Devanpun sampai di parkiran dan mendudukkan bella di kursi depan lalu memasangkan sabuk pengaman pada bella.
Devanpun langsung melajukan mobilnya keluar dari halaman sekolah menuju rumah sakit. Sepanjang perjalanan bella hanya memejamkan matanya dan sesekali meringis. Devan yang melihat itupun sangat khawatir dengan keadaan bella dan merasa bersalah karena sudah mendiamkan bella. Dan tak lama Mereka pun sampai di rumah sakit. Devan langsung menggendong bella dan membawanya ke igd.
"Dok tolong periksa istri saya terlebih dahulu" Ucap devan yang terlihat resah.
"Baik pak,, silahkan bawa masuk ke ruangan saya" Ucap dokter tersebut.
"Apa yang di rasa?" Tanya dokter tersebut pada bella.
"Pusing dan mual dok,, terus perut saya sedikit sakit" Ucap bella lemas.
Dokter perempuan itu pun mulai memeriksa bella dengan di dampingi devan sambil memegang tangan bella.
"Ini adik bapa?" Tanya dokter itu pada devan.
"Istri saya dok" jawab devan.
"Hah? Tapi dia memakai seragam sekolah?" Tanya dokter tersebut heran.
"Yaaaa kami memang sudah menikah.. Jadi gimana keadaan istri saya?" Tanya devan sedikit menaikkan nada bicaranya karena sangat khawatir pada bella.
"Oke,, sebelumnya,, apakah sering telat makan?" Tanya dokter perempuan itu pada bella.
"Istri saya memang malas makan dok sekalinya makan yang pedas pedas" Ucap devan.
"Iya pantas istri bapak terkena magh.. Usahakan makannya teratur dan jangan makan pedas dulu ya lalu jangan banyak fikiran dulu" Ucap dokter tersebut pada devan.
"Kalau begitu saya mau obat yang sangat bagus yang ada di rumah sakit ini,, berapapun harganya saya akan bayar" Ucap devan.
"Baik pak" Ucap dokter tersebut dan menuliskan resep obat.
"Ok terimakasih" Ucap devan.
"Oke saya akan meresepkan obat agar sedikit menghilangkan pusing dan mualnya serta nyeri di perut nya ya" Ucap dokter tersebut lalu pergi untuk meresepkan obat.
"Pak devan maafin aku ya jadi ngerepotin" Tanya bella dengan pandangan kosongnya.
"Gapapa" ucap devan lembut sambil mengusap kening bella
Setelah selesai, Devanpun membawa bella untuk istirahat di apartemennya. Dan sesampainya di apartemen bella di baringkan di kasur oleh devan lalu Devanpun menelfon citra menggunakan ponsel bella.
Citra : Hallo bel lo Gapapa kan? Gimana keadaan lo?
Tanya citra ketika menganggkat telfon dari
bellaDevan : Ini saya devan,, boleh saya minta tolong?
Citra : Oh pak devan maaf saya fikir bella. Boleh pak
mau minta tolong apa? (Tanya citra yang
terkejut bahwa ternyata itu devan.Devan : Nanti sehabis pulang sekolah tolong
bawakan tas bella ke apartemen saya,, kamu
masih hafal kan jalannya?Citra : Oh iya pak baik saya akan bawakan tas bella
ke apartemen bapak sepulang sekolah nantiDevan : Baik terimakasih (ucap devan dan langsung
mematikan sambungan telfon itu)Setelah selesai menelfon citra Devanpun menghampiri bella. Devan naik ke kasur dan bersandar di kasurnya dengan bella berbaring di pinggirnya..
"Masih sakit lambungnya?" Tanya devan pada bella sambil mengelus pipi bella.
"Udah ngga koo pak eh maksudnya Aa mendingan sehabis minum obat" Ucap bella di sertai senyum kecil di bibirnya.
"Syukurlah" Ucap devan tapi devan heran kenapa belakangan ini bella lebih sering memanggilnya dengan pak devan bukan seperti biasanya lagi.
1 jam berlalu devan terus menjaga keadaan bella sambil memainkan ponselnya. Namun bella tertidur..
Ting tong Ting tong..
Bel apartemen pun berbunyi,, devan sudah mengetahuinya itu pasti citra yang akan mengantarkan tas bella, lantas Devanpun segera beranjak dari kasurnya dan membukakan pintu untuk citra.
Ctak..
Pintu pun terbuka memperlihatkan sosok citra yang menenteng tas bella.
"Pak.. Ini tas bella. Saya sudah memasukan semua barang-barang bella ke dalam sini" Ucap citra pada devan sambil menyerahkan tas bella.
"Oke terimakasih citra" Ucap devan menganggukkan kepalanya dan tersenyum kecil.
"Mm pak,, bella gimana keadaannya?" Tanya citra yang sedari tadi khawatir pada bella.
"Bella sudah mendingan tadi saya sudah mengajaknya berobat" Ujar devan.
Di Kamar..
Bella meraba-raba sampingnya untuk mencari keberadaan devan. Tapi ia tak menemukannya. Sontak bella pun membuka matanya dan benar devan tak ada di sampingnya.. Bella pun berteriak memanggil devan.
"A'aaaaaa" Teriak bella memanggil devan.
Devan dan citra yang mendengar suara bella lantas langsung masuk dan menghampiri bella. Mereka berdua berlari kecil menuju kamar bella.
"Iya kenapa sayang?" Ucap devan ketika pintu kamar terbuka. Citra yang mendengar devan memanggil bella dengan sebutan sayang ia hanya senyum senyum sendiri.
"kemana sih aku gamau di tinggal hiks" Ucap bella sambil menangis manja. Sontak Devanpun menghampiri bella.
"Ini ada citra.. Tadi aku minta citra untuk mengantarkan tas dan barang-barang kamu" Ucap devan lembut sambil mengusap air mata yang ada di pipi bella. Ya citra hanya mematung melihat devan yang sangat lembut pada bella, karna sikapnya berbanding terbalik dengan di sekolah.
"Mana citra" Ucap bella mencari cari sosok citra.
"Ini gw disini.. Gimana keadaan lo?" Tanya citra pada bella sambil berjalan mendekat ke arah bella dan devan.
"Baik koo.. Makasih ya cit udah bawain tas gw" Ucap bella di sertai senyuman.
"Iya elah santai kali kaya sama siapa aja" Ucap citra dengan senyumannya.
"Pak devan aku mau kambing guling tapi kambingnya utuh gak di potong potong🥺" Rengek bella pada devan.
"Astaga mulai lagi" Ucap devan frustasi sambil mengacak-acak rambutnya.
"Hah?" Citrapun memasang wajah aneh pada bella. Ada-ada saja kelakuan sahabatnya satu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher is my husband
Romance21+++ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN❗❗❗ Bella tidak menyangka bahwa dia akan di jodohkan dengan seorang lelaki yang ternyata adalah gurunya sendiri. "Diam disitu Bella!!" Ucap devan tegas di sertai bentakan. Sontak bella pun terkejut dan mengurung...