#44

27.1K 306 16
                                    

Devanpun keluar dari mobil mewah itu kemudian membukakan pintu untuk bella lalu menggandeng bella menuju kantornya. Semua pasang mata di buat iri pada bella karena bisa di perlakukan sangat special oleh devan.

Di tengah perjalanan melisa berpura pura menjatuhkan beberapa berkas untuk mencuri perhatian dari devan.

"Hari ini kamu lebih terlihat seperti jalang tidak mencerminkan seorang sekretaris" Ucap devan yang melihat melisa mengenakan pakaian super sexy yang tujuannya untuk menarik perhatian devan. Setelah mengatakan itu devan kemudian kembali berjalan menuju kantornya bersama bella.

Semua orang yang berada di lobby tersebut tertawa kecil mendengar kalimat yang devan ucapkan pada Mellisa.

"Apa aa gak sedikit keterlaluan sama melisa?" Ucap bella pada devan yang kini sedang bersandar sambil menyeruput kopi di meja kantornya.

"Bukannya apa yang aku ucapkan benar?" Tanya devan pada bella.

"Iyasih" ucap bella dengan wajah bingung yang membuat devan sedikit tertawa.

"Cup" devan mengecup bibir bella. Sontak bella pun menjilat bibirnya yang habis di kecup devan itu.

"Iihh pahit" Ucap bella kemudian mengusap bibirnya dengan telapak tangannya. Devan yang melihat tingkah istri kecilnya itu kemudian tertawa gemas. Kemudian bella meminta izin pada devan untuk pergi ke kantin untuk membeli beberapa cemilan. Awalnya devan memaksa ingin mengantar bella namun bella bersikukuh untuk pergi sendiri. Terpaksa devan mengiyakan kemauan bella toh kantornya ini cukup aman dan tak mungkin ada yang berani macam-macam dengan istri kecilnya itu.

Setelah 5 menit bella pergi tiba-tiba devan merasa ada yang aneh pada tubuhnya.. Panas.. Ya devan merasa sangat panas dan bergairah. Tak lama melisa masuk ke dalam kantor devan dengan membawa beberapa berkas.

"Hmm mm" Devan berusaha menahan dirinya.

"Bapak kenapa?" Tanya melisa pada devan dengan tatapan yang cukup menggoda.

"Duh" ucap melisa ketika dengan sengaja ia menjatuhkan pulpen di depan kaki devan. Kemudian melisa mengambil pulpen itu dan dengan sengaja ia menempelkan payudaranya pada lutut devan. Devan yang merasakan itu kemudian berusaha memejamkan matanya dan membuang nafasnya kasar. Lalu melisa berdiri di hadapan devan dengan cukup dekat.

Di tengah perjalanan bella sadar bahwa ia meninggalkan dompetnya dan balik lagi menuju kantor devan untuk mengambil dompet. Ketika membuka pintu bella cukup terkejut dengan pemandangan yang berada di depannya. Terlihat melisa sedang berdiri cukup dekat di hadapan devan yang sedang duduk di kursinya dengan kancing baju melisa yang terbuka 2 dari atas.

Lalu bella berdiri mematung dengan air mata yang bercucuran di pipi manisnya itu.

"Aa" Ucap bella tak menyangka. Devan kemudian membuka matanya dan terkejut melisa berada di depannya dengan kancing baju yang terbuka. Lalu devan menoleh ke arah dimana istri kecilnya itu berdiri.

"Bella" ucap devan terkejut.

"Melisa ngapain kamu disini!" Bentak devan kemudian ia mendorong melisa ke belakang. Melisa pun terjatuh karena dorongan devan.

"Bella ini gak seperti yang kamu fikir kan" Ucap devan kemudian menghampiri bella dan memegang pergelangan tangan bella.

"Hiks.. Lepass, ternyata benar semua dugaan aku hiks" Ucap bella kemudian menghempaskan tangan devan dan lari hendak pergi dari kantor devan sambil menangis.

"Bella.. bellaa" teriak devan saat bella berlari pergi meninggalkannya.

"Aaakhhh" Teriak devan sambil mengusap wajahnya kasar menahan rasa yang sedari tadi ia tahan akibat obat perangsang itu.

Ya melisa yang menaruh obat perangsang pada kopi yang devan minum tadi. Awalnya ia ingin menjebak devan agar devan menyentuhnya.. Namun ternyata devan bisa menahannya.

Devanpun bergegas mengejar bella namun terlambat bella sudah tidak ada. Devan kemudian mengambil kunci mobilnya untuk menyusul bella.. Mungkin bella menuju apartemennya. Devanpun melajukan mobilnya menuju kediamannya bersama bella. Namun di tengah perjalanannya ia terjebak macet yang cukup panjang.

"Akh sialan" Ucap devan sambil memukul stir kemudinya.

Sesampainya devan di apartemennya ia tak menemukan bella. Ketika ia membuka lemari pakaiannya bella sudah pergi membawa seluruh pakaiannya dengan meninggalkan sepucuk surat yang ia taruh di nakas kamarnya. Bella sangat kecewa dengan yang ia lihat. Ia tak ingin mendengar penjelasan devan semua yang ia lihat sudah cukup menjadi bukti bahwa selama ini devan memang mengkhianati nya.

"Aku sangat mencintai aa sampai aku tak bisa berfikir apa yang harus aku lakukan saat mengetahui aa mengkhianati ku.. Aku ngga tau harus cerita dengan siapa.. Aku gak tau harus melampiaskan rasa kecewa ku bagaimana.. Bahkan aku tak sampai hati untuk memberitahu orang tuaku.. Sejak aku memutuskan untuk menerima perjodohan ini Ku fikir pernikahan ini akan berakhir bahagia untuk kita berdua tapi ternyata tidak.. Aku berusaha menjadi istri yang baik untuk aa.. Berusaha untuk mengimbangi aa.. Mengorbankan masa muda juga pendidikan ku.. Ku fikir diri ini cukup untuk membuat aa bahagia,, tapi aku salah. Maafkan aku tidak bisa menjadi istri yang baik buat aa.. Maafkan semua kesalahan yang pernah aku lakukan pada aa.. Maafkan aku dan anak kita memilih untuk meninggalkan aa.. Semoga bahagia bersama melisa- bella". Itulah kalimat yang tertulis di secarik kertas yang bella tinggalkan.

"Aaakkhhh bella ini tak seperti yang kamu fikir kan" teriak devan emosi. Devanpun mencoba menelfon bella berkali kali namun hp bella tak bisa di hubungi. Kemudian ia menelfon beberapa orang suruhannya untuk mencari keberadaan bella. Devan yakin bella masih berada tak jauh dari sini.

"Harusnya kamu mendengar penjelasanku dulu bella.. Jangan seperti anak kecil begini" Ucap devan dalam hati.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang