Part 34

3.9K 150 9
                                    

Dezan dan Denaz menuruni tangga berdampingan. Dezan sudah mengganti celananya dengan celana jeans pendek milik ayah mertuanya.

Mereka melangkah menuju dapur. Banyak sekali kue yang sudah di tata kedalam toples.

"Buset dah, lama bener lo di atas!" Ujar Pricill.

"Namanya juga pasutri muda, cil" sahut bunda ambigu.

"Apasih! Orang Dezan abis ngamuk, makanya lama! Tanya aja sama ayah, ayah saksinya."

"Iyadeh percaya" balas Pricill.

"Bunda masak ngga?"

"Masak. Ada ayam bakar di lemari, tinggal di panasin aja"

Dezan membuka lemari dan mengambil ayam bakar tadi. Ia memanaskan ayam itu di microwave.

Setelah microwave mati, Denaz mengambil nasi dengan porsi cukup banyak karen untuk dimakan berdua. Setelahnya, ia mengambil 2 potong paha ayam dan 2 potong sayap.

Ia pun duduk di kursi samping Dezan. Setelah membaca do'a ia mulai menyuapi Dezan dan juga dirinya.

"Enak!" Ucap Dezan seraya mengunyah.

Mereka makan dengan lahap. Setelah selesai, Denaz mencuci satu piring itu dan kembali duduk.

"Ini boba punya siapa?" Tanya Dezan menunjuk boba milik Denaz tadi.

"Punya aku. Mau?" Dezan mengangguk.

"Masih ada di kulkas, kamu pilih aja mau yang mana" Dezan pun bangkit dan membuka kulkas. Matanya membulat melihat banyak minuman kesukaannya di sana.

Ia mengambil boba yang memiliki rasa red velvet.

"Enakkk" seru Dezan setelah meminumnya.

"Assalamualaikum" Mereka semua menoleh. Di sana terlihat tiga pria paruh baya yang sangat Dezan kenali.

"PAPA!" Dezan segera berdiri dan memeluk salah satu pria yang sudah lama tidak ia lihat.

Pria itu tertawa "Kenapa ga pernah main ke papa?"

"Malu ah, takut istri papa gamau Ezan main kesana" balas Dezan.

"Loh, ya nggak! Masa ada yang main malah gamau sih? Nanti kapan kapan main sama Danis kesana ya!" Dezan mengangguk.

Pria itu adalah Alendra, ayah dari Danis. Mereka memang dekat, apalagi sebelum papa dan mama Danis berpisah dan memiliki keluarga masing masing.

"Ayah kamu mana Naz?" Tanya Edzatama, ayah Bimo.

"Lagi belanja sama bang Denio" balas Denaz.

"Ayo atuh ke depan! Masa tamu malah melipir ke dapur" ajak bunda. Mereka pun melangkahkan kakinya menjauh dari area dapur.

Dezan menatap Denaz "Aku mau ikut kesana ya!"

"Iya, jangan ngerokok banyak banyak ya! Sedikit aja"

"Iyaaaa" balas Dezan panjang lalu mengambil boba miliknya dan segera menyusul para bapak bapak tadi.

Mereka duduk di sofa ruang tamu. Bunda menata beberapa toples kue kering "Mau di bikinin kopi?" Tanya bunda pada ketiga teman suaminya.

"Boleh deh, gue mah kopi item aja." Balas Brian, ayah Indra.

Dua pria yang datang bersamaan dengannya itu mengangguk "Samain aja" ujar mereka bersamaan.

"Ezan ngga mau kopi, Ezan punya boba" sahut Dezan membuat bunda gemas dan mencubit pipi Dezan pelan.

"Iya ga bakal di bikinin kopi kok. Nanti kamu susah tidur kalo minum kopi." Bunda melangkahkan kakinya kembali ke dapur.

"Gimana Zan, udah program keturunan belum?" Tanya Alendra.

Spoiled Husband [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang