PART 25

4.4K 214 6
                                    

"HUAAA MAMI DENAZ NYA NAKAL"

Malam ini, Ayah, Bunda, dan Mami sedang berkumpul di rumah Dezan. Lebih tepatnya, menyaksikan keributan antara pasangan suami istri yang masih seumur jagung itu.

Dezan berlari ke pelukan sang mami "huaaa Sakit hiks di gituin Denaz" Dezan memperagakan bagaimana Denaz mencubit pipinya hingga berwarna merah.

Sang pelaku tertawa renyah karena mendapatkan pelototan dari ayah dan bundanya.

"Lagian kamu nya manyun manyun, kan Denaz jadi gemes. Mami juga pengen nyubit sebenernya"

manyun nya Dezan:

Dezan merengek "Sakit hiks Denaz jahat!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dezan merengek "Sakit hiks Denaz jahat!"

"Lebay ah! Masa pemimpin perusahaan cengeng gini sih??"

"ATUH SAKIT!" Dezan merajuk. Ia bangkit dan berjalan dengan kaki di hentakkan menaiki tangga.

"Yahh ngambek dia"

Ke empat orang yang masih tetap duduk di sofa itu tertawa, melihat tingkah laku Dezan yang layaknya seorang anak kecil.

"Bujuk sana!" Titah ayah pada putrinya. Denaz pun menurut, karena di hitung sudah lima menit Dezan meninggalkan mereka.

Saat memasuki pintu, ia melihat selimut yang menggunung, menutupi tubuh kekar seorang Dezan Diandra.

"Dezan, ayo kita turun lagi" ajak Denaz.

"Gamau!" Bayangkan saja betapa lucunya Dezan berkata seperti itu dengan bibir manyun dan pipi yang terhimpit selimut.

"Ayo ih! Di bawah ada orang tua, masa di tinggalin?"

"GAMAAUUU IHHH HIKS, AKU BILANG GAMAU YA GAMAU!"

"Yaudah, maunya apa?" Tanya Denaz yang mampu membuat Dezan diam.

"Kok diem? Aku nanya"

Karena pria itu tetap diam, Denaz menarik paksa wajahnya lalu...

cup

cup

cup

Tiga kecupan mendarat di pipi kanan, kiri dan juga... pada bibir merah Dezan yang tampak menggemaskan.

"Yang mana tadi yang sakit?" Tanya Denaz lagi.

Dezan mengusap pipi kanannya menunjukkan bahwa bagian itu lah yang terasa sakit.

Kecupan terus Denaz berikan pada pipi kanan suaminya, sampai pria itu merasa geli dan menyuruhnya untuk diam.

Denaz menjauhkan wajahnya dan tampaklah wajah Dezan yang masih sama, menggemaskan. Bibir manyun dan alis menukik, tak hilang dari wajah tampannya.

"Udah yuk kita ke bawah lagi"

Dezan tetap diam dengan bibir manyunnya. Tak tanggung-tanggung, Denaz segera melumat bibir itu. Menyesapnya sedikit kasar seakan-akan ingin melepaskan bibir itu dari tempatnya semula.

Spoiled Husband [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang