#15

47.3K 372 1
                                    

Setelah selesai makan bellapun pamit kepada devan untuk balik ke kelas karena waktu istirahat sudah habis.

"A aku ke kelas ya" Ucap bella

"Mau aku antar?" Tanya devan

"Ngga usah a nanti ada yang curiga" Jawab bella

Bellapun berjalan keluar ruangan devan dengan langkah hati hati karena ia masih merasakan sedikit perih pada vaginanya. Devan yang melihatnya pun merasa iba tapi di lain sisi ia merasa senang karena sekarang bella sudah seutuhnya menjadi miliknya.

Sesampainya di kelas.

"Bell lo kemana aja sii gw nungguin lo di kantin tau.. Lo bilang mau nyusul" Ucap citra dengan wajah marahnya.

"Aduuhhhh maaf cit gw di suruh pak devan membantu merapihkan soal buat ulangan minggu depan" Ucap citra yang tentu saja itu hanya sebuah alasan.

"Lagian kenapa juga pak devan minta tolong lu terus sih.. Kenapa gak gw" Ucap citra dengan memajukan bibirnya.

"Lo suka banget sama pak devan ya?" Tanya bella penasaran.

"Bukan gw aja bell yang naksir sama pak devan,, semua siswa di sekolah ini siapa sih yang gak naksir kalau liat pak devan,, Tinggi, Tampan, badannya kekar, gw ngebayangin kalau gw di peluk pak devan gimana yaaa,, gak bakal mandi gw seminggu bell biar parfum dia nempel terus di baju gw" Ucap citra dengan wajah mengkhayal nya.

Bella hanya tersenyum geli mendengar ucapan citra,, citra tidak tahu saja bahwa bella adalah istri sah dari devan.

"Lo tau bell,, bahkan guru-guru perempuan berlomba mencari perhatian pak devan.. Gw gak sengaja kemarin ngeliat bu indah kaya nyari perhatian pak devan gitu,, tapi gw liat pak devan cuek sih,, justru sikap cuek nya itu yang bikin gw semakin kagum sama pak devan" Ucap citra lagi pada bella.

Bella hanya ber oh ria,, ya devan memang sosok yang cuek dan dingin jika dengan perempuan,, tapi dengan bella? Devan menjadi sosok yang sangat berbeda. Devan memang memiliki wajah yang tampan dan kulit yang putih, juga tubuhnya yang atlentis,, tak ada wanita yang mampu menolak pesona devan,, Di balik pekerjaannya yang seorang guru matematika ternyata devan adalah anak dari pemilik SMK Bangsa tempat ia mengajar sekarang. Tak hanya tampan ia juga pintar dan kaya raya. Tak heran jika banyak yang mengejar devan.

"Kira kira siapa ya yang bakal jadi istrinya pak devan,, beruntung banget perempuan itu" Ucap citra lagi pada bella.

"Gw gatau lo tanya lah sama pak devan" Ucap bella merasa tak peduli dengan yang citra ucapkan.

"Gw lagi ngebayangin aja kalau gw yang jadi istrinya pak devan" Ucap citra dengan wajah berkhayalnya dan senyum senyum sambil memandang lurus kedepan.

"HAH?!" Ucap bella kaget.

"Kenapa sii lo,, dukung dong sahabat lo ini sama pak devan" Ucap citra sambil merangkul bella.

Bella hanya tersenyum geli pada citra,,

"Gimana ya kalau citra tau kalau istrinya pak devan itu gw,, gw jadi merasa bersalah ngerahasiain ini sama citra" Hanya fikiran itu yang ada di otak bella sekarang.

Tring.. Bella mendapatkan satu notifikasi pesan di ponselnya.

My Husband : Sayang,, pulang tunggu aku ya, aku agak telat sedikit ada rapat sebentar.

Bella : Ok jangan lama-lama

My husband : Iya istriku I Love You

Bella pun tersenyum senang membaca pesan dari devan.

"Pesan dari siapa sii kayanya seneng amat,, coba gw liat" Ucap citra yang berusaha melihat layar ponsel milik bella. Bella pun segera menyimpan ponselnya.

"Bukan dari siapa siapa koo" Ucap bella

Ya walaupun guru di depan sana sedang menjelaskan pelajaran,, mereka berdua tetap mengobrol. -_-

Jam pulang pun tiba.. Semua murid berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

"Lo ngapain masih di sini? Ayo balik" Ucap citra pada bella yang masih santai duduk di bangkunya.

"Nanti gw nunggu jemputan, lo duluan aja cit" Ucap bella pada citra.

" Bener nii? Lo Gapapa gw tinggal sendiri?" Ucap citra lagi pada bella.

"Yaelah cit Gapapa laaa,, gw bukan anak kecil juga kan" Ucap bella pada citra dengan senyumannya.

"Yaudah kalau gitu gw duluan ya bestiii daahhh" Ucap citra sambil melangkahkan kakinya keluar kelas, bella hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah 1 jam menunggu devan akhirnya Devanpun menyusul bella ke kelas.

"Lama nunggu?" Ucap devan pada bella

"1 jam" Jawab bella kesal

Devan hanya tersenyum melihat wajah kesal bella dan mereka pun pulang menggunakan mobil devan.

Sesampainya di rumah bella langsung mandi dan berbaring di kasurnya,, sedangkan devan langsung membuka laptopnya dan membuat soal untuk ulangan minggu depan,, karena soal yang ingin devan buat berbeda-beda setiap murid.

"A" Panggil bella pada devan yang sedang fokus membuat soal di kursi kerjanya di pinggir ranjang mereka.

"AA" panggil bella lagi, karena devan tak menjawab panggilan yang pertama.

"Mmm?" Jawab devan

"Ih AA" Ucap bella lagi mengeraskan suaranya.

"Iya apa bella? Aku sedang membuat soal" Jawab devan masih setia memandang laptopnya tanpa menoleh ke arah bella.

"Pengen peluk" Ucap bella manja pada devan.

"Nanti setelah aku selesai membuat soal" jawab devan yang masih tak melihat ke arah bella.

Bellapun kesal karena sedari mereka sampai rumah devan hanya sibuk pada laptopnya. Bella pun inisiatif untuk berjalan mendekati devan lalu bella naik ke pangkuan devan dengan wajah menghadap wajah devan dan memeluk devan lalu wajahnya ia taruh di ceruk leher devan ala anak koala.

"Yaampun bella aku sedang membuat soal,, kenapa tiba tiba manja begini" Ucap devan sambil mengelus elus punggung bella.

"Aku bosen pengen jalan-jalan" Ucap bella manja

"Aku masih sibuk bella.. Kamu tunggu saja di kasur istirahat tidur" Ucap devan lagi.

"Ngga mau aku maunya gini" Ucap bella dengan manja pada devan.

Devan hanya menghembuskan nafasnya memaklumi sifat bella yang kekanakan.. Alhasil devan membuat soal dengan bella yang berada di pangkuannya. Jelas devan tak fokus karena payudara bella menempel pada dadanya dan nafas bella yang berhembus di lehernya di tambah bella duduk tepat di batang devan,, membuat batang itu mengeras dan membuat gairah devan meningkat seketika.

"Mmmhhhh bell Diem jangan gerak begitu" Desah devan saat bella tak sengaja menggerakkan bokongnya,, tapi tak mendapat jawaban dari bella,, Devanpun menciumi leher bella sambil tangannya masuk ke dalam baju bella dan mengusap usap punggung bella.. Tapi bella hanya terdiam, Devanpun melihat wajah bella yang berada di ceruk lehernya.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang