#39

30.1K 268 48
                                    

"Sayang,, baik baik di rumah ya.. Kalau perlu apa apa bisa minta tolong sama bibi dan kalau kesepian bisa telfon aku ok" Ucap devan yang sedang bersiap berangkat ke luar kota.

"Iya aa hati hati ya di sana baik baik.. Lancar meeting nya" Ucap bella di sertai senyuman lalu devan mengecup kening bella dan segera berangkat menuju bandara.

Devan dan Mellisa sudah ada di kota X..

"Hotel sudah kamu pesan?" Tanya devan pada Mellisa.

"Sudah pak, kita bisa langsung kesana" Jawab Mellisa.

Merekapun berangkat menuju hotel dengan mobil yang sudah di sediakan.

Devan memerintahkan Mellisa untuk memesan 2 kamar hotel 1 untuk dirinya dan 1 lagi untuk Mellisa. Sesampainya di kamar hotel devan langsung membersihkan dirinya dan istirahat karena meeting dengan beberapa rekan bisnisnya akan di mulai pada jam 7 malam hari.

"Apakah sudah kamu persiapkan semua dokumennya?" Tanya devan pada Mellisa sebelum mereka bernagkat menuju ruang meeting yang ada di hotel itu.

"Semua sudah siap pak" Ucap Mellisa.

"Ok" Ucap devan lalu melangkahkan kakinya menuju ruang meeting yang sudah di hadiri beberapa rekannya.

"Hallo pak devan lama tidak berjumpa" Ucap salah satu kerabat devan.

"Baik, baik.. Anda sendiri bagaimana?" ucap devan

"Oh tentu baik sekali" Ucapnya lagi.. Lalu devan menyapa semua rekan bisnis yang berada di ruangan tersebut dan tak lama meeting pun di mulai..

"Wah pak devan hebat sekali bisa memenangkan proyek besar ini.. Selamat pak" Ucap salah satu rekan bisnis devan.

Ya malam ini perusahaan devan memenangkan proyek besar yang membuatnya untung berkali kali lipat. Devan sangat senang lalu untuk merayakan kemenangan itu devan mentraktir makan dan minum semua orang yang hadir.

"Mellisa kamu tidak minum?" Ucap devan

"Saya tidak biasa pak" Ucap Mellisa, dan devan hanya mengangguk.

Karena begitu senang devan menghabiskan 3 botol alkohol dan sekarang sudah mabuk.. Lalu Mellisa membantu membawa devan ke ruangan hotelnya.

"Uhh berat banget pak devan" keluh Mellisa yang membopong lengan besar devan pada pundaknya.

"Mmmhhh bella" desis devan

"Mungkin istri pak devan kali ya" gumam Mellisa.

Sesampainya Mellisa di depan kamar devan ia membukanya lalu masuk dan membaringkan devan di tempat tidur. Saat Mellisa handak berdiri untuk pergi tiba tiba devan memegang pergelangan tangan Mellisa.

"Mau kemana?" Tanya devan.

"M-mau keluar pak" Ucap Mellisa gugup.

"Di sini saja" Ucap devan kemudian menarik tangan bella, lalu badan melisa terjatuh menimpa dada bidang devan.

"Ma-maF pak sa-saya harus pergi" Ucap Mellisa lagi mencoba bangun.

Tanpa menjawab devan langsung berubah posisinya.. Sekarang ia mengukung tubuh Mellisa yang kini di bawahnya.

"Bapak mau apa.. Jangan pak" Ucap Mellisa merasa takut.

"Bella" lirih devan. Ia menganggap wahwa melisa adalah bella karena devan sudah sangat mabuk.

Lalu dengan sedikit memaksa kini devan mulai mengecup bibir melisa dengan panas.

"Mmhh pak jangan pak" Mohon Mellisa. Namun devan tak menghiraukan itu. Ciuman devan turun pada leher mulus Mellisa lalu memberikan beberapa tanda disana. Kemudian devan membuka kancing kemeja bella dan terlihatlah 2 gundukan besar devan langsung meremasnya lalu membuka bra Mellisa dan mengulum puting Mellisa.

"Aahh pak stop saya mohon pak hiks" Melisa menangis.

"Aahhh" desah devan kemudian.

Setelah beberapa menit mereka berdua sudah dalam keadaan naked tanpa pakaian.

Devan menghisap dengan lembut vagina Mellisa.

"Aahh pak devan stop hiks" mohon melisa namun devan tak mendengarnya.

Setelah selesai devan lalu menindih tubuh melisa lalu menghisap bibir melisa, sementara di bawah devan mensejajarkan juniornya dengan vagina melisa, setelah di rasa pas devan mencoba untuk menekan juniornya pada vagina melisa.

"Aakkhh pak sakit hiks jangan pak hiks" mohon Mellisa.

"Mmhh aahh" desah devan. Lalu dengan sekali hentakan.

JLEB

"Aaahhh" desah devan

"Aakkhhh hiks sakit pak lepas hiks" tangis melisa tersedu sedu. Lalu devan memandang melisa dan mengecup keningnya.

"Kamu masih perawan?" Tanya devan pada melisa.

"Hiks pak devan jahat hiks" tangis Mellisa.

"Tahan" ucap devan. Kemudian devan mulai menggerakkan maju mundur juniornya pada vagina melisa.

"Aahhh argh" desah devan.

"Ah Mmhh sakit pak akh" Desah melisa.

Lalu tak lama devan mengeluarkan sperma nya di dalam rahim melisa. Mereka berdua pun tertidur dengan devan memeluk tubuh melisa.

Pagi pun menjelang.

"Mmhhh" lenguh devan lalu membuka matanya dan melihat sosok melisa di sampingnya dengan keadaan mereka yang tanpa sehelai benang pun.

"Apa yang kita lakukan" bentak devan. Bella pun terbangun lalu menangis.

"Apa saya sudah melakukannya dengan kamu melisa?" Tanya devan dengan sedikit tekanan.

"Hiks hiks" melisa hanya menangis.

"Akh sialan" Ucap devan kesal.

"Melisa kita akan membicarakan ini tapi sebelumnya bersihkan tubuhmu dan pakai pakaian mu sekarang" perintah devan.

Melisa pun mencoba berdiri untuk berjalan menuju kamar nya.. Namun ketika hentak berjalan tiba tiba.

"Awwwsss perih hiks" Ucap melisa sambil menangis

"Saya bantu" ucap devan kemudian menggendong melisa ke kamar nya.

Setelah mengantar melisa ke kamarnya devan balik kembali ke hotelnya.

"Sialan apa yang sudah aku lakukan akh" Devanpun emosi dan membanting beberapa benda yang berada di kamar itu.

Setelah beberapa saat devan menyusul melisa ke kamar melisa dan melihat melisa dengan menangis di atas kasurnya.

"Saya akan bayar berapapun asalkan jangan pernah ceritakan tentang ini kepada siapapun" Ucap devan.

"Saya gak butuh uang hiks" Tangis melisa.

"Ini cek untuk kamu" Devan menyodorkan cek dengan nominal uang yang cukup banyak sekali.

"Saya gak butuh uang" Ucap melisa dengan penekanan.

"Jadi kamu mau apa?" Tanya devan.

"Tanggung jawab. Kemudian saya tidak akan memberitahukan ini pada siapapun" Ucapnya lagi.

"Tanggung jawab seperti apa?" Ucap devan.

"Nikahi saya" Jawab melisa.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang