PART 24

4.1K 202 4
                                    

Sudah minggu ke-2 di bulan ramadhan, dan seperti biasa Dezan sedang menunggu Denaz menyeduhkan susu.

"Kok di gelas?! Aku kan mintanya di dot!"

"Yaudah nanti di pindahin ke dot. Sekarang makan dulu"

"Gamau! Pindahin ke dot dulu!"

"Ck, makan dulu! Emangnya mau di minum sekarang? Kan nanti diminumnya kalo udah makan. Lagian biarin dulu susunya anget biar pas di minum ga terlalu panas. Kalo udah masuk dot susah buat dinginnya"

"Aaaaahhhhh"

"Cepet ah! Keburu imsak"

"Pindahin dulu Denaazzz" rengek Dezan. Mau tak mau Denaz bangkit untuk mengambil botol dot yang berjejer di lemari.

"Yang biruuuu" ujar Dezan.

"Belum di cuci!"

"Cuci duluuu!"

"Ogah ah! Orang mah laper pengen buru-buru makan"

Dezan merengek meminta Denaz mencuci dot kesayangannya, membuat Denaz jengah. Ia menggebrak meja makan membuat Dezan diam karena terkejut.

"Kenapa sih berisik banget?! Apa susahnya cuci sendiri?! Jangan bisanya cuma nyuruh nyuruh! Kerjain sendiri!"

"Gausah rewel! Cepet makan!"

Dezan melemparkan sendok yang semula berada di atas meja. Kini sendok itu tergeletak di lantai.

"GAMAU MAKAN!" Teriaknya lalu pergi dari sana. Ia masuk ke dalam kamar dan menguncinya.

"Astaghfirullah, Dezan Orlando... Sabar gue ngadepin elu" gumam Denaz seraya menggelengkan kepalanya. Dengan cepat ia menyantap makanan yang ada di depannya.

Setelah selesai, ia mencuci semua peralatan yang ada di wastafel. Lalu, ia naik ke kamar membawa susu yang sudah di pindahkan ke dot biru, serta sepiring nasi untuk Dezan.

Saat membuka pintu, ia sulit untuk masuk. Akhirnya ia membawa kunci cadangan lalu membukanya.

Setelah pintu terbuka, terlihat Dezan yang membelakanginya dengan punggung bergetar. Tak hanya itu, keadaan kasur sudah tak berbentuk, entah apa yang ia perbuat.

"Bangun, makan dulu!"

Dezan tidak menggubris.

Denaz menoel telinga Dezan berkali-kali membuat Dezan menepis tangannya.

"Ini susunya udah di pindahin ke dot biru. Ayo cepet makan dulu nanti keburu imsak, terus susunya ga keminum"

"GAMAU!" Dezan terus menepis lengan Denaz yang meraba raba tubuhnya.

"Karena kamu udah di baikin malah ngeyel, aku bakal paksa kamu dengan cara lain. Mau yang gimana? Yang tangannya di iket, di borgol, atau gimana?"

walahh Denaz...

Dezan memukul kasur dan dengan terpaksa ia harus duduk.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Spoiled Husband [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang