50

5.6K 164 24
                                        

Sudah satu minggu lamanya Dezan mengurung diri, di kamar. Ia hanya keluar untuk makan, itupun dua hari sekali. Setelahnya, Dezan akan menghabiskan dirinya dengan merenung di kamar.

Ia sangat ingin menyusul Denaz. Tetapi, tidak bisa. Ia tidak bisa meminta bantuan kepada siapapun. Karena, ponsel, laptop, dan komputer miliknya di ambil Stella. Entah dimana Stella menyimpannya.

Tak jarang ia menangis, menyesali perbuatannya.

Sekarang, ia sedang mencuci bajunya sendiri, di rooftop. Ia tidak melakukan apapun selain menatap mesin cuci yang bergerak membersihkan baju-bajunya.

Tak terasa, hari sudah sore. Dezan masih berdiam diri di sana, walaupun pekerjaannya sudah selesai.

Yang dilakukannya hanya melamun, berbicara dengan pikirannya sendiri.

Tiba-tiba, sebuah tangan menyentuh bahunya. Ia berbalik, dan menemukan orang yang membuatnya mengurung diri dalam waktu yang cukup lama.

"Kamu ga kangen aku?"

"Kangen. Kangen banget." Balas Dezan seraya memeluk wanitanya.

"Aku minta maaf, Denaz"

Denaz mengelus punggung Dezan "Aku ga marah. Aku cuma kecewa karena kamu gabisa tepatin janji kamu."

"Iya, aku minta maaf"

"Aku udah maafin kamu. Maaf ya, kemarin, aku ninggalin kamu. Sebenernya, aku cuma mau pulang dua hari. Tapi, kata mami, seminggu aja. Jadi, yaudah deh. Selama seminggu, aku jadi baby sitter nya Nio"

"Denaz, jangan tinggalin aku lagi!"

"Iya... Tapi janji ya, kalo ada masalah, jadiin aku tempat buat kamu cerita"

"Aku janji! Kalo aku ingkar janji lagi, aku janji lagi"

Denaz tertawa, Dezan pun ikut tertawa.

Di bawah langit sore yang indah, mereka berjanji untuk tidak saling meninggalkan.

End.

Spoiled Husband [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang