#18

46.6K 400 0
                                    

Mereka pun sampai di dapur yang bernuansa putih dan abu-abu itu.

"Nii lo irisin daunnya" Suruh bella pada citra

"Siap bos" Ucap citra

Bella pun memotong-motong bawang bombai dan menumisnya. Lalu memasukan daging sapi slash dan menambahkan beberapa bumbu kedalamnya. Setelah lama berkulik di dapur masakan yang dimasak mereka berdua pun sudah matang.

"Naahhh keliatannya enak banget" Ujar citra sambil menaruh piring berisi tumis daging itu ke meja makan. Bella hanya tersenyum melihat tingkah citra yang kelihatan sudah lapar sekali.

"Eh tunggu ya jangan makan dulu gw mau ke toilet sebentar" Ucap citra yang di balas anggukan oleh bella.

Bella pun membersihkan dapur bekas mereka memasak tadi.. Memang cukup berantakan.

Citra menuju toilet yang ada di sebelah dapur.. Memang di apartemen devan terdapat 2 kamar mandi. Yang satu di kamar devan dan yang satu lainnya ada di pinggir dapur mereka.

Mencium aroma yang wangi membuat devan terbangun dari tidurnya.

"Mmmhhhhhhh.. Jadi laper" Gumam devan sambil meregangkan ototnya.

"Bella udah pulang ya" Gumam devan kembali

Devanpun bangun dan berjalan ke arah dapur untuk melihat keberadaan bella,, devan masih tak memakai bajunya ia berjalan ke dapur dengan bertelanjang dada dan hanya menggunakan celana panjang bahan yang tak sempat ia ganti sepulang mengajar tadi. sesampainya di dapur ia melihat punggung bella yang begitu sexy dengan pakaian yang bella kenakan,, membuat devan ingin sekali memeluk istri kecilnya itu.

"Lagi ngapain? Mmh?" Sapa devan lalu memeluk bella dari belakang dan langsung menciumi tengkuk dan leher bella.

"Mmmhhh AA udah bangun" Jawab bella sambil memegang tangan devan yang melingkar di pinggangnya.

Devan terus menciumi leher bella dan tangan devan yang satu meremas payudara bella lembut.

"Ssshhh A stopphhh aahhh" Desah bella merasa geli dengan ciuman devan di seluruh lehernya.

"Mmmhhhhh" Desah devan yang terus menciumi leher bella dan memberi tanda di sana sambil tangannya terus meremas halus payudara bella dan tangan satunya ia lingkarkan di pinggang bella.

"Tapiii A ada" ucap bella terpotong ia ingin memberitahu bahwa ada citra di toilet.

"Diam bella kamu sexy sekali" Ucap devan yang terus menciumi leher bella sambil memeluk bella dari belakang.

Ctak..

Pintu kamar mandi pun terbuka dan citra keluar dari kamar mandi.

"Bell itu" Ucapan citra pun terpotong kala melihat pemandangan di depannya. Citrapun membulatkan matanya dan berdiri mematung.

Sontak bella dan Devanpun terkejut dan melihat ke arah citra,, tubuh kekar devan terekspos karena devan memang tak memakai baju dan hanya mengenakan celana bahan panjangnya.

"Citra,, koo kamu ada di sini?" Tanya devan terkejut pada kehadiran citra di apartemennya.

"Eh anu pak devan.. Saya memang kesini bersama bella" Ucap citra gugup dengan wajah malunya,, Bagaimana tak malu, ia sudah memergoki guru matematikanya bermesraan dengan sahabatnya.

"Koo kamu gak bilang sama aku ada citra?" Ucap devan penuh pertanyaan pada bella.

"Tadi aku mau bilang tapi aa gak kasih kesempatan aku ngomong" Ucap bella santai

"Ya-ya-yaudah saya ke kamar" Ucap devan gugup. Devan merasa sangat malu karena citra memergokinya sedang bermesraan dengan bella, Devanpun berjalan cepat menuju kamar.

Di dalam kamar.

"Sial malu banget gw argh" Ucap devan sambil mengusap wajahnya kasar.. Wajah devan sekarang memerah seperti kepiting rebus.

"Apa bella sudah memberitahu citra bahwa kami sudah menikah?" Tanyanya pada diri sendiri

"Akhh gatau lah gw malu parah" Ucap devan lagi

Di dapur

"Bell jadi bener lo istrinya pak devan? Anjir mata gw ternodai" Ucap bella masih dengan wajah tak menyangkanya.

"Ya iya cit gw kan udah bilang sama lo" Ucap bella pada citra

"Sumpah tadi pak devan ganteng banget.. Badannya ada roti sobeknya punggungnyaa hot,, bahunya lebar banget anjay" Ucap citra asal sambil membayangkan tubuh devan yang baru saja ia lihat.

"Heh sadar lo cit itu suami gw" Ucap bella pada citra.

"Gw boleh gak nyicipin dikit bell?" Ucap citra masih dengan wajah tak menyangkanya.

"Heh dasar lo temen lucknut" ucap bella menjentik kening citra.

"Aduuhhh sakit tau bell" keluh citra sambil mengusap usap keningnya.

"Yaudah yuk makan gw laper.. Tapi sebentar gw panggil pak devan dulu biar ikut makan bareng kita dia juga belum makan baru bangun tidur" Ucap bella lalu pergi meninggalkan citra sendiri di meja makan.

Di kamar devan mondar mandir gelisah

Ctak..

pintu pun terbuka dan devan terkejut

"Astaga" ucap devan sambil sedikit meloncat karena kaget.

"Ih emangnya aku setan" Ucap bella memajukan bibirnya.

"Kaget bell" Ucap devan sambil mengelus elus dadanya.

"Pake baju A kita makan yuk aku udah masakin tadi sama citra" Ajak bella pada devan.

"Gak lah,, aku malu sama citra,, masa di pergokin murid sendiri" Ucap devan acuh

"Citra udah tau A udah aku jelasin koo,, justru aku ajak citra kesini karena kemauan citra,, dia mau memastikan sendiri kalau aku menikah sama kamu" Ucap bella sambil memberi baju kaos berwarna putih polos pada devan, dan Devanpun segera memakainya.

"Oke deh kalau gitu" Ucap devan pada bella dan mereka pun berjalan menuju meja makan.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang