bab 39 : Seorang monster

6.6K 785 152
                                    

Keenam siswa yang terkena keracunan makanan beruntung karna ditolong tepat waktu sehingga tidak terjadi kematian, polisi hilir mudik untuk memeriksa dan hanya menyimpulkan bahwa kandungan makanan yang bermasalah, dan sedang menyelidiki orang-orang kantin.

Tetapi Sejak kejadian dia bertemu Santi, dan keracunan makanan di SMAN 06 beberapa hari yang lalu itu kahaya seperti seorang siswa yang memiliki banyak beban fikiran

Itu karna

2 hari yang lalu kahaya menelpon Lili untuk curhat

Dan Lili mengatakan sesuatu panjang lebar

Yang bahkan tidak terfikirkan oleh kahaya

"Kahaya, sebenarnya aku ingin mengatakan ini semua sudah lama sekali. Tetapi aku tidak memiliki nyali, kau juga selalu bersama Bara dan sekarang kau bertanya padaku, dan Bara jauh dariku juga.. kahaya, dengarkan aku. Bara, dia--- memang sangat berbahaya"

Malam itu kahaya Menjatuhkan handphone yang masih memiliki suara Lili didalamnya, kahaya termangu. Dia seperti sedang bermimpi.

Dan hari ini, ditas Bara, dia menemukan

Bubuk Arsenik

Bara mendongak keatas kearah kahaya untuk memeriksa, hanya untuk melihat gadis itu memegang sesuatu ditangannya

Mereka sekarang ada dijalan pulang, disiang hari, melewati jalan besar yang biasa mereka lewati, karena rantai sepeda rusak, kahaya memegang kedua tas mereka, sedangkan Bara sedang sibuk membenarkan rantai sepeda mereka yang putus dipinggir jalan.

Dengan mata yang bingung, kahaya melihat Bara dengan tidak pasti, "... apa ini Bara?"

Melihat benda ditangannya, Bara bernafas dengan berat, menunduk sebentar sebelum menatap matanya berkata, "Aku yakin kau telah menebaknya kahaya, beberapa hari ini aku memperhatikan bahwa sikapmu tidak seperti biasa. Kau sudah tau bukan. Kahaya?"

Dengan bibir bergetar kahaya menyuarakan,
"Jadi itu.. semua benar?"

Suara Bara melunak, "kahaya aku bukan orang baik, hanya seorang monster, orang yang aneh. Mereka semua mengatakan yang sebenarnya. Dari dulu Aku tahu bahwa situasi ini pasti akan terjadi, Makadari itu aku sudah mempersiapkan semuanya dari jauh-jauh hari"

"Apa maksudmu dengan mempersiapkan?" Kahaya benar benar tidak mengerti arah pembicaraan ini.

"Mempersiapkanmu untuk memilih. Dan mencari tahu bagaimana untuk tetap membuatmu tinggal" Bara mengatakan itu dengan ekspresi lembut.

Bara meletakkan sepeda itu perlahan di pinggir pot, ada sedikit orang yang berjalan saat ini, karena ini jalan besar dan kendaraan seperti sepeda gayung, motor, atau mobil yang banyak dipakai didaerah ini.

"Aku tidak bisa menyakitimu, aku tidak akan pernah menyakitimu kahaya, karna itu seperti yang terluka adalah aku, terasa sangat sakit didadaku, seperti dupukul palu, saat aku menyakiti diriku sendiripun aku tidak merasakan sesakit itu" berhenti, dan melihat kahaya lagi, Bara melanjutkan, "jadi, karna aku tidak bisa menyakitimu, aku hanya akan menyakiti diriku sendiri untuk mempertahankanmu"

"Karna aku tahu bahwa itu titik lemahmu kahaya, karna aku juga tahu hatimu sangat lembut, dan tidak akan pernah membiarkan aku terluka. Katakanlah kahaya, jika kau meninggalkanku sekarang. Maka aku akan berdiri di jalan sana. Dan menunggu kendaraan menghancurkan tubuhku"

Tidak menunggu reaksi Kahaya, Bara sudah berjalan kearah yang dia sendiri tunjuk, dan berbicara sambil berjalan, “Siapa pun yang peduli padamu akan terluka. Siapa yang kau suka adalah siapa yang akan aku sakiti
kahaya. ”

Kata-kata ini menciptakan rasa dingin yang menusuk tulang, dan kekejaman paranoid.

Kahaya seperti hanya tidak sadar bahwa telinganya menangkap kata kata yang benar.

Leave me, and I die (complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang