PART 8

7.3K 299 5
                                    

"SAYANGG"

"Gausah teriak teriak bisa ga lu hah?"

"Ga!"

Dezan menerjang Denaz hingga Denaz hampir terjungkal. Denaz mencoba mendorong Dezan, namun Dezan tidak berpindah dari tempatnya.

"Kenapa sih?" Tanya Denaz.

"Aku jadi zombie! Aku haus, aku mau minum darah kamu" Denaz tertawa.

"Kamu minum pil next? Dapet dari mana? Kamu gatau aku punya antibodi? Aku kan Saebom"

Dezan melepaskan pelukannya "Aku Hyun aku Hyun! Aku bisa nahan buat ga gigit kamu"

Denaz lagi lagi tertawa "Ada ada aja kamu"

"Tapi aku beneran mau gigit kamu! Anggg" Dezan menerjang leher Denaz. Menggigitnya pelan dan menghisapnya sehingga terdapat bekas ke merahan di sana.

Telinga Denaz me merah begitupun dengan pipinya. Ia mengerjap berkali kali lalu menatap Dezan yang tersenyum tanpa dosa.

Denaz menoyor kepala suaminya itu "Tau dari mana kaya gitu hmm?"

"Kepo!" Balas Dezan songong.

"Kamu ternyata polos polos eek ayam.."

"Ya emang"

Cup!

Tangan kekar Dezan melingkar di pinggang sang 'istri. Mata keduanya terpejam menikmati kegiatan yang mereka lakukan untuk pertama kalinya.

Dezan mengecup bibir Denaz sebelum menyelesaikannya "Aku ngantuk, ayo boboo"

"Sssttt jangan ngebantah! Ayo ayo suamimu ini mau mengisi bensin"

Denaz memukul lengan suaminya yang sudah masuk ke dalam baju yang ia kenakan.

"Dezan!"

"Ihhh ayoooo! Aku haussss"

Ding Dong

"Tuh ada siapa, buka sana"

"Aisshhh shibal" Dezan berjalan seraya mengacak rambutnya. Ia membuka pintu dan terpampang lah wajah manusia yang membuatnya naik darah saat itu juga.

"Ngapain lu? Mau lempar dot gue lagi ke atas lemari? Ga ada! Gue belom beli lagi!"

Bimo tertawa "Kaga! Nih dot lu gue ganti" ujarnya lalu memberikan paper bag yang langsung di rebut Dezan.

"Ga ada boba, bintang satu!"

"Eh, bobanya di motor. NENG, BOBA NYA KETINGGALAAANN BAWAIN DONG, MAAFF"

Seorang gadis memasuki gerbang dan berjalan mendekati mereka. Karena jarak gerbang, dan teras rumah Dezan hanya berjarak 7 meter, memudahkan gadis itu mendengar perkataan Bimo.

"Ini" gadis itu memberikan kantomg plastik berukuran sedang yang cukup transparan membuat minuman kesukaan Dezan itu terlihat jelas.

"Oke, makasih"

"Tau makasih juga lu" ledek Bimo.

"Bacot, mau masuk kaga?"

"Motor gue"

"Biarin ntar di masukin Mang Ilham"
Mang Ilham adalah satpam di rumah Dezan.

Dezan membuka pintu lebih lebar lalu berjalan masuk terlebih dahulu. Bimo dan gadis tadi mengikutinya.

"Ayang"

"YAANGG"

"APASIH TERIAK TERIAK MULU??" Sahut Denaz berteriak.

Spoiled Husband [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang