#22

42.5K 399 1
                                    

Jam di nakas sudah menunjukkan pukul 05.00 pagi dan seperti biasa devan bangun lebih dulu dari bella.

"Mmmhhhhhh" Lenguh devan meregangkan otot-ototnya,, devan pun melihat ke arah bella yang memeluk dirinya,, lalu devan mengecup kening bella dan beranjak bangun dari kasurnya untuk mandi.

Tak lama bella pun bangun..

"Mmmhhhhh.. Udah pagi aja.. Mager banget sekolah" Keluh bella karena merasa pegal pada sekujur badannya. Bella pun beranjak dari tempat tidur untuk mandi, tetapi ketika melihat ke kamar mandi ada devan yang sedang mandi. Bella pun membuka lemari baju devan dan menyiapkan baju untuk devan pakai di hari Senin ini,, Kemeja putih lengan panjang dan celana bahan panjang berwarna ivory.. Tak lama devan keluar dari kamar mandi.

"Udah bangun dari tadi?" Tanya devan pada bella sambil mengeringkan rambutnya yang basah.

"Barusan ko. Ini ya A bajunya udah aku siapin.. Aku mau mandi dulu,, nanti sarapan di kantin sekolah aja ya aku males masak🥺" Ucap bella pada devan.

"Iya makasih" Jawab devan sambil mengambil baju yang di siapkan bella dan hendak memakainya.

Bella pun masuk ke kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai bella memakai seragam sekolah putih abu-abunya.

"Berangkat sama aku ya gaboleh naik taksi" Ucap devan pada bella.

"Nanti kalau ada yang liat gimana A?" Tanya bella pada devan.

"Kamu masih mau rahasiain tentang status kita bella?" Tanya devan dengan nada agak tinggi.

"Ya masa aku bilang sama semua orang yang ada di sekolah kalau kita udah nikah,, bisa bisa  di keluarin aku dari sekolah,, belum lagi di musuhin sama fans-fans cewe kamu tuh" Ucap bella malas.

"Kamu gak bakal di keluarin" Ucap devan.

"Oiya lupa,, Kan mertua aku yang punya sekolahnya" Ucap bella menepuk jidatnya.

"Yaudah terus gimana?" Tanya devan lagi.

"Aku turun di tempat biasa deh" Jawab bella mengambil keputusan.

"Yaudah kalau memang itu keputusan kamu" Ucap devan sambil berjalan pergi.

"Apa pak devan marah ya" Batin bella.

Yap.. Devan memang sedang marah dengan bella karena cemburu pada raga mantan bella yang masih terus menghubungi istrinya itu, di tambah bella yang masih terus menyembunyikan status pernikahannya dengan devan.

Mereka pun berangkat ke sekolah dengan mobil devan. Dan bella turun sebelum sampai di sekolah Karena bella khawatir jika ada yang melihat ia satu mobil dengan devan. Bella pun sampai di kelas.

"Haaaiiiii pengantin ba" Ucap citra terpotong kala bella menutup mulutnya cepat.

"Cit emang ember lo ya.. Kalau ada yang denger gimana" Ucap bella sedikit marah pada citra.

"Duuhhh maaf bell gw keceplosan" Ucap citra dengan memajukan bibirnya.

"Yayaya" Ucap bella malas

Bel masuk kelas pun berbunyi.. Menandakan pelajaran akan segera di mulai. Hari ini adalah hari ulangan untuk pelajaran matematika yang devan ajar. Tak lama Devanpun masuk.

"Pagi" Ucap devan singkat dengan wajah datarnya pada seluruh siswa siswi di dalam kelas itu.

"Pagi pakk,, tambah ganteng ajaa" Ucap salah satu siswi perempuan di kelas itu. Tapi devan tak menggubrisnya.

"Suami lo noh di genitin" Ucap citra pada bella sambil menyenggol nyenggol lengan bella.

"Biarin aja" Ucap bella pada citra.

"Ngga cemburu emang lo?" Tanya citra lagi.

"Ya terus mau gimana gw mau jambak tuh cabe gitu" Ucap bella kesal karena merasa devan yang mendiamkannya selama perjalanan berangkat sekolah tadi.

"Makanya punya suami jan ganteng-ganteng repot sendiri kan lo" Ucap citra meledek bella,, bella hanya tersenyum miris.

"Baik masukan semua catatan dalam tas, hanya ada alat tulis di atas meja" Ucap devan pada seluruh siswa.

"Loh pak? Ulangannya hari ini? Kita fikir minggu depan" Ucap Raga pada devan dan di angguki semua murid.

"Makanya kalau saya ngomong perhatikan,, jika tidak ingin ikut ulangan silahkan keluar dari kelas saya" Ucap devan tegas pada Raga. Raga hanya terdiam di tempat duduknya.

"Buset,, ganteng-ganteng killer juga pak devan" Ucap citra bergidik ngeri.

Bella hanya terkekeh mendengar ucapan citra. Devanpun mulai membagikan kertas ulangan pada semua murid yang berada dalam kelas itu. Ya soalnya berbeda-beda setiap murid. Saat sampai pada meja bella devan tak melirik sedikitpun pada bella dan itu membuat bella sangat sedih merasa di abaikan.

"Lo lagi ada masalah sama pak devan?" Tanya citra

"Ngga koo" Ucap bella singkat,, namun citra bisa melihat wajah sedih bella tapi ia tak berani bertanya lagi karena takut jika bella tambah sedih.

"Bell gw gak ngerti.. Kalau gw gak kerjain di hukum pak devan gak ya" Cicit citra.

"Ngga ada yang ngobrol!!!" Bentak devan, dan citrapun langsung menundukkan kepalanya,, bella lalu melihat devan dan devan menatap bella dengan datar cukup lama,, terlihat memendam emosi nya.

Semua murid pun mengerjakan soal ulangan dengan tenang. Devan yang duduk di mejanya hanya memperhatikan ke arah bella. Bella yang tau jika devan terus memperhatikannya hanya tertunduk takut.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang