Seminggu pun berlalu kini devan terlihat sangat sibuk menanda tangani beberapa dokumen di ruangan kantor perusahaannya.. Ruangan dengan nuansa yang elegan dan mewah di lengkapi dengan beberapa furnitur serta lukisan yang sangat mahal..
"Maaf pak tuan arvan meminta meeting untuk di adakan 2 jam lagi" Ucap Mellisa asisten devan.
"Hm" devan hanya membalas dengan deheman..
Mellisa merupakan asisten pribadi devan dan baru bekerja seminggu di perusahaan devan.. Ia memiliki paras yang cantik dan tubuh yang langsing juga tinggi.
Setelah selesai devan dengan beberapa berkasnya ia bergegas menyambut rekan bisnisnya untuk membicarakan beberapa bisnisnya.
"Hallo pak devan.. Selamat siang" Ucap arvan yang merupakan rekan bisnis devan.
"Siang pak arvan,, senang bertemu dengan anda.. Mari kita mulai membahas beberapa proyek yang akan di kerjakan." Ucap devan sambil menjabat tangan dengan arvan.
1 jam berlalu..
"Maaf pak.. Ini file hasil meeting yang saya rangkum tadi" Ucap Mellisa menyerahkan sebuah flash disk pada devan, devan mengambilnya tanpa menjawab ucapan Mellisa..
"Cuek banget sih" batin mellisa..
"Pesankan saya kopi" ucap devan pada Mellisa
"Baik pak.. Kopi apa yang bapak ingin?" Tanya Mellisa
"Sudah 1 minggu kamu bekerja dengan saya masih tidak tahu kopi yang biasa saya minum!" Ucap devan sedikit membentak.
"Ma-maaf pak" ucap mellisa menundukan kepalanya.
"Keluar dan Cari tau!" Ucap devan
"Ba-baik pak" ucap Mellisa gugup kemudian keluar ruangan dengan dengan langkah khas orang sedang kesal.
"Ribet banget sih tinggal bilang aja" Ucap Mellisa kesal.
DUG..
"Duh.. Hati hati dong" Ucap Mellisa kesal pada seseorang yang menabraknya..
"Eh maaf mell gw buru buru nii.. Lu kenapa keliatan kesel banget sih?" Tanya arya salah satu Staff di perusakan devan.
"Biasalah pak devan tinggal bilang aja mau kopi apa malah nyuruh gw cari tau" Ucap Mellisa kesal.
"Hahahaha,, Emang enak.. Pak devan itu biasa minum kopi americano mell" Ucap arya lagi.
"Eh? Bener? Awas ya kalau lo boongin gw" ancam Mellisa..
"Iya bener mell Yaelah" ucap arya lagi.
"Ganteng sih cuma rese mana ada yang mau sama dia hm" ucap Mellisa lagi.
"Eh lo gatau? Asisten macem apa sih lu mell.. Pak devan itu udah menikah.. Lu gak liat cincin di jarinya? Denger denger istrinya masih muda dan cantik" Ucap arya.
"Hah? Serius lo? Yaudah nanti kita sambung lagi gw pesen kopi dulu buat pak devan Bye" ucap Mellisa. Lalu melanglang pergi membeli kopi untuk devan.
Tok Tok
"Maaf pak ini kopi nya" Ucap Mellisa sambil meletakan kopi di meja devan. Dan devan hanya menganggukkan kepalanya.
"Oh ya besok saya ada pertemuan bisnis di luar kota selama 2 hari, kamu ikut dan persiapkan beberapa dokumen untuk disana" Ucap devan.
"Ba-baik pak" ucap Mellisa
Jam menunjukkan pukul 4 sore..
Ceklek.. Devan membuka pintu apartemen nya..
"Sayang" Panggil devan pada bella.
"Iyaaa aku di kamar" teriak bella.
"Mmmhhh kangeeennnnnn" ucap devan sambil memeluk tubuh bella yang sedang berbaring di kasur.
"Iisshhh mandii dulu sana bersih bersih" Ucap bella
"Aku kangen sama babby kita" Ucap devan kemudian mengusap usap perut bella dan mengecupnya.
"Oh ya sayang,, Lusa aku ada pertemuan bisnis dengan beberapa rekan di luar kota selama 2 hari" Ucap devan.
"Mmhh.. Kamu pergi sendiri?" Tanya bella
"Dengan sekretarisku" Ucap devan lagi.
"Perempuan?" Tanya Bella dan devan hanya menganggukkan kepalanya.
"Tenang.. Aku gak akan macam-macam sayang" ucap devan meyakinkan bella.
"Tetap saja" keluh bella.
"Kamu gak percaya sama aku?" Tanya devan
"Percaya ko" Ucap bella
"Jangan khawatir aku gak akan macam-macam sayang" ucap devan kemudian mencium pucuk kepala bella.
"Aa udah makan?" Tanya bella.
"Belum sih.. Mau makan bareng?" Ajak devan.
Kemudian merekapun makan bersama..
"Bagaimana belajarnya?" Tanya devan sambil menyuapkan makanan ke dalam mulut bella.
"Lancar koo.. Cuma sepi kalau gak di temenin aa" ucap bella.
"Oiya.. Aa ngeluarin citra dari sekolah?" Tanya bella.. karena bu indah memberitahu bella bahwa citra di keluarkan dari sekolah.
"Hm" Balas devan.
"Mmm aa" Ucap bella
"Kenapa sayang?" Tanya devan.
"Pasti di kantor banyak ya yang genitin aa" ucap bella.
"Ngga ada sayang.. Walaupun ada aku gak tertarik.. Kan udah punya kamu" Ucap devan sambil tersenyum pada bella.
"Ah gombal.. Kalau di kasih juga pasti mau kan.. Aku juga sekarang gendut jelek" ucap bella.
"Kalau jeleknya kaya gini cantiknya seperti apa?" Tanya devan pada bella. Bella hanya memajukan bibirnya kesal.
"Kamu cantik sayang.. Cantik sekali" ucap devan.
Walaupun bella sedang mengandung namun devan tetap memerintahkan beberapa dokter kecantikan untuk merawat tubuh dan penampilan bella.. Ia ingin agar bella tetap terlihat cantik walaupun sudah mengandung dan mempunyai anak nantinya.. Namun bella tetap saja merasa insecure dengan penampilannya.
"Sini" ucap devan meminta bella untuk duduk di pangkuannya.
"Gamau ah aku berat" tolak Bella,,
"Siniii" paksa devan sambil menarik pinggang istri kecilnya itu.
"Aku kangen mmhhh" ucap devan dan mengecup tengkuk leher bella.
"Mmhh A.. dokter bilang jangan dulu" ucap bella menolak.
"Hmmmm" devan menghela nafas panjang.. Karena sudah hampir 1 minggu ia tak mendapat jatah dari bella..
"Ok lah" ucap devan dengan wajah lesunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher is my husband
Любовные романы21+++ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN❗❗❗ Bella tidak menyangka bahwa dia akan di jodohkan dengan seorang lelaki yang ternyata adalah gurunya sendiri. "Diam disitu Bella!!" Ucap devan tegas di sertai bentakan. Sontak bella pun terkejut dan mengurung...