Saat memikirkan tentang rice cooker, dan pemanggang roti, Kahaya menghitung biaya yang bisa dihemat oleh mereka.
Awalnya dia berfikir jika membeli makan siang akan terlalu mahal untuk penambahan dirinya dan Bara, akan tetapi sekarang tidak dibutuhkan uang sebanyak itu lagi.
Naik angkutan umum dari sini ke smp 26, hanya 1 tujuan saja. Jika seperti itu maka 4 ribu akan cukup untuk mereka berdua, untuk uang pulang juga 4 ribu, dia hanya mengeluarkan 8 ribu untuk berangkat dan pulang.
Botol minum.. apakah aku beli itu juga?
Kahaya memegang buku di pangkuannya, dan menggigit pena dibibirnya.
Dia memiliki botol minum untuknya sendiri, dan kotak makannya. Tetapi untuk Bara belum ada, dirumah Bara, tidak usah dipertanyakan lagi, pasti tidak ada.
Baiklah, beli satu, untuk keduanya.
Kahaya mencatat mereka semua.
Uang jajan sepertinya tidak diperlukan bagi mereka, karena mereka akan membawa bekal.
Tetapi..
Kahaya akan membawa 10 ribu setiap harinya untuk mereka berdua jika ada hal-hal mendadak di sekolah yang memerlukan uang.
Uang hariannya bekerja di Bu Mustofa sendiri adalah 20 ribu, 8 ribu untuk biaya transportasi mereka, dan 10 ribu untuk keperluan darurat, jika tidak ada maka 10 ribu itu akan berencana Kahaya tabung dengan sisa 2 ribu yang tidak terpakai.
Maksud dari uang darurat, Seperti uang kas, atau yang lainnya.
Belajar dari sekolah dasarnya dulu, disetiap kelas pasti akan mengumpulkan beberapa ribu untuk penyimpanan. Jika ada perayaan atau acara sekolah yang membutuhkan dekorasi, seperti 17 agustus, lomba kekompakkan kelas, atau yang lainnya.
Mencatat itu semua Kahaya melirik beberapa soal-soal yang belum dia kerjakan.
Selain pelajaran MTK dan IPA yang sedikitnya ada yang tidak dia mengerti, pelajaran yang lainnya dia bisa menguasainya.
Dan kelebihan yang dimilikinya dari Bara adalah pelajaran Bahasa inggris. Setidaknya untuk saat ini, dia tidak tau kedepannya akan bagaimana karena Bara begitu pintar tak tertandingi yang membuat Kahaya yang selalu belajar bersamanya menjadi sedikit kewalahan.
Kahaya berdiri dan melihat jam tangan, yang menunjukan pukul setengah 7 pagi.
Saat ini kamis, dimana Kahaya akan mengajak Bara pergi kepasar untuk membeli rice cooker, pemanggang roti, botol minum, dan kotak makanan.
Kahaya memasukkan soal-soal kertas semuanya itu kedalam tas, lalu memakai jam tangannya.
Air dipagi hari masih sangat menyegarkan. Terbiasa bangun pukul 5 pagi membuat badannya sangat sehat. Dia juga sangat jarang sakit. Mungkin Kahaya juga harus mengajak Bara bangun pagi pukul 5 untuk menambah kesehatan mereka, dan lari pagi juga supaya imun mereka bertambah kuat.
Membuka pintu kamar, dan menguncinya, Kahaya melihat 2 kamar disampingnya.
Pintu kamar Bu Mustofa dan anaknya tertutup seperti biasa, dia melihat pintu mereka sekilas, sebelum memakai sepatunya, dan turun kebawah.
Di pasar, dia pergi ke bagian terdalam. Disamping toko mas, ada 2 toko peralatan memasak yang tepat berdampingan, Kahaya tidak tahu apakah pemiliknya sama atau tidak, dia terlalu penuh untuk memikirkan satu persatu pemilik toko-toko di pasar ini.
Dibagian luar toko dipajang berbagai kompor besar dan kecil di rak dinding.
Kahaya dan Bara memasuki dalam toko, memutarinya, dan akhirnya melihat barang yang menjadi tujuan mereka.
Untuk rice cooker, ada merk yang Kahaya minati, bewarna biru, yang dia suka, harganya juga tidak jauh berbeda dari yang dia lihat di internet.
