#09

58.5K 460 1
                                    

Devan pun mensejajarkan kepunyaannya dengan kepunyaan bella,, saat devan akan memasukkan kepunyaannya pada Bella tiba tiba..

Ting tong ting tong..

Bell apartemen nya berbunyi..
Devan berdecak kesal sangat jelas dia memendam amarah di wajahnya yang memerah..
"Sial ganggu aja siapa sih aaakkhh" ucap devan sambil mengusap mukanya kesal.

Devan pun menatap bella yang berada tepat di bawahnya.. Bella terlihat ketakutan dengan bekas air mata di pipinya,, devan pun mengelus pipi bella dengan jarinya dan mengecup kening bella..

Lalu devan bangun dan memakai kembali bajunya, tapi tidak dengan bella, dia masih syok dengan yang di lakukan devan padanya,, ketika Bella melihat sekitarnya kamar pun begitu berantakan dan pandangannya pun jatuh pada bajunya yang ternyata sudah berserakan di lantai dan robek karna devan..

"Yaampun pak devan serem ternyata kalau marah" gumam Bella..

Lalu devan berjalan menuju pintu apartemennya untuk melihat siapa yang datang dan mengganggu kegiatannya. Saat devan membuka pintu..

"Mama.. Koo gak bilang-bilang mau kesini" ucap devan terkejut dengan kedatangan Azizah ibunya.

"Ya mamah kangen lah sama menantu mama.. Ngapain juga harus bilang-bilang dulu" ucap Azizah ibu devan dan langsung berjalan masuk.

"Bukan gitu maa,, kan devan bisa minta Bella buat masak biar kita makan bersama.. Kalau sekarang Bella gak masak gak ada apa apa juga" ucap devan menyusul mamanya

"Kamu gak perlu repot repot sayang,, ini mama udah bawa makanan buat kalian" ucap azizah sambil meletakan beberapa bungkusan di meja makan.

"Mana Bella,, mama kangen" Ucap azizah lagi.

"Dikamar" Jawab devan ketus.

Azizah pun berjalan menuju kamar Bella dan devan..

"Tok tok tok.. Bella sayang,, kamu di dalam?"

"Hah? Mama" Bella pun sontak terkejut dan membulatkan matanya,, pasalnya Bella belum sempat membereskan kamar yang berantakan akibat ulah devan, bella pun segera turun dari ranjangnya namun bella merasakan nyeri dari badannya terlebih area dada karena ulah devan.. "Sshhhh aahh sakitt" Bella pun meringis sambil melihat dirinya di kaca yang ternyata leher dan dadanya penuh tanda merah yang di buat devan,, bahkan warnanya keunguan,, lalu bellapun mengambil pakaian asal di lemari dan memakainya.

Lama pintu tidak di buka,, Azizah pun mencoba membuka pintu dan ternyata pintu tidak di kunci, dan sontak Azizah terkejut dengan pemandangan yang ia saksikan.. kamar yang berantakan dan pakaian yang berserakan di mana mana.

"Mama,, kapan mama dateng? Bella kangen banget sama mama" ucap bella dan langsung memeluk Azizah.

Azizah pun menatap menantunya yang terlihat sembab dan terkejut melihat kehadirannya.

"Koo kamu sama devan kayanya kaget banget mama dateng?" Tanya Azizah.

"Mmmm iya kan mama gak bilang bilang dulu mau dateng.. Jadi aku gak siap siap deh.. Hehe" Ucap bella yang di tatap curiga oleh Azizah.

"Mata kamu sembab.. Kamu habis nangis? Bibir kamu kenapa luka?,, terus ini kenapa kamar kaya kapal pecah gini?.. Jangan bohong sama mama" Ucap Azizah dengan tegas.

"Mmm bella tadi jatuh terus kebentur meja maa jadinya berdarah deh bibirnya terus karna sakit bella nangis gak terasa" Ucap bella yang hanya sebuah alasan agar ibu mertuanya itu percaya.. Tetapi azizah tidak sebodoh itu untuk langsung mempercayai kata-kata menantunya.

"Kalau kebentur meja koo leher sama dada kamu ungu ungu gitu? Kebenturnya guling guling ya kaya di film kartun?" Ucap azizah yang menahan tawanya dalam diri tapi merasa khawatir juga dengan bella.

Bella hanya menunduk malu tanpa menjawab pertanyaan dari Ibu mertuanya.

"Devan mainnya kasar ya?" Ucap azizah lagi pada bella

Bella pun hanya mengangguk dengan menekuk bibirnya ke bawah.

"Nanti mamah marahin devan,, kalian sedang ada masalah ya?" Ucap azizah sambil memeluk bella dan mengusap usap punggung bella.

Bellapun hanya menganggukkan kepalanya dan mulai menangis,, namun Azizah menenangkannya.

Azizah dan bella pun berjalan menuju ruang keluarga dan disana sudah ada devan yang sedang asik menonton acara dari televisi.

"Duduk sini sayang" ucap azizah pada bella dan Bella pun duduk di samping devan dengan Azizah di kursi sebelahnya.

Devan pun melirik ke arah bella dengan muka datarnya.

"Mama tumben kesini.. Ada apa ma?" Tanya devan pada mamanya.

"Gausah banyak tanya,, kamu apain bella?" Ucap azizah pada devan.

Devan pun terkejut mendengar pertanyaan dari ibunya.. sekilas devan melirik bella dan bella hanya menundukkan kepalanya,, ia takut jika devan berpikir kalau ia mengadu pada mertuanya.

"Ngga di apa-apain maa" Ucap devan dengan tidak merasa bersalah.. Tapi jauh di lubuk hatinya ia sangat merasa bersalah pada bella karna terlalu kasar memperlakukan bella.

"Devan,, mamah gak suka ya kamu kasar sama bella sampe buat bella nangis.. Mamah tidak mau ikut campur masalah keluarga kalian,, mamah cuma ingin mengingatkan kalian berdua.. Jika ada masalah selesaikan baik-baik.. kamu juga devan kamu kan lebih dewasa dari bella harusnya kamu bisa menjaga bella dengan baik" Ucap azizah marah namun masih dengan lembut.

"Bella diemin devan tanpa sebab maa,, devan gak tau salah devan apa.. Devan tanya juga bella gak jawab,, malah cuekin devan selama 3 hari" Ucap devan pada ibunya manja. Sontak bella tak terima devan menyalahkan dirinya.

"Loh koo saya pak? Bapak yang salah koo jadi saya? Jangan gitu dong pak!" Ucap bella dengan lantangnya karna merasa kesal pada suaminya.

"Udah udah.. Kalian koo malah berantem gini.. Mama mau pulang,, selesaikan masalah kalian berdua dengan kepala dingin.. Dan kamu devan,, sekali kamu bikin bella menangis lagi kamu akan berurusan sama mamah" Ucap azizah dan menekankan kalimat yang terakhir pada devan.. Devan pun hanya menunduk dan mengiyakan ucapan mamanya..

"Mama pulang dulu ya sayang,, mamah udah bawakan makanan untuk kalian,, nanti di makan ya" Ucap azizah pada bella sambil memeluk menantu kesayangannya itu..

"Iya maa makasih ya jadi merepotkan mamah,, yuk bella antar sampai pintu" Ucap bella dan mereka pun berjalan menuju pintu apartemen devan.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang