PART 4

8.2K 334 33
                                    

Dezan kesal pada papi nya yang memaksa dirinya untuk pulang. Jadi sekarang ia sedang marah di balik selimut yang menutupi tubuhnya.

"Dezan! Suami macam apa kamu ini ha? Ninggalin istrinya sendirian cuma gara gara hal sepele. Dipikir keren kaya begitu?" Orlando sangat marah.

"Apasih?! Papi ngomong gitu karena gatau rasanya gimana jadi Dezan! Siapa suruh Dezan di manja sampe kebiasaan kaya gini?"

"Dezan udah biasa di manjain mami sama papi. Apa yang Dezan mau selalu di turutin, sedangkan kalo sama Denaz boro boro di turutin. Baru aja ngomong udah kena marah."

"Dezan gamau pulang hiks maunya sama mami"

"Denaz nungguin di bawah! Ayo turun!" Orlando menyingkap selimut yang menutupi tubuh putranya.

Lalu ia menarik paksa Dezan untuk berdiri "Kamu ini laki laki! Harus tegas, jangan lembek kaya gini!" Ujar Orlando seraya menarik Dezan menuruni tangga.

"Yang buat Dezan kaya gini itu papi sama mami! Kalo Dezan ga di manjain, Dezan ga mungkin kaya gini!" Bantah Dezan membuat Orlando semakin marah.

Tak tanggung-tanggung, Orlando kini menarik Dezan dengan cara menjewer telinganya. Dezan meronta hingga di dorong Orlando untuk duduk di sofa.

"Papi!" Sentak Stella terkejut.

"Kamu diem! Anak ini emang harus di giniin biar sadar" balas Orlando tegas.

Dezan mencoba melindungi kepalanya dari pukulan sang papi. Entah berapa kali pria tua itu memukul putranya dengan tenaga yang amat kuat.

"Dasar anak ga bertanggung jawab! Kamu papi nikahin biar dewasa bukan malah makin kaya bocah!" Bentak Orlando.

Stella dan Denaz hanya bisa memperhatikan mereka dengan perasaan takut. Stella tidak bisa menolong Dezan karena jika di tolong, Orlando akan semakin brutal.

"Denaz kabarin Danis, Danil, sama Jake! Cepetan suruh mereka kesini" titah Stella dengan suara pelan. Denaz segera menghubungi ke-tiga pria itu.

"Papi sakit hikshiks" lirih Dezan. Wajahnya sudah lebam akibat dari pukulan yang Orlando berikan.

"Ampun hiks sakit"

"Udah papi hiks sakit ampunn"

Bugh! Bugh!

"SIALAN! ANAK GA GUNA!"

"Ya Allah sakit banget, tolong Dezan" batin Dezan berkata demikian.

"Papi udah hiks sakit!"

Tangan Dezan berdarah karena menepis vas bunga kecil yang akan mengenai kepalanya.

"AAAAA SAKIT HIKS PAPI UDAAHHH"

"Papi hiks Ezannya sakit"

"SETAN! BISANYA CUMA NYUSAHIN! JADI ANAK GAPERNAH BIKIN BANGGA"

"ORLANDO UDAH!" Teriak mami.

Orlando menendang Dezan hingga terjun ke lantai dengan kepala terlebih dahulu.

"Papi sakit pii hiks Dezannya sakit, udah papi"

Dezan masih terus di pukuli bahkan di kata katai oleh Orlando. Hingga deru mesin mobil terdengar di telinga Stella dan Denaz.

BRAK!

"OM STOP!" Danis, dan Jake menahan Orlando agar tidak menyerang Dezan kembali. Sedangkan Danil membantu Dezan berdiri lalu memeluk Dezan. Marvell yang kebetulan ikut, mengelus elus kepala Dezan.

Spoiled Husband [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang