Bara mendapatkan 15 juta, kahaya mendapat 15 juta, Rahayu mendapat 15 juta, 5 juta dipotong oleh pihak sekolah dari uang itu, meskipun tidak terpikir baginya untuk tidak memberikan 5 juta itu pada mereka tetapi kalau bukan karena sekolah ini kahaya dan bara tidak akan pernah bisa memiliki uang sebanyak ini.
Kuota pilihan untuk mengikuti lomba ruang guru sangat terbatas.
karena hadiahnya yang besar banyak sekolah dikota kota lain juga yang memperebutkannya.
5 juta bukanlah uang yang kecil, serangan jantung dan kepanikan waktu mengikuti kompetisi ini untuk melawan sekolah lain membuatnya sangat berat hati untuk melepaskan, sampai sekarang kahaya masih terngiang suara bel yang saling menekan.
Saat mengelap meja makan orang diwarung makan kahaya masih memikirkan uang itu, saat makan pun dia memikirkan uang itu, saat itu kahaya sempat berfikir untuk bertanya pada Bu kartika apakah sebesar itu potongan yang harus di ambil? Meskipun dia sudah memprediksinya diawal kahaya masih sulit melepaskan. Tetapi saat berhadapan dengan Bu kartika kahaya bahkan tidak bisa membuka mulutnya.
Bara mendengarkan keluhan kahaya dan mulai bertanya pada pihak administrasi sekolah, dipihak sana menjawab bahwa itu dipotong uang pendaftaran dan lain sebagainya, transportasi, makan di smp 3 waktu itu. karna sudah seperti ini jadi apa yang bisa dilakukan kahaya, dia tidak bisa melakukan apapun.
Mereka menggabungkan 30 juta itu dan memasukan uang sebesar itu ke bank junior milik mereka yang membuat petugas bank bertanya tanya darimana mereka mendapatkan uang dalam hanya beberapa kali dari terakhir mereka menyetor tabungan di bank.
Pihak sekolah memasang spanduk besar besaran yang memampangkan ketiga wajah mereka didalam sana, di pasang digerbang sekolah, jadi setiap kahaya dan Bara masuk dan pulang sekolah, mereka akan melihat wajah super besar mereka sendiri, selama 4 minggu spanduk itu berada disana untuk menjadikan mereka bintang sekolah smp 26 yang terlama dipajang dispanduk, terlihat sangat membanggakan.
Pak suroto senang membaca koran diwaktu sore hari sebelum warung makan dibuka, wajah kahaya dan bara terpampang dikoran itu sehingga pak suroto yang menceritakan itu pada buk mustofa tidak sudah sudah dalam memujinya.
Kahaya dipanggil untuk diberi ucapan selamat, dan mereka menceritakannya juga pada para karyawan yang lain sehingga semua orang dirumah makan tau bahwa kahaya memenangkan pertandingan, pak suroto juga dengan candaannya mengatakan jawaban kahaya dikoran yang dituliskan jurnalis dengan huruf tebal, membuat pak suroto berhasil tertawa terbahak bahak.
Ujian akan datang sebentar lagi, kahaya bekerja terlalu keras sehingga hidung nya mengeluarkan darah saat sedang belajar di perpustakaan, dan tepat pada saat itu Bara ada disampingnya, sebenarnya Bara memang selalu ada disampingnya, semua kegiatan yang tidak ada dirinya adalah saat rapat osis atau hal yang berhubungan dengan osis karena kahaya tidak bergabung dengan organisasi itu, karena dia adalah orang luar.
Tetapi Bara juga sering mengikutsertakan Kahaya untuk sekedar menemani, yang Kahaya tidak tau apa maksud bara dengan membawa sertanya juga, padahal kahaya hanya akan mengoceh dari hal ini dan hal yang lain, membicarakan hal hal yang tidak jelas, dan tidak terlalu bisa membantu pekerjaan bara.
Pada saat darah keluar dari hidungnya hari itu kahaya dapat melihat ekspresi Bara berubah, dari kebingungan, lalu panik, lalu marah, berbagai ekspresi Bara tergambar jelas saat itu juga, mungkin karena Bara tidak bisa mengontrol mereka pada waktu ini, kemarahan Bara timbul saat melihat kahaya yang masih ingin meneruskan belajar, yang membuat Bara berkata jika kahaya terus belajar maka Bara akan membuang semua bukunya.
Saat Kahaya masih terlalu keras kepala dan mengatakan bahwa mimisan bukanlah apa apa, Bara benar-benar menyeretnya dari kursinya dengan keras sehingga kursi yang dia duduki sebelumnya jatuh kebelakang dan membuat suara bletak yang menggema diruangan tanpa suara ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Leave me, and I die (complete)
Romance"Ibu kahaya sebagai pasangan yang dari kecil telah bersama, Apa kebiasaan bapak Bara yang membuat anda takut?" Kahaya merenung, dan memikirkan, lalu membuka mulutnya. " ini. Cara dia menatapku. Tatapannya terkadang membuatku sedikit takut. Sebenarny...