#47

25.6K 284 3
                                    

3 jam berlalu saat bella terkunci di toilet..

"Koo bella lama banget ya" Batin devan. Lalu devan mengambil hpnya untuk menelfon bella.

"Yah hp nya kenapa gak di bawa" Ucap devan ketika melihat hp bella yang tergeletak di sofa kantornya.. Ia pun berinisiatif untuk mencari bella. Lalu devan keluar ruangannya menuju lobby untuk mencari sang istri.

"Loh sedang dalam perbaikan.. Terus bella di mana.. Apakah di toilet lain" Batinnya saat sampai di depan toilet yang berada di lobby tersebut.

Devan mencari bella ke setiap toilet yang berada di setiap lantai dan ia tak menemukannya.

"Gamungkin bella pulang tanpa bilang dan meninggalkan hpnya" Batin devan mulai khawatir. Lalu devan berbalik menuju lobby kembali untuk mengecek 1 toilet yang belum ia cek.. Yaitu toilet yang tertempel kertas bertuliskan sedang dalam perbaikan.

"Siang pak devan" Ucap Samuel ketika bertemu devan di depan toilet lobby.

"Apakah ini memang sedang dalam perbaikan?" Tanya devan pada Samuel.. Pasalnya ia tak ingat jika harus menandatangani pengeluaran biaya untuk perbaikan apapun.

Samuel mengerutkan alisnya.. "Sayapun tidak pernah menandatangani persetujuan untuk perbaikan apapun pak" Ucap Samuel bingung,, pasalnya jika ada pengeluaran biaya untuk perbaikan atau apapun semua dokumen akan di periksa terlebih dahulu oleh Samuel dan harus mendapatkan persetujuan dari samuel, untuk kemudian dokumen itu akan sampai kepada devan dan di tandatangani oleh devan selaku pemilik perusahaan tersebut.

"Lalu siapa yang mengizinkan perbaikan ini?" Ucap devan tegas.

"Siang pak" Ucap zea yang kebetulan lewat.

"Apakah toilet ini rusak?" Tanya devan. Zea pun mulai mengerutkan dahinya bingung.

"Saat pagi tidak ada tertempel bahwa toilet ini sedang dalam perbaikan pak,, soalnya saat itu saya buang air kecil di toilet ini" Ucap zea.

Devan semakin curiga.. Wajahnya terlihat sangat marah dan tegas.. Lalu ia menendang penghalang yang di taruh di depan pintu masuk toilet itu sampai penghalang itu terpental dan hancur. Zea yang melihatnya menelan ludah takut.

"Sepertinya akan ada masalah besar" Batin zea.

Setelah pintu tak terhalang devan menyalakan saklar lampu yang memang sebelumnya sengaja di matikan lalu masuk ke dalam toilet di ikuti oleh Samuel dan zea yang penasaran.

"Bella" Teriak devan mencari keberadaan sang istri.

"Bella apakah kamu disini?" Teriaknya lagi namun tak mendapat jawaban.

"Buka satu persatu pintu toilet" Perintah devan pada Samuel. Lalu dengan segera Samuel membuka satu persatu pintu yang totalnya ada 10 pintu di toilet itu. Saat Samuel membuka pintu ke 10 ia berkata..

"Pak pintu yang ini terkunci" Ucap Samuel.

"Dobrak" Perintah devan. Lalu Samuel mendobrak pintu tersebut dan terkejut dengan pemandangan yang ia dapatkan.

"Pak" Ucap Samuel dengan wajah yang sangat terkejut. Devan segera berjalan ke arah Samuel.

"Astaga sayang" Ucap devan terkejut bukan main ketika melihat bella yang tak sadarkan diri dengan wajah yang pucat terduduk di pojok toilet itu. Segera devan mengangkat tubuh kecil bella yang tak sadarkan diri dan hendak membawanya ke rumah sakit.

"Siapkan mobil saya!" Bentak devan pada Samuel. Lalu Samuel dengan segera menyiapkan mobil devan, dan dengan segera devan membawa bella ke rumah sakit milik keluarganya dengan mobilnya di supiri oleh Samuel. Semua pasang mata yang melihat devan menggendong bella yang tak sadarkan diri di buat bertanya-tanya dengan apa yang terjadi. Kemudian zea memberitahu para Staff bahwa istri dari sang bos terkunci di kamar mandi dan di temukan tak sadarkan diri. Dengan cepat berita itu tersampaikan ke seluruh pekerja yang bekerja di kantor tersebut.

Sesampainya di rumah sakit bella langsung di tangani di igd oleh dokter yang memang bertugas disana.

"Kumpulkan seluruh pekerja termasuk OB di ruang rapat sekarang!" Perintah devan pada Samuel.

"Baik pak" Ucap Samuel lalu segera menelfon seseorang untuk membawakan mobil ke rumah sakit.

Setelah mobil datang ia pamit pada devan untuk kembali ke kantor dan melaksanakan perintah dari devan.

"Samuel.. Cari sampai dapat orang yang melakukan ini pada istri saya!" Ucap devan ketika Samuel hendak masuk ke dalam mobil.

"Baik pak" Ucapnya kemudian langsung melaju menuju kantor.

"Maaf pak.. Nyonya sudah bisa di pindahkan ke ruang rawat" Ucap dokter igd tersebut. Lalu dokter igd dan beberapa perawat membawa bella ke ruang rawat di ikuti oleh devan.

"Maaf pak saya terpaksa harus memasang infus di tangan kiri nyonya" Ucap dokter tersebut.

"Nyonya ada sedikit benturan pada perutnya pak.. Seminggu yang akan datang nyonya harus melahirkan dengan metode cesar mengingat kondisi nyonya yang memang tidak bisa untuk melahirkan secara normal" Ucap dokter perempuan tersebut.

Devan menghembuskan nafasnya khawatir akan kondisi bella.

"Lakukan sebaik mungkin" Ucap devan pada dokter tersebut.

"Pasti pak" Jawab dokter tersebut.

Sementara Samuel menyelidiki kasus yang terjadi di perusahaan devan yang membuat bella kini tak sadarkan diri, devan masih dengan sabar menunggui sang istri yang sedang tergeletak masih tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.

"Sayang.. Bangun" Ucap devan sambil memegang tangan bella dan tangan satunya mengusap pucuk kepala bella lalu mencium kening sang istri.

"Ceritakan padaku siapa yang melakukan ini padamu" Ucap devan lagi.

"Jika terjadi sesuatu yang fatal padamu dan bayi kita aku tak akan segan-segan menyiksa orang yang tega melakukan ini padamu sayang" Ucap devan lagi.

Devan mengambil hp untuk menelfon Samuel.

"Bagaimana?" Tanya devan pada Samuel.

"Sementara ini belum di ketahui siapa yang melakukannya pak.. Namun masih ada 1 cara untuk mengetahui nya yaitu cek ruangan CCTV" Ucap Samuel dari balik telfon itu.

"Lantas menunggu apa lagi?! Segera cek ruangan CCTV!!" Bentak devan pada Samuel.

"Baik pak" Ucap Samuel.

"Jika tersangka sudah di ketahui bawa dia ke ruangan interogasi!" Ucap devan yang memang di kantor itu terdapat ruangan interogasi.

"Baik pak" Ucap Samuel kemudian devan memutuskan sambungan telfon tersebut.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang