#5 Ikatan Suci

59.9K 562 6
                                    

-Author Pov-

Sudah seminggu berlalu sejak bela di jodohkan dengan gurunya sendiri.. Tibalah hari ini yang merupakan hari pernikahan untuk bela dan devan.

Bella pun sudah memakai gaun cantik berwarna putih yang membuatnya terlihat anggun, dan juga polesan make up di wajahnya yang membuat bella terlihat berkali kali lebih cantik dari biasanya.

"Mah,, bella gugup" ucap bella kepada mamahnya.

"Tenang aja bell relax kan bukan mau perang" jawab mamahnya di sertai dengan candaan.

Bella pun hanya tersenyum tapi tak menyembunyikan wajah gugupnya,, acara pernikahan yang hanya di hadiri oleh teman dari kedua orang tua bella dan devan.. Acara ini cukup tertutup karna mengingat bella masih duduk di bangku sma, bahkan teman bella tak satupun yang mengetahuinya.

Saat acara akan di mulai bella pun keluar dari kamarnya.. Semua tamu menatap kagum ke arah bella karna kecantikannya, tak terkecuali devan.. Ya devan sangat kagum melihat kecantikan bella, bahkan devan terus menatap bella tanpa berkedip.

"Yaampun bella cantik sekali" batin devan.

Singkat waktu acarapun selesai.. Dan kini bella sudah sah menjadi istri dari seorang Devan Adhitama.

Devan memutuskan untuk tinggal di apartemennya dengan bella.. Bella dan devan pun sedang dalam perjalanan menuju apartemen devan. Sesampainya di apartemen, devan mempersilahkan bella untuk masuk.. Bella pun memperhatikan seluruh sudut dari apartemen devan.. Apartemen yang cukup luas tapi hanya ada 1 kamar tidur yang tak kalah luas, dengan desain yang cukup simpel.. Dindingnya perpaduan warna abu abu dan putih.. Cocok dengan kepribadian devan yang dingin dan cool.

"Koo kamarnya cuma ada satu pak?" tanya bella heran.

"Memang kamu maunya berapa,, bukannya satu cukup untuk hanya 2 orang saja?" jawab devan dengan datar.

"Jadii kita tidur sekamar gitu pak?" Ucap bella terkejut dengan membulatkan matanya.

"Kita kan baru menikah bella masa kamu sudah minta pisah ranjang" jawab devan dengan melihat ke arah bella.

"Bukan gitu maksud saya pak aduuhhh gimana yah jelasinnya" ucap bella sambil menggigit bibir bawahnya resah.

"Kamu kenapa bella? Kamu gamau 1 kamar dengan saya?" jawab devan menatap bella.

"Eeehhh itu paakk.. Bella cuma belum siap eehhh nanti pak devan macem-macem lagi" ucap bella gugup,, mengingat kesan mereka pertama bertemu saat di jodohkan, devan yang tiba tiba melumat bibir bella di kamar bella saat itu. "Bisa abis gw seranjang sama pak devan.. Dia kan singa lapar yang mencari mangsa" batin bella resah.

"Memangnya kenapa, sekarang kan saya sudah jadi suami kamu.. Kamu sekarang istri saya bella" jawab devan di sertai seringai di wajahnya,, yang membuat ia terlihat seperti singa lapar bagi bella..

"Tapi pak" kembali bella menjawab dengan wajah resahnya.

"Tenang bella,, saya hanya akan melakukannya jika kamu memang sudah siap" ucap devan menenangkan kekhawatiran bella.

"Eehh ma-makasih pak sudah mengerti" ucap bela masih dengan gugupnya.

"Kenapa masih panggil saya pak.. Saya kan suami kamu" ucap devan disertai senyuman pada bella.

"Terus saya harus panggil bapak apa" tanya bella bingung.

"Panggil Aa aja,, saya kan orang sunda" jawab devan di sertai dengan candaan.

"Mmm iya aa" ucap bella malu malu di sertai dengan senyuman.

"Oiya panggilannya jangan pake saya ya.. Aku kamu aja kita kan udah suami istri" ucap devan menggoda bella.. Pasalnya devan mengetahui bahwa bella sedang menahan malunya.

"Ii-iyaa aa" gugup bella

"Kamu lucu banget sih sayang" ucap devan sambil mencubit kedua pipi bella. "Kamu laper gak? Apa mau pesan makan?" tanya devan.

"Iya a aku belum makan dari tadi siang soalnya acaranya padet banget sampe aku gasempet makan" ucap bella sambil memegangi perutnya.

"Yaudah aku pesan dulu ya" ucap devan.

Selesai makan bella memutuskan untuk mandi membersihkan diri terlebih dahulu sedangkan devan memilih istirahat di kasurnya.

Bella pun selesai mandi.. Namun melihat devan yang sudah ada di tempat tidur membuat bella gugup,, di satu sisi bella ingin istirahat karna capek seharian menyalami tamu yang datang,, tapi di lain sisi bella malu untuk satu ranjang dengan devan.. Bella pun hanya terdiam memaku di depan tempat tidur yang berukuran king size itu dengan wajah yang kebingungan. Melihat bella kebingungan devanpun lantas memanggil bella.

"Sayang sini istirahat,, kamu capek kan" ucap devan yang menyuruh bella istirahat di sampingnya.

Dengan langkah yang ragu bella pun merebahkan tubuhnya di samping devan.. Tak lama merekapun tertidur lelap karna kelelahan.

Pagipun datang..

Saat bella terbangun dari tidurnya dia merasa ada beban yang menindih bagian perutnya.. Saat bella melihat ternyata itu tangan devan yang memeluknya sepanjang tidurnya. Bella pun merasa desiran hasrat yang cukup kuat namun bella dapat menahannya. Ia pun membangunkan devan karna mengingat ini adalah hari senin.

"A, aa bangun udah pagi" ucap bella menepuk-nepuk pipi devan.

"Masih ngantuk sayaaaang.. Bentar lagi yaa" jawab devan justru semakin mengeratkan pelukannya.

"Ini udah jam 6 a.. Kamu kan harus mengajar aku juga harus sekolah" Ucap bella pada suaminya.

"Iya iya istrikuu yang cantiikkk" ucap devan sambil menciumi leher bella.

Bella pun berangkat bersama dengan devan. Sesampainya di sekolah bella langsung berjalan menuju kelasnya dan devan menuju kantor guru.

Sesampainya di kelas.

"Bell lo udah selesai tugas dari pak devan?" ucap citra bertanya pada bella.

"Hah? Emang ada tugas ya? Mampus gw lupa" kaget bella sambil menepuk jidatnya.

"Ih koo lo bisa lupa sii beelll.. Nyari penyakit aja lo.. Lo tau kan pak devan itu lumayan killer bell.. Bisa bisa lo di hukum lagi kaya minggu kemarin" Ucap citra yang juga terkejut karna bisa bisanya bella lupa jika ada tugas matematika dari suaminya.

"Ciiitttttt,, gw nyontek dooong.. Pleaseee" mohon bella pada citra di sertai wajah melasnya.

"Kalau soalnya sama sii udah gua kasih liat dari tadi.. Kan soalnya setiap murid beda beellll" ucap citra tak habis fikir pada bella.

"Mampus gua" ucap bella pasrah.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang