Sementara di apartemen...
"Hmm bete banget.. Pengen ketemu pak devan rasanya" keluh Bella.
"Apa susulin aja ke kantor ya" Gumam bella lagi.
"Bodoamat ah susulin aja" Ucap bella dan segera mengganti pakaiannya untuk menuju kantor devan.
"Pak haris Anter saya ke kantor pak devan ya" Ucap bella pada pak haris yang merupakan supir keluarga devan, yang sekarang di tugaskan devan untuk mengantar bella kemana pun saat devan sedang sibuk.
"Baik non" Ucap pak haris. Merekapun melaju menuju kantor devan.
"Udah pak di sini aja" Ucap bella pada pak haris.. Bella turun di pintu utama perusahaan megah tersebut. Dan jalan menuju meja resepsionis yang berada di lobby tersebut,, Hari ini Bella memakai dress pres body berwarna hitam di bawah lutut dengan belahan sampai paha dan lengan panjang. Rambut berwarna cokelat panjang yang di urai model curlly.
"Maaf kak,, ruang pak devan di mana ya?" Tanya Bella pada bunga dan kebetulan zea ada di sana juga.
"Maaf dengan siapa?" Tanya bunga pada bella.
"Bella.. Saya ingin bertemu pak devan" Ucap bella lagi di sertai senyuman. Zea yang dari tadi menyimak melihat bella dari atas sampai bawah.. Terlihat cantik sekali, masih sangat muda namun sudah hamil besar.
"Maaf dek,, jika ingin bertemu dengan pak devan harus membuat janji temu terlebih dahulu.. Apakah sudah ada janji temu sebelumnya dengan beliau?" Ucap zea.
"Belum sih.. Apa gak bisa saya langsung ke kantor nya?" Tanya bella sedikit risau.
"Maaf dek tidak bisa" Ucap bunga dengan sedikit senyuman.
Karena bingung akhirnya bella memilih untuk duduk di kursi yang di sediakan lobby tersebut dan merogoh hp di dalam tas mahalnya itu dan mencari nama devan kemudian menelfonnya.
"Hallo a" Ucap Bella.
"Ya ada apa sayang?" Jawab devan dari balik nelfon itu.
"Aku di lobby kantor kamu.. Tapi gaboleh masuk sama resepsionis nya katanya harus janjian dulu sebelumnya" ucap bella kesal.
"Astaga.. Kamu kesini sama siapa? Di antar pak haris kan?" Ucap devan sedikit terkejut.
"Iyaaaa sini jemput aku gaboleh masuk" Ucap bella lagi.
"Oke oke tunggu disitu jangan kemana mana" Ucap devan kemudian bergegas menemui bella di lobby kantornya.Saat devan jalan menuju lobby yang luas itu semua pasang mata tertuju padanya.. Tampan, ya sangat tampan, dengan balutan kemeja berwarna biru dongker dan setelan jas hitam yang sangat kontras dengan kulit putihnya juga kacamata yang bertengger di hidung mancungnya membuatnya terlihat tampan berkali kali lipat.
Zea dan bunga terkejut mereka berdua saling pandang ketika melihat devan menghampiri bella yang sedang duduk di kursi ruang tunggu tersebut.
"Pak devan sampai turun.. Apa jangan jangan itu..." ucap bunga melirik ke arah zea.
"Istrinya?" Ucap zea yang juga terkejut.
"Husstt cantik" Panggil devan pada bella yang sedang fokus melihat layar handphone nya.
"Aa aku kangeennnn" Ucap bella kemudian memeluk devan. Ya,, jangan lupakan semua sorot mata yang memandang ke arah mereka. Di lobby itu cukup ramai oleh para pegawai di kantor devan.
"Sama sayang.. Cup" ucap devan yang balas memeluk bella kemudian mengecup pucuk kepala bella. Lalu devan menggenggam tangan bella berjalan menuju meja resepsionis.
"Ini istri saya, jika kesini boleh langsung masuk kapanpun!" ucap devan tegas pada bunga.
"Ba-baik pak" ucap bunga menundukan kepalanya juga zea. Lalu devan membawa bella menuju ruangan kantornya.
"Gila untung gw gak di pecat" Ucap bunga sambil mengelus-elus dadanya.
"Patah hati" ucap zea dengan wajah sedihnya.
"Cantik banget, masih muda lagi" Ucap zea lagi.
"Ya gak heran sih pak devan juga uangnya banyak,, ganteng juga.. Mau dapet in yang gimanapun juga pasti bisa" Ucap bunga.
"Betul sih" Ucap zea dengan wajah sedihnya.
"Bos udah punya istri gausah ngehalu keliatan dia sayang banget sama istrinya tadi" ucap melisa yang menghampiri bunga dan zea, sontak bunga dan zea langsung menoleh pada melisa.
"Yakin lo gak patah hati juga?" Ucap zea dengan senyum sinisnya.
"Gw bakal dapet in pak devan" ucap melisa dengan senyum liciknya.
"Lo gak liat istrinya secantik apa tadi? Bener bener muka anak orang kaya dari belum lahir." ucap zea meremehkan.
"Cih" jawab melisa malas
Di kantor..
"Sayang kenapa pakai bajunya sexy gini.. mencoba menggoda aku?" Tanya devan dengan menaikan 1 alisnya pada bella.
"Ngga ko" ucap bella menjulurkan lidahnya meledek devan.
"Awas yaaa tanggung akibatnya" ucap devan kemudian menggendong bella dan mendudukkannya di meja kerja devan.
"Mmmhhhh di kantor a" ucap bella ketika devan menciumi leher mulus bella dan kedua tangannya meremas payudara bella.
"Mmmhhhh tanggung jawab" Ucap devan kemudian melepas cd yang Bella kenakan dan mulai menjilat dan menghisap vagina bella.
"Mmmhhhh ahhhh a mmhhh" desah bella. Lalu devan membuka resleting celananya dan mengeluarkan juniornya.
JLEB
"Aaaahhhh" lenguh mereka berdua saat junior devan berhasil masuk pada vagina bella. Devan mulai memaju mundurkan juniornya pada vagina bella.
"Ah ah a pelan-pelan akkhh" Lenguh bella karena devan bermain sedikit kasar. Tanpa di sangka 1 pasang mata sedang menyaksikan bella dan devan yang sedang berhubungan itu di sela pintu yang memang tak tertutup rapat. Ya, dia Mellisa sekretaris devan.
"Aaahhh pak devan" desah melisa yang terbawa suasana memasukan jarinya sendiri pada vaginanya sambil menonton devan dan bella.
"Aakkhhh aku mau keluar bella" Ucap devan
"Mmhhh aahhh aarrgghhh" Devan mencapai orgasme nya.
"Aaahhhh pak devan" desah melisa yang juga mencapai orgasmenya.
"Mmmhhhhh aaahhh" desah bella.
Kemudian devan mengecup bibir bella dengan lembut dan membersihkan vagina bella kemudian memakaikan bella cd lagi dan menggendongnya menuju kamar pribadi di kantor tersebut.
"Istirhaat di sini ya sayang.. Aku masih harus menandatangani beberapa dokumen" ucap devan pada bella dan bella hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
"Besar banget punya pak devan" Batin melisa dan kemudian merapihkan roknya. Dan berpura pura mengetuk pintu ruangan devan.
Tok Tok
"Masuk" ucap devan.
"Maaf pak ini beberapa dokumen hasil meeting kemarin dengan beberapa rekan bisnis" Ucap melisa pada devan sambil membusungkan payudaranya yang tujuannya menarik perhatian devan.. Namun devan sama sekali tak melihat ke arah melisa.
"Taruh di situ" ucap devan tanpa melihat ke arah melisa.
"Maaf pak ada satu dokumen yang harus di ttd sekarang" Ucap melisa lagi. Kemudian devan mengambil pulpennya dan melisa menaruh kertas itu di meja devan. Setelah devan menandatangani dokumen tersebut melisa langsung keluar ruangan devan.
"Bener bener 12 pintu" gumam melisa
"Gw pengen banget di sentuh pak devan.. Wajah honry nya menggoda banget" Batin melisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher is my husband
Romance21+++ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN❗❗❗ Bella tidak menyangka bahwa dia akan di jodohkan dengan seorang lelaki yang ternyata adalah gurunya sendiri. "Diam disitu Bella!!" Ucap devan tegas di sertai bentakan. Sontak bella pun terkejut dan mengurung...