"kahaya saat pelajaran sejarah tadi, saat aku menonton film perjuangan, ada sebuah kata kata yang melekat di fikiranku"
Kahaya menghentikan menyusun buku-buku di meja bu iis dan memalingkan wajah untuk bertanya, "kata-kata apa?"
"Semua orang harus berjuang dulu untuk mendapatkan sesuatu" Bara maju untuk mengangkat setumpuk buku yang disusun dimeja tanpa kata kata.
"Yah, memang harus seperti itu bukan? Harus belajar dulu saat ingin menjadi nomor satu, harus bekerja dulu untuk mendapat uang, harus beradaptasi dulu untuk terbiasa. Semua orang seperti itu Bara. Itu kalimat yang bagus" kahaya membalas.
Berjalan keluar ruang Guru dan menganguk sopan pada setiap Guru-Guru yang mereka temui dijalan, Bara mengerutkan kening, "Tapi dia mati. Tokoh itu menginginkan kemerdekaan untuk negaranya. Tetapi perang itu dimenangkan oleh lawan, bertahun tahun kemudian negaranya baru merdeka, tetapi tokoh itu sudah mati"
".. jadi dia mati? " bersedih, Kahaya melanjutkan, "memang, dibutuhkan pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu Bara. Seperti layaknya kita harus mengorbankan tidur kita untuk belajar atau bekerja"
"Hei, Kahaya, kesini sebentar, aku ingin memperlihatkan sesuatu"
Saat itu, suara memutuskan pembicaraan mereka berdua.
Reno, ketua kelas kahaya menghampiri dia dan menarik tangannya.
Melihat gadis berkuncir kuda, dan lelaki itu bergandengan tangan pergi kekelas, Bara berbicara dengan lembut, "Apakah aku juga harus mati dulu untuk mendapat apa yang aku inginkan seutuhnya kahaya?"
"Atau. Aku hanya akan menghilangkan semua hal yang mampu menghalangi aku untuk mendapatkan keinginanku?"
***
Gubrak!
Suara tabrakan tiba tiba itu mengagetkan kahaya yang Berkutat dengan buku latihan dimejanya
Anak anak lain yang banyak terkejut juga semua berteriak, "Nias brengsek, kau mengaggetkan saja!"
terengah enggah untuk berbicara karena berlarian tadi, Nias menghentikan kata katanya untuk bernafas sejenak sebelum berteriak kembali, "banyak anak yang keracunan makanan dikantin!"
"Apa?!" Sontak semua anak dikelas berteriak dan berlari menuju kantin dengan ceroboh.
Kahaya juga berlari mengikuti kerumunan untuk melihat kejadian
Ada kira kira 6 orang yang terkapar dilantai dengan buih dimulut mereka masing masing, kejang kejang
Guru guru yang datang dengan cepat membuat pertolongan dan setelah ambulance datang, ke enam orang itu dibawa kerumah sakit terdekat.
Reno.. adalah salah satunya.
Kahaya melihat Bara yang tersenyum tidak jauh dari seberang tempat kahaya berdiri.
Dan memikirkan apa yang Bara senyumi dalam situasi kacau seperti ini.
Melihat Bara berbalik dan pergi, Kahaya berbalik juga untuk kembali kekelasnya seperti orang dengan tanda tanya menumpuk, tetapi berhenti untuk melihat sosok yang dia kenal
Santi, anak perempuan yang menyatakan cintanya waktu itu
Saat kahaya cemburu, dengan Bara yang dengan penuh kasih menghapus air matanya saat itu juga.
Awalnya Kahaya berasumsi bahwa Santi mengikuti Bara untuk masuk kesekolah ini seperti anak perempuan bersemangat lainnya lakukan untuk mengejar cinta sejati mereka
Tetapi saat kahaya melihat setiap kali Santi akan menghindar setiap kali ada pertemuan dengan Bara layaknya orang ketakutan, kahaya tidak pasti lagi dengan apa yang terjadi
Waktu ujian bulannan yang mereka lakukan beberapa hari yang lalu Kahaya baru mengetahui bahwa Santi sekolah disini juga
Jika tidak ada pertemuan kebetulan antara kahaya dan Santi waktu itu, dan Santi yang menuliskan surat aneh padanya waktu itu, kahaya tidak akan menyadari kehadirannya disekolah ini
Saat kahaya pertama bertemu dengannya adalah 4 bulan lalu, saat kahaya akan membuang sampah digedung sekolah tepatnya dibelakang, kami bertabrakan saat itu karena Santi berjalan dengan menunduk, dan kahaya sendiri sedang berbicara dengan teman sekelasnya yang menemaninya membuang sampah.
Saat itu, kahaya ingat matanya, dia terbelalak seperti melihat hantu, lalu berlari menjauh darinya.
Kedua kalinya adalah di ruang komputer, dimana saat kahaya izin pada petugas lab untuk meminjam komputer, kahaya dilempari sebuah kertas yang berisi "jauhi dia" dengan huruf yang sangat tebal seperti coretan.
Melihat ke arah lemparan, dan melihat Santi di jendela kaca ruang komputer yang terbuka menatapnya, entah untuk berapa lama. Lalu Santi hanya pergi begitu saja, seperti ketakutan, lagi.
Setiap hari Kahaya selalu ingin menangkapnya dan bertanya dengan jelas tentang apa maksudnya. Tetapi batang hidungnya kemudian bahkan tidak mampu kahaya lihat lagi.
Kahaya pergi ke kelasnya, saat kahaya bertanya tanya pada teman temannya yang mungkin tahu.
Pergi kekelas nya setelah mengetahui, kahaya diberikan bangku kosong setiap hari saat pergi kesana, dan diberitahukan oleh orang dikelas Santi, bahwa mereka juga tidak tahu Santi dimana, Santi sangat pendiam, dan tidak mencolok, sehingga sangat sedikit orang yang dekat dengannya dikelas dan ditempat tempat lain.
Kahaya berlari untuk menangkapnya saat dia ada tepat didepan mata saat ini, tidak ingin kehilangan kesempatan
Tetapi bunyi langkah kaki tergesa gesanya terdengar dan membuat Santi berlari juga
Saat kahaya telah lelah melakukan kejar kejaran dengannya, kahaya berteriak, "berhenti! aku hanya ingin menanyakan apa maksudmu dengan surat itu?!"
Secara tiba tiba, Santi memang benar berhenti, yang membuat kahaya mengerem mendadak.
"Kahaya, jauhi dia, dia, dia sangat berbahaya"
Lalu Santi berlari lagi, setelah mengatakan kalimat tidak jelas itu.
Yang membuat kahaya ikut berlari juga mengejarnya lagi, tetapi kahaya sudah sangat kehilangan jejak nya.
Kahaya kembali ke kelasnya dengan lebih banyak pertanyaan lagi.
Dia?
Dia? Maksudnya, Bara?
![](https://img.wattpad.com/cover/216371142-288-k692571.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave me, and I die (complete)
Romance"Ibu kahaya sebagai pasangan yang dari kecil telah bersama, Apa kebiasaan bapak Bara yang membuat anda takut?" Kahaya merenung, dan memikirkan, lalu membuka mulutnya. " ini. Cara dia menatapku. Tatapannya terkadang membuatku sedikit takut. Sebenarny...