#46

23.6K 262 13
                                    

Keesokan harinya devan memaksa bella untuk ikut ke kantornya menemaninya mengerjakan beberapa berkas yang harus segera ia tanda tangani.

"Cih jalang!" Ucap bella ketika berpapasan di lobby kantor dengan melisa.. Melisa hanya tersenyum getir mendengar itu tak berani untuk berbuat apa-apa,, karena bella sedang berjalan dengan devan.

"Hust mulut kamu bella" Ucap devan pada istri nya itu.

"Koo malah membela dia?" Ucap bella kesal.

"Bukan membela sayang.. Tapi gak baik kamu berucap seperti itu" Ucap devan.

"Serah.. Menikah aja sono sama melisa!" Kesal bella.

"Bener?" Ucap devan menggoda bella. Bella mempelototkan matanya ke arah devan, lalu devan hanya menelan ludahnya "sepertinya salah bicara" batinnya.

Seharian ini devan terus di diamkan oleh bella..

"Sayaaaang jangan ngambek dong" Ucap devan pada bella yang kini sedang duduk sambil memainkan hp nya di sofa yang berada di kantor devan.

"Bella tega banget ya diemin suami" Ucap devan lagi.

"Apasih!" Ucap bella kesal.

"Kalau ngambek tambah cantik" Ucap devan menggoda bella. Lalu bella membalikan badannya memunggungi devan.

Tok Tok Tok..

"Masuk" Ucap devan.

"Permisi pak.. Apakah bapak memanggil saya?" Ucap Samuel selaku orang kepercayaan devan di perusahaan devan.

"Oh ya Samuel Silahkan duduk ada yang mau saya bicarakan" Ucap devan. Kemudian Samuel duduk di kursi depan meja devan.

"Jadi gini.. Tolong carikan saya sekretaris pria untuk menggantikan posisi melisa" Ucap devan.

"Memangnya melisa kenapa pak?" Tanya Samuel.

"Saya agak kurang cocok dengan dia" Ucap devan.

"Baik pak.. Apakah ada kriteria khusus yang bapak mau?" Tanya Samuel.

"Yang berpengalaman mengurus banyak berkas dan siap siaga 24jam" Jawab devan.

Soal gaji jangan di tanya ya guys.. Pak devan memberi gaji yang banyak untuk sekretarisnya.

Bella yang mendengar percakapan devan dengan
Samuel pun menoleh,, Pasalnya devan tak pernah bilang bahwa ia akan mengganti melisa.

"Lalu melisa bagaimana pak?" Tanya Samuel.

"Kamu bisa pindahkan ke bagian resepsionis" Ucap devan pada Samuel.

"Baik pak" ucap Samuel. Lalu pergi untuk memberitahu melisa

"Melisa mulai sekarang kamu di pindah bagian resepsionis ini perintah langsung dari pak devan" Ucap Samuel pada melisa yang kebetulan sedang mengobrol dengan bunga di resepsionis.

"Hah? Maksudnya apa?" Ucap melisa, bunga hanya menyimak.

"Iya saya di perintahkan untuk memindahkan kamu menjadi bagian resepsionis oleh pak devan.. Karena pak devan akan mencari sekretaris baru" Ucap Samuel.

"Memangnya saya ada masalah apa?" Tanya melisa tak menyangka.

"Perihal itu, kamu bisa pertanyakan langsung dengan pak devan.. Saya permisi" Ucap Samuel kemudian pamit pergi meninggalkan melisa dan bunga.

"Pasti gara-gara anak kecil itu" Ucap melisa kesal sambil pengepakan tangannya.

"Anak kecil siapa?" Tanya bunga.

"Siapa lagi kalau bukan istrinya pak devan" Jawab melisa.

"Pasti dia yang meminta pak devan untuk mengganti posisiku" Ucapnya lagi.

"Mmm gw gak ikut campur deh soal itu" Ucap bunga, ia takut jika akan mendapat masalah juga.

"Cih.. Awas saja" Ucap melisa kemudian pergi berlalu begitu saja.

Di kantor devan

"Kamu memindahkan melisa?" Tanya bella pada devan.

"Hmm" jawab devan sambil menganggukkan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya bella lagi.

"Biar istriku gak curiga teruuss" Ucap devan. Bella lalu memalingkan wajahnya malu ia sangat senang devan begitu peka.

"Aku mau ke toilet lobby" ucap bella.

"Disini saja.. Di ruangan ini juga kan ada toilet untuk apa jauh jauh ke lobby" Ucap devan melarang.

"Bawaan bayi" Ucap bella lalu berdiri dari duduknya handak pergi.

"Mana bisa begitu" Ucap devan heran.

"Sebentar aja" Ucap bella.

"Aku temenin ya" ucap devan.

"Gak.. Aku sendiri aja" Ucap bella kemudian jalan keluar.

"Hati-hati sayang" Ucap devan ketika bella berjalan keluar.

Di toilet..

"Yang mana ya yang ini aja deh" Ucap bella kemudian masuk ke bilik toilet paling ujung, tanpa di sadari dari tadi melisa mengikuti bella dari belakang. Ketika bella sudah selesai dan hendak membuka pintu tiba-tiba pintu tak bisa di buka.. Bella terkunci dari dalam.

"Apakah ada orang di luar? Tolong saya terkunci di dalam" Teriak bella. Melisa menaruh kertas di depan toilet bertuliskan "toilet sedang dalam perbaikan" sehingga tidak ada satupun orang yang masuk toilet itu.

"Hiks.. Toloong" teriak bella mulai menangis. Ia lupa bahwa hp nya tertinggal di ruangan suaminya.

"Hiks pak devan tolong aku hikss" Bella menangis sesegukan,, Pasalnya lampu toilet pun sengaja di matikan oleh melisa sehingga keadaan toilet gelap.

"Takut" Cicit bella sambil menangis.

"Tolooooong" teriak bella kencang berharap ada seseorang yang mendengar.

"Rasakan itu" Ucap melisa sambil tersenyum sinis.

"Kita lihat anak kecil seperti kamu bisa apa,, cih" Ucap melisa kemudian pergi dari toilet membiarkan bella terkunci sendiri disana.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang