Kini mereka sudah berada di apartemen dengan bella yang sedang menyandarkan badannya di dada bidang devan di kasur.
Tring tring.. Hp devan berbunyi ada telfon dari seseorang.
"Hallo selamat malam pak devan" Ucap kepala sekolah di SMA yang dulu devan mengajar.
"Oh iya pak ada apa?" Tanya devan.
"Gini pak.. Besok kan penerimaan siswa siswi baru di sekolah.. Jadi harus ada sambutan dari pemilik yayasan.. Berhubung orang tua pak devan sedang di luar negeri, bagaimana kalau sambutan ini di gantikan oleh bapak?" Ucap kepala sekolah.
"Jam berapa pak?" Tanya devan.
"Sambutan oleh pemilik yayasan di jam 09.00 pak" ucap kepala sekolah.
"Baik saya usahakan pak" ucap devan.
"Baik pak Terimakasih" ucap kepala sekolah.
Sambungan telfon pun terputus.
"Ada apa?" Tanya bella.
"Besok ada penerimaan siswa siswi baru di sekolah karena papah dan mamah sedang di luar negeri jadi aku di minta untuk mengisi sambutan itu" ucap devan pada bella.
"Aku ikut" jawab bella semangat.
"Yakin?" Tanya devan dengan menaikan 1 alisnya.. Pasalnya sekarang bella sedang mengandung.
"Iya yakin.. Toh semua juga udah pada tau kan" Ucap bella.
"Yaudah.. Sekarang tidur ya.. Pagi pagi kita harus sudah siap siap.. Sini" Ucap devan yang kemudian membawa bella ke dalam pelukannya. Kemudian merekapun tertidur.
Pagi pun datang.. Kini bella dan devan sudah berada di parkiran sekolah tersebut.
"Yuk turun kita sudah sampai" Ucap devan sambil membukakan sabuk pengaman yang bella kenakan.
"Aku kangen ke sekolah" Ucap bella dengan wajah berbinarnya. Devan hanya tersenyum kemudian mengusap pucuk kepala bella.
Devan dan bella pun berjalan menuju kantor yang dulu di tempati devan selama ia menjadi guru di sekolah milik ayahnya itu. Semua jajaran guru hingga Staff pun menghampiri ruangan devan untuk mengucapkan selamat datang. Di kesempatan itu ia memberitahu semua guru dan Staff bahwa bella kini berstatus seperti istrinya dan ia meminta semua oran perlakukan bella layaknya mereka memperlakukan devan.
Setelah penjelasan devan semua guru dan Staff mengucapkan selamat kepada bella dan devan atas pernikahannya juga kehamilan bella. Sebenarnya semua orang yang ada di ruangan itu cukup terkejut.. Bagaimana bisa bella menikah dengan devan yang notabene memang anak pemilik yayasan tempat mereka bekerja itu. Ada beberapa guru perempuan yang memang tak menyukai berita tersebut namun banyak juga yang berbahagia dengan kabar itu.
Setelah selesai kini semua guru dan Staff menuju aula sekolah untuk memulai penyambutan siswa siswi baru. Setelah kepala sekolah selesai memberi sambutan kini bagian devan yang memberi sambutan.
"Selanjutnya mari kita dengarkan sambutan dari pemilik yayasan sekolah kita.. Beri tepuk tangan untuk Bapak Devan Adhitama" Ucap MC dan di susul dengan tepuk tangan semua orang yang hadir di aula tersebut.
"Baik terimakasih,, Salam hormat untuk semua hadirin, Selamat pagi yang terhormat Bapak/Ibu Guru, Bapak/Ibu Staff, dan seluruh siswa-siswi yang saya cintai. Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya, selaku pemilik Yayasan Sekolah ini, mengucapkan salam hangat dan terima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu Guru, Bapak/Ibu Staff, serta seluruh siswa-siswi yang turut hadir dalam acara penyambutan siswa siswi baru di sekolah ini. Bla bla bla bla" Ucap devan.
"Sekian sambutan dari saya.. Baiklah membuka sesi pertanyaan,, ada yang mau bertanya?" Ucap devan kembali.
Banyak siswi perempuan yang mengangkat tangan untuk bertanya pada devan.
"Iya kamu, yang di belakang" Tunjuk devan pada salah satu siswi perempuan tersebut.
"Bapak mau gak jadi pacar saya?" Ucap siswi tersebut. Di susul sorakan dari seluruh murid yang hadir.
"Huuuuuuuuuu" sorak semua murid.
"Devan lalu tersenyum sambil melirik ke arah bella yang duduk di kursi depan bersama jajaran pengurus sekolah. Lalu bella tertawa kecil sambil melihat ke arah suaminya tersebut.
"Sudah" Ucap devan di sertai senyuman.
"Huuuuuu" sorak semua murid kembali.
"Patah hatiii" teriak beberapa siswi perempuan.
"Baiklah ada lagi yang mau bertanya?" Ucap devan kembali. Lalu seorang siswa mengangkat tangannya.
"Pak,, boleh gak saya jadi pacar bu bella?" Ucap siswa itu, dan devan hanya membalas dengan pelototan saja. Ramai sorakan dari seluruh siswa siswi yang hadir,, sedangkan bella hanya tersenyum kecil.
"Duel dulu dengan saya" Ucap devan pada siswa tersebut.
"Gajadi pak udah ngeri duluan liat otot bapak" ucap siswa tersebut lalu di susul dengan tertawaan semua yang hadir di aula itu.
Acara penyambutan pun selesai, devan dan bella pamit kepada kepala sekolah untuk pergi karena ada beberapa hal yang harus ia kerjakan di perusahaannya.
Kini bella dan devan sudah ada di dalam mobil hendak menuju kantor devan.
"Mmmm A, boleh gak aku jujur?" Ucap bella pada devan yang sedang menyetir.
"Boleh dong kenapa ngga" ucap devan.
"Sejujurnya,, aku seperti punya firasat yang kurang enak sama sekretaris kamu itu" Ucap bella pada devan.
"Memangnya kenapa sayang?" Tanya devan heran.
"Ntahlah,, aku gak suka aja liatnya,, dia seperti terus mencari perhatian dari aa" Ucap bella malas.
"Sudahlah jangan terlalu berfikir negatif sayang.. Aku kan udah milik kamu.. Apa yang harus kamu risaukan" Ucap devan menenangkan bella, lalu mengelus pucuk kepala bella.
"Bukan gitu loh a. Ih kamu gapernah ngerti" Ucap bella malas.
"Kamu sedang cemburu dengan melisa bella?" Ucap devan pada bella.
"Ngga" Jawab Bella lalu memalingkan wajahnya ke kaca mobil.
"Jangan berfikir yang macam-macam,, gak mungkin lah aku mengecewakan kamu sayang.. Percaya sama aku ok" Ucap devan di sertai senyuman lalu mengusap pipi tembam bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher is my husband
Romance21+++ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN❗❗❗ Bella tidak menyangka bahwa dia akan di jodohkan dengan seorang lelaki yang ternyata adalah gurunya sendiri. "Diam disitu Bella!!" Ucap devan tegas di sertai bentakan. Sontak bella pun terkejut dan mengurung...