#23

40.5K 409 4
                                    

Sudah 30 menit berlalu namun bella dan citra baru mengerjakan 4 soal dari 10 soal esai.

"10 menit lagi" Ucap devan memberitahu bahwa waktu ulangannya tinggal tersisa 10 menit lagi.

"Mampus gw" Ucap bella dan citra bersamaan.

10 menit berlalu...

"Waktu habis" Ucap devan lagi pada seluruh murid.. Devan pun berjalan mengambil kertas ujiannya dari meja ke meja. Tibalah di meja bella dan citra.

Terlihat keduanya masih berusaha mengerjakan soal ulangannya, devan dengan kasarnya langsung menarik kertas mereka. Dan langsung berjalan meninggalkan meja keduanya. Bella yang merasa sedih dengan perlakuan devan akhirnya matanya berkaca kaca berusaha menahan tangisnya.

"Bell bener ya ada masalah sama pak devan?" Ucap citra yang ikut merasa sedih.

Bella hanya menggelengkan kepala nya dan memalingkan wajahnya dari citra.

Bell berganti pelajaran pun berbunyi,, pelajaran berganti menjadi pelajaran olahraga. Bella dan citrapun mengganti bajunya menjadi baju olahraga. Mereka pun berlari menuju lapangan. Sesampainya di lapangan bella dan citra pun berbincang kecil ia melupakan sejenak kesedihannya, tiba tiba ada suara yang memanggil nama bella.

"Bella" Panggil Raga.
"Iya?" Jawab bella.
"Gw mau ngomong bel" Ucap Raga
"Iya ngomong aja di sini Ga" Jawab bella
"Bell waktu gw telfon lo, lo lagi sama siapa?" Tanya Raga dengan wajah menuntut jawaban dari bella.
Bella pun terkejut mengingat saat raga menelfon bella.
"Kita udah putus dan itu bukan urusan lo" Ucap bella. Citra hanya terdiam sambil menyatukan alisnya menyimak obrolan mereka.
"Gw denger lo sebut nama pak devan bell sambil desah,, apa jangan jangan bener dugaan gw lo ada hubungan sama pak devan dan lo putusin gw karena pak devan. Iyakan bell? " Ucap raga dengan wajah sedihnya menuntut jawaban dari bella.

Bella hanya menatap raga dengan wajah bersalah lalu memalingkan wajahnya dan pergi begitu saja meninggalkan raga dan citra.

"Aarrgghhh" teriak raga emosi.

Citrapun mengejar bella.

Sedikit flasback..

Ketika ortu bella memutuskan untuk menjodohkan bella dengan devan bella tak tau harus berbuat apa karena sebenarnya dia mempunyai kekasih yaitu raga,, hubungan mereka sudah berjalan 1 tahun tanpa di ketahui siapapun hanya citra yang mengetahuinya. Raga sosok lelaki yang baik dan sangat mencintai bella,, dan bella juga sangat mencintai raga tapi di lain sisi ia tak bisa menolak perjodohan yang telah di tetapkan oleh ortu nya.

Sambil menangis bella membuka hp nya dan menelfon raga.

Raga : Hai sayang belum tidur?
Bella : Raga,, kayanya hubungan kita sampai disini aja, gw lagi pengen sendiri (ucap bella dengan suara bergetarnya menahan tangis)
Raga : Kamu kenapa bell? Aku gamau kita putus,, kalau ada masalah kan bisa di bicarakan baik baik. Jangan gitu ya, apa aku ada salah sama kamu? Apa salah aku bell?
Bella : Lo baik, lo pantes dapet yang lebih baik dari gw ga,, makasih buat kenangannya selama ini dan gw mohon kalau memang lo sayang sama gw tolong jauhin gw.

Bella mematikan sambungan telfonnya..

Selama ini raga menuruti perintah bella untuk menjauhinya, tapi dia masih terus memperhatikan bella dan mencari sebab mengapa bella memutuskan hubungannya begitu saja mengingat mereka tak pernah mempunyai masalah apapun. Sesekali pun raga masih menelfon atau mengirimi bella pesan karena masih sangat mencintai bella walaupun bella sudah sangat cuek pada raga. Bella melakukan itu karena tak ingin menyakiti raga lebih dalam lagi dengan memberinya harapan.

Flashback selesai.

"Jadi ini sebenarnya ada apa sii bell?" Tanya citra bingung.

"Nanti gw jelasin" Ucap bella pada citra

Mereka pun memulai pelajaran olahraga dan pak Iwan guru olahraga memerintahkan semua murid untuk berlari mengitari lapangan 5 kali sebagai olahraga hari ini. Bella dan citrapun sudah lari 2 kali memutari lapangan tapi tiba-tiba bella merasa pusing dan pandangan pun berkunang-kunang. Tiba tiba bella pingsan. Citrapun panik

"Bella.. bella lo kenapa" Ucap citra sambil menggoyang goyangkan tubuh bella namun tak mendapat respon dari bella.

Pak iwan dan anak anak lain pun berlari menghampiri bella. Tak terkecuali raga yang terlihat sangat panik dan khawatir. Pak iwan memerintahkan Raga untuk membawa bella ke uks. Raga pun dengan bergegas menggendong bella menuju uks. Citra yang panik pun langsung berlari ke ruangan devan untuk memberitahu devan bahwa bella pingsan.

Tok Tok Tok.. Citra mengetuk pintu ruangan devan.

"Masuk" Ucap devan dari dalam ruangan.

"Ada apa?" Tanya devan,, citra terlihat begitu resah.

"Bella pak, bella pingsan saat pelajaran olahraga"

"Sekarang dimana?" Tanya devan panik pada citra

"Tadi di gendong ke uks sama Raga, pak iwan yang suruh" Ucap citra pada devan.

Tanpa menjawab ucapan citra devan langsung bergegas pergi ke uks.

Sesampainya devan di uks..

"Hai pak devan.. Ada yang perlu di bantu?" Tanya perempuan muda ramah yang menunggu di ruangan uks. Tanpa menjawab devan langsung membuka setiap gorden yang ada di uks untuk mencari bella. Tiba di satu gorden paling ujung devan melihat bella berbaring dan sedang di tunggui oleh Raga,, terlihat raga menggenggam jari jemari tangan bella dengan wajah khawatir. Devanpun mengurungkan niatnya untuk masuk karena takut Raga curiga. Dengan begitu devan berjalan kembali dan menunggu di depan uks sampai Raga keluar. penjaga uks pun terlihat bingung dengan tingkah devan. Citra yang sampai di uks dan melihat devan di depan pintu dengan wajah emosi dan khawatir itu pun lantas bertanya dengan hati hati.

"Pak koo gak masuk?" Tanya citra heran pada devan.

"Ada Raga" Jawab devan dengan wajah emosinya sambil mengepalkan tangannya.

Citra yang menyadari bahwa devan sedang emosi pun langsung masuk dan membawa Raga keluar dengan alasan di panggil pak iwan. Tak lama Raga dan citra pun keluar melewati devan,, Raga yang melihat keberadaan Devanpun bingung.. "untuk apa devan ada di uks bertepatan dengan pingsannya bella".. hanya itu yang ada di otak Raga sekarang,, devan dan ragapun bertatap mata cukup lama. Devan yang menatap raga dengan wajah emosinya dan raga yang menatap devan bingung. Citrapun langsung menarik Raga pergi dari ruangan uks dan devan segera masuk untuk melihat keadaan bella.

Bella belum sadar saat devan sampai di tempat tidurnya. Devan duduk di kursi sebelah tempat tidur bella dan memegang kening bella, memastikan bahwa bella demam atau tidak. Lalu devan memegang dan menciumi tangan bella. Devan sangat terlihat khawatir. Tak lama pun bella terbangun.

"Mmhhh" Desah bella sambil membuka matanya perlahan.

"kamu udah sadar?" Ucap devan dan langsung berdiri.

"Kepalaku pusing A,, Uuweeekk,, mmmhhh aku mual" Ucap bella lemas sambil menutup mulutnya.

"Kita pulang aja dan langsung ke rumah sakit" Ucap devan panik.

"Tapi ini belum waktunya pulang" Ucap bella pada devan lemas.

"A perut aku sakit.. Hiks" bellapun menangis sambil memeluk devan yang berdiri di pinggirnya.

"Hustt.. Kita berobat sekarang" Ucap devan sambil mengelus pucuk kepala bella.

Devanpun menggendong bella untuk membawanya pulang dan berobat. Sontak semua melihat ke arah devan yang menggendong bella di depan ala pengantin baru. Semua pasang mata mulai bertanya-tanya tak terkecuali Raga yang tambah yakin dengan dugaannya bahwa devan lah yang merusak hubungannya dengan bella.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang