chapter 13 : Confiding of 2 Friends

121 9 4
                                    


Member Sakurazaka bersama Lingqi, Xiao Qiao dan pasukannya sudah kembali ke Jianye usai perjalanannya ke Jiangling.

Lingqi bercerita Zhao Yun bersedia memberikan separuh Jiangling kembali ke Wu dan untuk separuhnya lagi akan di rundingkan kembali dengan Liu Bei.

Hal itu sebagai bentuk balas budi Zhao Yun akan bantuan mereka saat melawan Cao Ren sebelumnya.





Setelah sampai mereka segera pergi ke kastil utama lebih dulu untuk melapor dan mendapat ucapan selamat dari Sun Quan.

"aku tahu kalian bisa diandalkan, kerja bagus dan terima kasih" ujar Sun Quan, rasa senang terlihat jelas di wajahnya.

Namun, Risa yang merasa tak enak merasakan ada perasaan lain 'cih... ekspresi serigala berbulu domba'



Setelah itu mereka pun kembali ke kediaman mereka. Lingqi pun menyuruh mereka semua ber istirahat "kalian berhak mendapatkan nya, tak perlu risau soal hal lain untuk sekarang"




Malam hari.

Karin terbangun dari tidurnya dengan sedikit tak tenang, keringat menetes di dahinya "sial..."

Ia lalu menatap ke sekeliling hingga jatuh ke arah pedangnya dan akhirnya Karin bangkit lalu mengambil pedang itu.

"aku tak bisa tidur dengan tenang"

Karin memutuskan keluar kamar dan berjalan-jalan di sekitar dimana ia sempat melewati kamar yang lain tapi ia lanjut berjalan hingga ke ruang latihan.

Gadis itu tak tahu apa yang menjalar di pikirannya tapi merasa otaknya sedang penuh dan akan percuma kembali untuk tidur jadi ia menghunus pedangnya.

"tak ada pilihan lain..."

Whoom



Tak lama Ten terbangun dan menatap sekitar yang masih gelap, ia yakin tadi ia merasa seseorang melewati kamarnya sehingga bocah itu duduk sebentar dan menatap ke arah pintu.

"hmm...si bodoh itu..."

Ten lalu menoleh ke arah Hikaru yang masih tidur, dan setelah membenarkan sedikit pakaian si gadis mungil itu dan memberinya kecupan di dahi, Ten bangkit, mengikat rambut nya dan memegang tongkat besinya lalu keluar kamar menuju ruang latihan.



Disana ia melihat Karin tengah berlatih sendirian di tengah malam dan api dari pedang gadis itu membuat ruangan itu menjadi sedikit terang.

"aku mulai khawatir segala kejadian ini pelan-pelan membuat mu hilang kewarasan"

Ucapan tiba-tiba Ten membuat Karin berhenti dan menoleh, tidak menyangka bocah muda itu muncul.

"aku terkejut kau bangun malam-malam begini" ujar Karin tanpa menjawab ucapan Ten sebelumnya, api di pedang Karin meredup.



Ten mendekat dan mendadak memunculkan air mengeliling tongkatnya, air itu lalu membeku dengan ujung tajam sehingga menjadikan tongkat Ten menjadi sebuah tombak es.

The Demons Of PeaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang