Masih gelap saat kahaya mengajak bara untuk berangkat ke sekolah
Udara terasa begitu segar sehabis hujan semalam
Kahaya melihat banyak orang tua yang berjalan kaki untuk menjaga kesehatan mereka,
meskipun dia tidak mengenal mereka kahaya masih akan mengangguk dan tersenyum menyemangati mereka untuk meneruskan kerja keras yang dilakukan.
Daerah di warnet cukup besar, banyak toko penjualan yang membuat kahaya dan bara tidak memiliki tetangga dekat disini
Ini juga merupakan keuntungan dan kekurangan.
Bara mendorong sepeda, sedangkan kedua tas mereka diletakan dikeranjang sepeda itu sendiri.
Semalam Bara bermimpi buruk, setelah Bara ditenangkan, sekarang barulah dia kembali normal
Atau..
Bara yang normal adalah ketidaknormalan orang normal
Kahaya sering dibuat kebingungan dengan semua yang Bara lakukan
Seperti memecahkan teka teki, dan bagaimana bersikap untuk mendapatkan teka teki itu sendiri, karena potongan yang dibuat Bara begitu membingungkan
Seperti halnya mereka jelas jelas sudah saling memiliki
Karna jujur, kahaya juga tidak ingin kehilangan Bara, dia juga tidak memiliki siapa siapa di dunia ini lagi
Ibunya telah meninggal
Ayahnya telah meninggal
Dan tidak ada kerabat yang dia kenal dikota ini dari pihak ayah maupun ibunya
Dan jika difikirkan sekarang itu cukup misterius
Karena kedua orang tua kahaya sudah tinggal diluar saat kahaya lahir, dan saat dia berumur 4 atau 5 tahun pun tidak ada didalam ingatannya wajah dari kedua belah pihak orang tuanya yang hadir
Atau orang tuanya kawin lari?
Sehingga menjadi seperti ini
Entahlah, bertanya sekarang tidak akan ada juga yang menjawabnya
Menebak nebak juga menghabiskan waktu
Orang orang yang bersangkutan sudah tidak ada lagi untuk ditanyai
Membuka handphonenya untuk melihat notifikasi yang muncul, kahaya melihat daftar penempatan kelas 3, ''Aku ditempatkan dikelas 12.3.. Bara, Bara, dimana namamu-- "
!
Matanya hampir keluar
BARA HARDIKA 12.3
".. Ini tidak mungkin"
Melihat Bara dan kemudian handphonenya lagi kahaya frustasi berjongkok dijalan dan memegangi kepalanya, ''ini tidak mungkin!''
Bara selalu memperhatikan kahaya saat dia melihat kedepan sambil membawa sepeda, tingkah kahaya membuat dia menjatuhkan sepeda itu saat menghampiri kahaya yang berjongkok dan memegangi kepalanya.
''kahaya, kahaya, ada apa?" suaranya tidak bisa menutupi kepanikan.
Memegangi dahinya, kahaya mendongak, dan berbicara dengan frustasi, ''kau dan aku, kita sekelas Bara.. Kita benar benar sekelas"
Mengangkat kahaya untuk berdiri terlebih dahulu, Bara menunduk untuk melihat aspal jalan yang bewarna orange untuk pejalan kaki, ''kau tidak ingin sekelas denganku kahaya?"
Tidak memperhatikan suasana, kahaya masih masuk kedalam kebimbangan apakah hari ini nyata, dan menjawab dengan suara yang setuju, ''tentu saja aku tidak ingin kita sekelas''
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave me, and I die (complete)
Romance"Ibu kahaya sebagai pasangan yang dari kecil telah bersama, Apa kebiasaan bapak Bara yang membuat anda takut?" Kahaya merenung, dan memikirkan, lalu membuka mulutnya. " ini. Cara dia menatapku. Tatapannya terkadang membuatku sedikit takut. Sebenarny...