Kelopak mata itupun terbuka perlahan menampilkan dada kekar yang menjadi sandarannya selama tertidur tadi.. Bella ingat sebelum ia memejamkan matanya devan mendekap erat tubuh nya dan dekapan itu tidak berubah sampai bella terbangun sekarang.. Ia mendongakkan wajahnya berusaha menatap wajah guru matematikanya itu.. Tampan, sangat tampan, wajah tertidurnya sangat tampan.. Tapi tiba tiba bella teringat kejadian saat itu.. Bellapun berusaha mendorong devan berusaha keluar dari dekapan suaminya itu.
Merasa terusik Devanpun terbangun dan melihat bella sedang berusaha keluar dari dekapannya.
"Mau kemana? Mmh?" Suara serak bangun tidur devan membuat bella terkejut.
"Mm sa-saya gerah" Ucap bella gugup
"Ac kamar ini nyala koo" Ucap devan dengan memejamkan matanya kembali.
"Saya mau ke toilet" Ucap bella lagi mencari alasan untuk lepas dari pelukan devan.
"Ternyata seminggu kita tidak bertemu kamu menjadi pintar mencari alasan ya" Ejek devan masih memejamkan matanya.
"Saya pegel pak awas ih" Bella berusaha mendorong devan kembali tapi pelukan devan sangat erat.
"Saya bukan bapak kamu" Ucap devan kembali kemudian menarik tubuh bella ke atas.. Mensejajarkan wajah nya dan wajah bella.. Dekat.. dekat sekali hanya berjarak kurang lebih 5cm sampai ujung hidung mereka saling menyentuh satu sama lain.
Devanpun membuka matanya..
"Cantik" Ucap devan sambil tersenyum menatap wajah bella yang terlihat gugup. Kejadian saat itu membuat bella menjadi canggung dengan suaminya ini.
Bella yang merasa salah tingkah pun berusaha membuang pandangannya dari devan.
"Maafin aku ya" ucap devan lembut sambil menyelipkan rambut di belakang telinga istrinya itu.
Bella yang melihat ketulusan Devanpun akhirnya memberikan devan kesempatan kembali.. Tapi bella butuh waktu untuk bersikap seperti semula.. Bella butuh waktu untuk membuang rasa canggungnya pada devan.
"Gapapa kalau kamu belum bisa membuang rasa takut kamu,, rasa kecewa kamu,, kamu boleh panggil aku apa aja.. Gapapa kamu mau panggil saya dengan sebutan pak atau Aa sampai,, panggilan aku atau saya.. Sesuka kamu.. Aku tau kamu butuh waktu buat terbiasa seperti semula lagi.. Yang terpenting tolong maafin aku bell" Lirih devan dan bella hanya menganggukkan kepalanya.
"Kamu mau kan pulang kerumah kita lagi?" Tanya devan penuh harap,, bella mengangguk ragu.. Ok akhirnya berhasil.. Batin devan senang.
Perlahan devan mendekatkan wajahnya pada bella.. Ia rindu bibir ranum bella.. Namun ketika devan hendak mendaratkan kecupannya bella memalingkan wajahnya.. Bella belum mau di sentuh devan.
"Mm Oke sorry" ucap devan gugup.
"Tidak apa apa mungkin kamu butuh waktu untuk itu" Sambungnya lagi.. Devan berusaha meredam keinginannya untuk menerkam bella saat ini.. Padahal celananya sudah terasa sangat sesak di bawah sana karena tertekan oleh paha bella. Tapi devan harus sabar, istrinya itu butuh waktu.Bella yang melihat devan memejamkan matanya dengan berusaha menetralkan nafasnya yang menggebu naik turun itupun merasa ingin tertawa,, Bella juga merasakan jika junior devan sudah sangat keras karena menempel pada pahanya.
"Aku-aku mandi dulu" ucap bella gugup lalu melepaskan dekapan devan. Devanpun mengangguk membiarkan istrinya itu mandi, lagipula devan masih harus menetralkan nafasnya itu.. ckckck
Sambil menunggu bella mandi devan memainkan hp nya melihat lihat postingan yang berada di media sosialnya.. Tak lama bella pun keluar kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang terlihat sangat pendek. Devan yang melihat bella begitu sexy terasa tersiksa dan membuang nafasnya sampai terdengar oleh bella.
"Kamu gabisa pake pakaian di dalam sebelum keluar kamar mandi?" Ucap devan
Bella hanya mengernyit heran melihat devan lalu berjalan menuju lemari pakaian yang ada di kamar itu untuk mengambil pakaiannya.. Bella memakai pakaiannya di depan devan walaupun masih tertutup handuk.. Bella sengaja? Ya benar bella sengaja membuat devan tersiksa..
"Rasakan pembalasan ku" batin bella menyunggingkan senyum puasnya melihat devan tersiksa.
"Aaaarrgghhhh" Teriak devan frustasi sambil membalikan tubuhnya menjadi posisi tengkurap berusaha untuk tak melihat tubuh sexy bella.
"Sabar devan.. Semua butuh waktu" batin devan menenangkan dirinya sendiri.
Bella yang melihat tingkah suaminya itupun mengulum senyuman, menahan tawanya.
Waktupun berlalu.. Bella dan devan sekarang sedang dalam perjalanan menuju apartemen mereka.. Ya mereka akan tinggal bersama kembali.. Ternyata tidak susah membujuk istrinya itu untuk kembali tinggal bersama. Tak apa jika belum bisa menyentuh bella yang terpenting bella bersamanya sekarang..
Setelah perjalanan hening di dalam mobil tadi, merekapun sampai di apartemen devan.. Devan membuka pintu apartemen dan mempersilahkan bella masuk.
"Ayo masuk" ajak devan mengambil tangan bella untuk menggenggamnya.. Namun bella melepaskannya.
"Jalan sendiri sendiri aja" Ucap bella acuh. Devan berusaha sabar dengan sikap bella saat ini.
Devanpun membantu bella merapihkan barang barangnya kembali di tempat semula sebelum bella pergi.
"Huh selesai juga akhirnya" Ucap bella.
"Kamu mau makan sesuatu?" Tanya devan
"Ngga.. Aku kenyang udah malem juga waktunya tidur,, besok takut kesiangan ke sekolah" Ucap bella lalu berjalan menuju ranjang yang berada di kamar itu. Bella merebahkan tubuhnya di ranjang itu.
Devanpun menyusul bella menuju ranjang untuk merebahkan badannya yang terasa pegal. Saat hendak duduk di kasur itu bella berkata.
"Ini batasnya.. Jangan lewatin batas ini" Ucap bella pada devan sambil meletakkan guling di tengah mereka. Melihat tingkah konyol bella Devanpun mengusap wajahnya kasar.
"Kenapa? Masih takut?" Tanya devan menantang.
"Apasih!" Ketus bella dan menyembunyikan wajahnya di balik selimut. Devan yang melihat wajah kesal istrinya itupun mengulum senyumnya.
Jam menunjukkan pukul 1 malam, namun devan belum juga bisa tertidur.. Pasalnya bella tidur hanya menggunakan dress satin selutut dan saat ini dress itu terangkat sampai perut wanita itu. Dada Bellapun menyembul keluar dari dress tidurnya. Devan benar benar merasa frustasi dengan keadaan saat ini.
"Arghhh sialan" Ucap devan kesal.. Jam menunjukkan pukul 2 malam tapi devan belum juga bisa tertidur karena pembatas bodoh itu. Devan ingin memeluk bella,, sangat ingin.
Merasa tak bisa menahan keinginannya itupun devan berbuat nekat.
"Persetan dengan aturan" Umpat devan lalu membuang guling yang menjadi pembatas itu ke pojok ruangan kamar. Lalu devan memeluk istrinya itu dengan lembut.
"Mmmhhhh kangen banget" lirih devan sambil memeluk tubuh bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher is my husband
Romance21+++ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN❗❗❗ Bella tidak menyangka bahwa dia akan di jodohkan dengan seorang lelaki yang ternyata adalah gurunya sendiri. "Diam disitu Bella!!" Ucap devan tegas di sertai bentakan. Sontak bella pun terkejut dan mengurung...