Tetapi untuk pemanggang roti, tidak ada merk yang dia pilih, sehingga dia memilih merk yang lain untuk itu.
Harga rice cooker 195.000. Sedangkan untuk pemanggang roti sendiri adalah 120.000 untuk yang versi kecil.
Hanya ada merk yang bagus untuk pemanggang roti, dan itu membuat Kahaya harus mengeluarkan uang lebih untuk pemanggang roti.
Kahaya terbiasa sarapan dengan hanya roti dan selai. Itu membuatnya ingat bahwa mereka harus membeli roti juga. Di satu bungkus roti terdapat 10 isi roti tawar, dan harga nya sendiri adalah 12.500. Untuk satu hari dia berencana untuk memanggangkan mereka 4 roti untuk sarapan.
Itu hanya akan cukup untuk 2 hari.
Dia hanya akan mengeluarkan uang saat membeli roti. Nasi sisa di rumah makan Bu Mustofa, bumbu-bumbu dan lain sebagainya itu tidak memerlukan uang.
Oh, sepertinya selai roti dia juga harus membelinya. 25.000 untuk perkalengnya.
Kahaya masih memiliki sisa selai yang dia miliki sebelumnya. Dan itu sudah dipakainya selama 2 minggu karena isinya yang sangat banyak. Dia sendiri tidak menyukai terlalu banyak selai.
12.500 untuk makanan per dua hari, selai roti 25.000 per 2 minggu lalu naik angkutan umum 8 ribu perhari.
Jika tidak ada kebutuhan darurat mereka dapat menghemat banyak uang untuk keperluan mendatang.
Dia masih memiliki 11.806.000 simpanan uang yang dia miliki. Dikurangi saat mereka membeli tas, sepatu, kaos kaki, buku-buku, dan handphone, bulan lalu. Juga dikurangi untuk pembelian rice cooker, dan pemanggang roti, menjadi 11.491.000 uang sisa yang dia punya saat ini.
Kahaya berjalan lagi kesebelah kiri pasar, melihat bergelantungannya botol-botol di atas pajangan, Kahaya memilih botol sedang, bewarna biru laut. Dia mengambilnya untuk dilihat-lihat, dan memperhatikan.
"Berapa ini?" Kahaya berkata pada ibu paruh baya penjaga toko.
"25.000" usai menjawab wanita paruh baya itu mulai menunjukan beberapa botol kepada Kahaya, "yang ini bagus, kenapa tidak sekalian membeli yang besar?"
"Maaf, tidak perlu bu, yang ini saja"
Kahaya menyerahkan botol yang semula dia pilih, dan menyerahkan uang 30 ribu pada penjaga toko.
Menerima uang kembalian. Dia baru mencapai pintu keluar toko, saat dia ingat, dia juga harus membeli kotak makan untuk Bara.
"Ada apa?"
Suara Bara terdengar.
"Aku lupa Bara, kita harus membeli kotak makan untukmu juga"
Bara terlihat termenung, lalu Kahaya mendengarnya berkata. "Apakah kotak yang biasa kau bawa ke lapangan itu Kahaya?"
"Ya Bara, seperti itu, itu untuk kotak bekal makan kita nanti. Aku juga ingin membeli satu lagi untuk wadah roti sarapan kita nanti, karena aku hanya punya satu untukku saja"
Kahaya mengajak Bara memasuki toko lagi, dan memilih satu kotak bekal berukuran sedang, dan satu yang berukuran kecil untuk isi roti sarapan mereka nanti.
Harga kedua kotak makan itu adalah 65 ribu. Dengan 45 ribu harga kotak makan sedang, dan 20 ribu untuk yang kecil.
Kahaya menghitung sisa uang yang dimilikinya saat ini hanya 11.401.000
2 minggu lagi adalah pertemuan untuk kelompok MOS. Dan seminggu setelah itu, adalah MOS pertama mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave me, and I die (complete)
Romansa"Ibu kahaya sebagai pasangan yang dari kecil telah bersama, Apa kebiasaan bapak Bara yang membuat anda takut?" Kahaya merenung, dan memikirkan, lalu membuka mulutnya. " ini. Cara dia menatapku. Tatapannya terkadang membuatku sedikit takut. Sebenarny...