Pagi ini Dezan sedang bersantai di sofa, seraya menonton televisi yang menampilkan kartun yang sebenarnya ia tidak begitu suka, yaitu Spongebob.
Dari arah dapur, Denaz berjalan menghampirinya dengan piring berisi empat potong sandwich, juga gelas berisi kopi.
"Sarapan dulu ganteng"
Dezan pun duduk dan menyimpan botol dot yang masih penuh. Ia mengambil satu potong sandwich dan memakannya.
"Enak"
"Aku nanti mau shopping sama Pricill, kamu mau ikut ga? Kalo kamu ikut nanti aku nyuruh Pricill ajak Lion"
"Mau ikut"
Denaz mengangguk.
"Nanti agak siangan katanya" ujar Denaz setelah mengetikkan beberapa kata pada Pricill.
"Kamu emang gapapa ngejabel dompet ayah? Aku takut" tanya Dezan.
"Gapapa lah, santai aja! Toh isinya cuma uang lima ratus ribu, sama atm ayah aja. Isinya juga ga banyak kayanya, di bawah sepuluh jutaan" balas Denaz.
"Padahal aku juga punya uang segitu mah"
"Sesekali, toh kalo bukan aku yang abisin uang ayah, siapa lagi? Nay punya bang Denio, Bunda orangnya irit banget, jadi ya harus aku ambil biar ga kebanyakan"
"Ada ada aja" sahut Stella yang datang dari arah kamar. Denaz terkekeh "Aku mau gendong Zile sebentar ya?"
Dezan melemparkan bantal sofa yang berhasil di tangkis oleh Denaz "Sebentar aja ih, aku mau nyoba aja"
"GABOLEH!"
"Mami ih kesana! Bawa Zile nya jauh jauh dari Denaz!"
"Apasih? Orang Zile daritadi mami pangku" balas Stella heran akan kelakuan putranya yang rusuh itu.
"Sini mi, Denaz mau gendong-"
"GABOLEH, DENAZ!" Dezan berteriak seraya memukul kepala sofa.
"Pelit banget ih"
"Biarin! Zile anak mami bukan anak Denaz! Denaz gaboleh pangku pangku!" Geram Dezan membalas perkataan ibunya.
"Kalo Denaz pangku Zile, aku gelindingin Zile dari tangga!"
"Astaghfirullahaladzim, ih kamu gaboleh gitu... Apaan, jelek banget ngomongnya..." Omel Denaz.
"MAKANYA GABOLEH PANGKU PANGKU!"
Karena terkejut akan suara nyaring Dezan, bayi di pangkuan Stella menangis.
Denaz memukul paha Dezan "Tuh kan Zile nya nangis! Kamu sekali sekali harus di tonjok ya bibirnya biar diem"
🐥🐥🐥
Dengan penuh keterpaksaan, Dezan mengizinkan Denaz menggendong Zile. Itu karena sang mami harus mandi dan bibi pergi belanja bulanan.
Dezan sedari tadi tidur meringkuk memainkan bantal guling, sedangkan Denaz duduk di tepi kasur seraya menggendong Zile.
Denaz patut di acungi jempol, karena akhirnya Zile tertidur di pangkuannya. Ia pun menidurkan bayi cantik itu di samping Dezan, dan tentu saja di halangi bantal agar Dezan tidak jahil.
"Dezan kalo jail dot nya aku pecahin semua" ancam Denaz melihat Dezan yang sudah mendekatkan jari telunjuknya pada hidung Zile.
Denaz menepis tangan Dezan "Gaboleh asal pegang! Kulit bayi itu sensitif, kalo mau pegang, harus di bersihin dulu tangannya"
Dezan tak membalas. Ia mencari keberadaan botol dot yang tadi hanya ia minum sedikit.
"Susu aku mana?" Tanya nya.
Denaz mengambil dot Dezan yang terletak di nakas sebelahnya. Dezan mengambilnya dan menyusu seraya berbaring menghadap Zile.
Denaz pun ikut berbaring menghadap Zile. Momen ini, adalah momen yang akan terjadi pada beberapa tahun nanti, dengan status keduanya sebagai orangtua.
Mereka akan menunggu hal itu terjadi. Mereka akan merasakannya bersama-sama.
Dezan berfikir bahwa itu akan sangat indah. Dengan bayi yang entah itu perempuan atau laki-laki, tubuh Denaz yang lebih berisi, juga pada hari itu ia berfikir akan memasak apa untuk istri tercintanya.
"Nanti kita gini setiap hari" ujar Dezan, tiba-tiba.
Denaz tersenyum. Ternyata, semanja apapun Dezan, ia memikiki harapan untuk menjadi seorang ayah.
"Iya, nanti kamu liatin aku nenenin anak kita. Kamu cuma bisa liatin sambil ngedot"
Dezan mencebik "Kan aku udah kenyang malemnya"
Plak!
Tangan Dezan terasa nyeri karena di pukul sangat keras oleh Denaz. Ia mengusap tangannya yang mungkin sebentar lagi akan me merah.
"Mami lama ih. Kan kita mau main"
Main yang Dezan maksud adalah belanja bersama Pricill dan Lion, bukan yang lain.
"Ya sabar! Lagian masih jam setengah delapan, kita janjian sama Pricill jam sembilan. Masih lama" balas Denaz.
"Nanti kalo kita punya anak, kamu mau di panggil apa?" Tanya Denaz.
"Baginda raja" balas Dezan membuat Denaz tertawa dan lagi lagi tangan Dezan menjadi sasaran.
"Yang bener!"
"Papa aja, lucu! Papa Ezan" balas Dezan seraya membayangkan bagaimana keturunannya akan menyebut dirinya dengan sebutan 'papa'.
"Tapi bagusan baginda raja Dezan Orlando Diandra dan baginda ratu Denaz Pranada"
Lagi-lagi Denaz tertawa "Ada ada aja!"
🐥🐥🐥
"Kapan kita kumpul lagi? Udah lama ga ngumpul"
"Kapan aja ayo guemah, gue cuti kerja sebulan. Tapi paling di rumah mami, gue males kalo pulang ke rumah." balas Dezan.
"Yaudah ntar malem dah, gapapa kan? Itung-itung jadi satpam" balas Lion.
"Iye, asal jangan berisik aja. Kasian mami"
Mereka mengikuti Denaz dan Pricill yang katanya ingin pergi ke toko sepatu. Dua pria itu layaknya bodyguard putri kerajaaan yang sedang berbelanja di mall.
Itu karena, mereka sama sama memakai pakaian serba hitam. Bukan di sengaja, hanya kebetulan. Juga, keduanya sama sama memakai topi hitam. Benar-benar layak untuk di sebut bodyguard.
"Denaz, beli dino!" Pinta Dezan, saat melewati toko boneka.
"Nanti, kita beli sepatu dulu"
"Sekarang!"
"Sayang"
"Mau sekarang!"
"Yaudah ayo! Cil, kita beli dulu boneka"
Pricill tertawa melihat wajah Denaz yang kentara sekali jika wanita itu kesal "Ampun dah Dezan" ucapnya seraya tertawa.
Mereka beriringan masuk kedalam tempat yang banyak sekali boneka di dalamnya. Denaz menarik Dezan untuk mengikutinya agar pria itu tidak sempat tertarik pada boneka boneka lain. Terutama, boneka Pororo.
"Ambil satu!"
Dezan mengambil boneka dinosaurus berwarna hijau. Tetapi, tangan kirinya mengambil satu yang berwarna kuning.
"Mau dua" puppy eyes yang Dezan tampilkan, layaknya mengandung sihir, yang membuat Denaz langsung menangguk.
"Udah ya, itu aja" Dezan mengangguk. Denaz pun segera membayarnya, tentu saja menggunakan kartu milik Dezan.
Akhirnya, Dezan anteng dengan dua boneka Dinosaurusnya, dan di temani oleh Lion. Sedangkan Denaz dan Pricill segera melaksanakan tujuannya, yaitu mencari sepatu.
🐥🐥🐥
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, FOLLOW IG @/SZKXWTTPD JUGAA YAA.
YAUDAH KALO GITU, THANK YOU, AND SEE YOU NEXT TIME Y'ALL
KAMU SEDANG MEMBACA
Spoiled Husband [NEW VERSION]
Romans[FOLLOW DULU BARU BACA!!] First story! ⚠️Kissing⚠️ ⚠️breastfeeding⚠️ Murni dari hasil pemikiran saya sendiri. Tidak ada unsur copas apapun. Jika ada kesamaan tokoh atau alur mohon di maklumi karena itu sama sekali tidak di dasari unsur kesengajaan. ...