#34

34.3K 384 4
                                    

Sekarang mereka berada di mobil menuju perjalanan pulang apartemen devan.

"Aku gamau home scooling" Ucap bella memajukan bibirnya.

" Memangnya kenapa?" Tanya devan

"Pokoknya gamau!" Ucap bella dengan nada tinggi.

"Kamu bisa gak nurut sama saya bella?!" Ucap devan sedikit membentak,, devan merasa pusing di buat bella,, karena sedari tadi bella terus merengek pada devan seperti anak kecil dan membuat kepala devan ingin pecah rasanya.

"Ko galak? Bentak aku?!" Ucap bella balik membentak guru matematikanya itu,, devan tak menjawab apapun yang bella katakan..

"Aku gamau sekolah sendiri!, aku gasuka di bentak!, aku gak mau hamil aku masih sekolah! Apa kata temanku kalau masa aku hamil sama guruku sendiri!!, pokoknya ak..."

"DIAM!!!!" Bentak devan dengan suara yang sangat kencang dan membuat bella mematung tidak dapat menyelesaikan omongannya.

Bella memilih diam setelah devan membentaknya dengan suara yang begitu keras,, suara bentakan itu terus terngiang-ngiang di telinga bella.. Hati nya sangat sakit, matanya mulai memanas menahan air mata yang sedari tadi memberontak ingin mengalir, sepanjang perjalanan itu bella memiringkan wajahnya ke kiri melihat jalanan yang ia lewati,, Ia enggan melihat ke depan apalagi melihat ke arah devan.

"Jahat!, galak!, tak pernah berubah!" Batin bella.

Devan melirik ke arah bella, dia hanya menghembuskan nafasnya.. Dia tidak ingin berbicara dulu.

Mobil merekapun sampai di parkiran apartemen.. Bella turun lebih dulu membanting pintu mobil dan jalan menuju apartemen mereka tanpa menunggu devan,, devan yang melihat itu ia hanya membiarkan istrinya jalan lebih dulu.

Sesampainya di appartemen bella langsung menuju kamarnya lalu membanting pintu kamar dengan kencang lalu langsung menghempaskan tubuhnya pada kasur tanpa mengganti pakaiannya terlebih dahulu.. Ia menutup semua tubuhnya dengan selimut, berbaring miring ke arah tembok sambil memeluk gulingnya dan menangis.

Devan yang menyaksikan itu merasa bersalah telah membentak bella. Sebenarnya ia sadar bahwa ini sudah menjadi resikonya menikah dengan anak SMA akan menjadi seperti ini.. Ia harus extra sabar menghadapi istri kecilnya itu.

"Bella" Panggil devan namun tak mendapat jawaban.

"Bella" panggil nya lagi.. Namun tak juga mendapat jawaban. Akhirnya devan mendekati bella dan membuka selimut yang membungkus tubuh kecil istrinya itu, namun bella menahannya.

"Sayang" panggilnya lagi untuk yang ketiga kalinya tapi tak juga mendapat jawaban. Akhirnya devan menarik paksa selimut itu dan berhasil membukanya. Namun bella menyembunyikan wajahnya di balik gulingnya.

"Hei" ucap devan berusaha mengambil guling yang menutupi wajah istrinya itu. Tapi di tahan oleh bella.

Devan menghembuskan nafasnya berusaha untuk tetap sabar. Ia merapihkan rambut bella yang berantakan.. Ia selipkan ke belakang telinga bella, lalu mencium kepala istrinya itu.

"Maafin aku" bisiknya.. Namun tetap tak mendapat jawaban. Devan membiarkan bella sendiri mungkin istri cantiknya itu butuh waktu untuk sendiri,,

Devan memilih untuk mandi karena akan ada rapat yang di adakan oleh komite sekolah. Selesai ia mandi ia bersiap untuk menghadiri rapat dengan memakai seragam yang biasa di pakai guru seragam berwarna cokelat. ia melihat bella masih dengan posisi yang sama.

"Hiks" isak bella yang terdengar oleh devan. Devan menghampiri istrinya lagi mencoba membalikan tubuh istrinya itu agar menghadap padanya, namun bella menolak. Akhirnya dengan terpaksa devan harus sedikit kasar membalikan tubuh bella dengan memakai sedikit tenaganya membalikan tubuh bella dan berhasil.. Lalu devan membuang guling itu dan memeluk istrinya yanh sedang menangis itu. Ia memeluknya lalu mengusap lembut kepala bella dan mencium pucuk kepala bella.

"Maafin aku" Ucapnya lagi, namun masih tak mendapat jawaban dari bella.

Devan mencoba mendorong sedikit bahu bella untuk melihat wajah bella tetapi bella malah mengeratkan pelukannya pada devan ia masih tak mau berbicara dan melihat devan. Devan melihat jam yanh melingkar di pergelangan tangannya, menunjukkan pukul 14.00 siang. Dia harus segera berangkat.

"Bella,, aku harus pergi untuk menghadiri rapat seluruh guru" Ucap devan berusaha membalikan tubuh istrinya itu. Namun bella tetap menahannya, memeluk erat tubuh devan.

Drrtttt drrttttt..

Hp devan bergetar dan menampilkan nama "mama" di layar hp nya.

Devan : Iya ma?
Mamah : Mama di depan apartemen kamu nii bukain pintu. (Ucap Ibu devan).
Devan : Masuk aja ma kodenya masih sama, devan di kamar, mama ke kamar aja.
Mamah : Isshh Okelah

"Pantesan mama gak di bukain pintu" Ucap mama mengejek ketika melihat devan dan bella sedang saling peluk di ranjangnya. Mama pun mendekat dan duduk di pinggir ranjang kedua pasangan itu.

"Bell ada mama" ucap devan namun tak mendapat jawaban. Devan mencoba membalikan tubuh bella namun bella menahannya.. Tetap memeluk tubuh devan erat.. Bella masih ngambek.

"Bella kenapa?" Tanya mama

"Ngambek" Ucap devan

"Emang kamu apain bella sampe ngambek gitu? Dari tadi?" Tanya mamanya karena melihat bella masih mengenakan seragam SMA nya.

"Bentak dikit kelepasan" Ucap devan lagi.

"Jangan kebiasaan van bentak bentak istri" Omel mama nya.

"Iya ma" hanya itu jawaban devan.

"Terus bella Gapapa?"

"Gapapa mungkin lagi gamau di ganggu dulu" ucap devan,, mamanya hanya menganggukkan kepalanya.

"Kalau seperti ini kamu terlihat seperti guru mesum van, seranjang sama murid sendiri" Ucap mamanya merasa lucu melihat anak dan menantunya itu. Bagaimana tidak,, devan memakai seragam guru dan bella memakai seragam putih abu abu anak SMA dan kini mereka berpelukan dalam 1 ranjang. Ckckck

Mendengar ucapan ibundanya itu Devan lalu memejamkan matanya dan menghembuskan nafasnya kasar.. Mama nya menahan tawa.

"Terus ada apa mama kesini tumben banget?" Tanya devan.

"Ada yang mau mama bicarakan" Ucap mama devan serius.

"Apatuh?" Tanyanya.

"Minggu besok papah dan mama akan mengurus perusahaan yang ada di London.. Ada hal mendadak yang harus di urus papa kamu disana.. Kemungkinan kami akan disana selama 1 bulan.. Dan selama 1 bukan itu papah meminta kamu yang menggantikan posisi papah di kantor pusat". Ucap mama devan.

"Hah? Tapi aku harus mengajar di sekolah, aku juga mengurus beberapa cabang perusahaan.. Kalau aku harus menggantikan posisi papah juga pekerjaan yang lain ngga bakal ke pegang mah" Protes devan.

"Kamu cuti dulu mengajar selama sebulan papah sudah menyiapkan guru pengganti selama kamu cuti,, dan untuk beberapa cabang perusahaan, papah sudah meminta orang kepercayaan keluarga kita untuk menghandel kerjaan kamu.. Kamu cukup menggantikan posisi papah di kantor pusat karena disana lebih penting dan kamu bisa menanganinya" Ucap mama devan.

"Heuhh" Ucap devan sambil mengusap wajahnya kasar.

"Mau tidak mau kamu harus melakukan.. ini papah yang minta dan gaada bantahan" Ucap mama devan.

"Baiklah.. Tapi ma,, bella hamil" Ucap devan.

Mama yang mendengar kabar baik itu merasa terkejut dan senang akan mendapatkan cucu dari devan dan bella. Ia mencoba berbicara pada bella tapi bell masih tidak mau membalikan tubuhnya. Mamah devan lalu mencium pucuk kepala bella sayang ia mengatakan beberapa hal kepada bella kemudian pamit pulang.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang