#08

61.2K 480 2
                                    

Sepulang dari sekolah bella langsung merebahkan dirinya di kasur karna merasa lelah. Bella memang pulang lebih dulu dari devan karna hari ini devan ada rapat yang di adakan oleh komite sekolah.

"Aaahhh akhirnya gw bisa istirahat juga" Ucap bella sambil membanting tubuhnya ke kasur dan tidur terlentang.

Tak terasa bella tertidur cukup pulas sampai devan sudah berada di apartemennya.

"Bell" panggil devan, tapi tak mendapat jawaban dari bella.

"Pasti tidur" Ucap devan sambil berjalan menuju kamar.

Dilihatnya bella tidur devan hanya tersenyum kecil..

"Lagi tidur aja cantik" Batinnya. Devan duduk di samping bella

"Sayang" Ucap devan membangunkan bella sambil di elusnya pipi bella. Namun bella tak bergerak sedikitpun.

"Bellaa... Bangun sayang" Ucapnya lagi, tiba tiba bella membuka matanya pelan.

"Kenapa a,, aku ngantuk banget" Ucap bella merapihkan selimutnya kembali dan mulai tidur.

"Bangun dulu sayang kita makan.. Aku tau kamu belum makan kan" Ucap devan sabar.

"Mmmm.. Iya iyaaa" Jawab bella.

Merekapun makan malam bersama.. Tiba tiba telfon devan berdering dan terdapat nama Amel di telfonnya. Devanpun sontak langsung pergi meninggalkan bella untuk mengangkat telfonnya. Bella memandang devan aneh.. Pasalnya kenapa harus pergi hanya untuk mengangkat telfon. Apa yang devan sembunyikan dariku. Segala pertanyaanpun terlintas di benak bella.. Devanpun kembali ke meja makan.

"Kenapa cemberut gitu?" tanya devan yang tak mendapatkan jawaban dari bella.

"Kamu kenapa lagi sayang" Ucapnya lagi memegang tangan bella.

"Tadi siapa?" Tanya bella disertai tatapannya yang terlihat marah.

"Tadi temenku" Jawab devan singkat.

Walaupun teman tetap saja bella cemburu.. Segitu pentingkah telfonnya sambil meninggalkan bella di meja makan sendiri.

Bella pun kembali ke tempat tidur dan langsung tertidur tanpa menunggu devan. Tak lama devan menyusul bella dan berbaring di samping bella sambil memeluk bella dari belakang.

"Sayang" panggil devan yang tak mendapat jawaban dari bella.

"Kamu cemburu sama amel? Kan sudah aku bilang dia hanya temanku" Ucap devan lembut.

Bella hanya terdiam tak menjawab apapun.. Bella sangat cemburuan pada devan.. Bella pun tak mengerti kenapa dia bersikap seperti ini..

Sudah 2 hari berlalu bella masih mendiamkan devan, padahal devan sudah berusaha untuk berbaikan dengan bella tapi bella tak menghiraukannya.. Berangkat sekolahpun bella memilih naik bus daripada harus bareng dengan devan.. Di sekolah pun bella terus menghindari devan.

Merasa sudah terlalu lama bella mendiamkan devan, devan merasa kesal pada sikap bella yang terlalu kekanakan.. Devan sengaja pulang lebih dulu dari bella agar bella tak bisa menghindarinya lagi. Tak lama bella pun pulang dari sekolahnya, saat masuk kamar bella melihat sosok devan yang memandangnya dingin. Bella balik badan dan ingin keluar dari kamar, tapi saat hendak membuka pintu tiba tiba..

"Diam disitu Bella!!" Ucap devan tegas di sertai bentakan. Sontak bella pun terkejut dan mengurungkan niatnya untuk menghindari devan lagi.

"Ada apa dengan kamu bella? Kenapa terus menghindariku!!" Bentak devan sambil mencengkram lengan bella.

"Apasih a sakit lepasin" Ucap bella di sertai isakan"

"Sekarang kamu tidak bisa lagi menghindariku bella" Ucap devan, dan langsung mamajukan tengkuk leher bella. Di lumatnya bibir bella kasar, devan tak sengaja menggigit bibir bawah bella sampai mengeluarkan darah namun devan tak menyadari itu..

Bella berusaha menghindar dari devan namun tak bisa karna tenaga devan jauh lebih kuat. Bella pun memukul mukul dada devan karna bella sudah kehabisan nafas karna ciuman devan. Devan menghentikan sebentar ciumannya untuk mengambil nafas..

"Hhhhh.. Hhhhh" Desah devan dengan dada yang naik turun sambil memandang wajah bella dan di lihatnya bibir bella yang berdarah.. Devan lalu mengusap bibir bella yang terluka karnanya..

Bella masih sibuk mengambil nafasnya..

"Aaahhh hhhhh udah a please" Mohon bella namun tak di hiraukan oleh devan.

Devan melanjutkan melumat bibir bella lalu turun ke leher janjang istrinya.. Devan meninggalnya banyak tanda merah disana.. Ciumannya turun ke dada bella dan kembali meninggalkan banyak tanda di dada bella.. Lalu devan merobek baju kaos yang bella kenakan.. Ciumannya turun ke payudara bella,, devan terus melumat payudara bella dengan lembut dan meninggalkan banyak tanda di sana..

"AA aahhh hhhh" Desah bella merasakan sensasi yang di berikan suaminya.

"Hhhh hhhhh" Desah devan tak kuat menahannya lagi.

Devanpun mengangkat bella ke kasur.. Dan menidurkan tubuh bella dengan devan di atasnya.. Devan pun membuka baju kaosnya sendiri sehingga kini devan bertelanjang dada.. Di bawah sana,, bella merasa sedikit takut tapi merasa ingin hal yang lebih. Devan menciumi perut kecil bella..

"Aaahhh A' aahhh AA" desah bella merasa geli.

"AA aku minta maaf udah cuekin kamu.. Please stop A" Mohon bella namun devan tak menghiraukan.

Devanpun melepaskan celana yang bella kenakan.. Sehingga kini bella benar benar sudah tak memakai sehelai benangpun di tubuhnya.. Di pandangi bagian selangkangan bella yang begitu putih bersih dan berwarna pink. Devan sudah tak bisa menahan nafsunya untuk tak memasuki bella.

Devan mulai menjilati bagian bawah dari istrinya..

"Hhhhhhh aaahhh AA aaahh" desah bella tak kuat menahan sensasi yang begitu nikmat.

"Mmmmhhhh hhhhhh" desah devan sambil terus menjilati bagian bawah bella.

"AA aku gakuat please" Ucap bella asal

Devanpun memainkan klitoris bella dengan tangannya,, bella pun mendesah tak karuan.

"Aaahhhhh mmmm oohhhh AA mmmhhh" desah bella sudah tak menghiraukan apapun.

"Enak sayang?" tanya devan dengan suara seraknya.

"Aaahhh enak A terus aaahhh" Desah bella mulai tak tahan.

"AA aaahhhh aku mau keluar AA aahhh" desah bella yang sudah berada di ujung.

"Sebut namaku sayang" Ucap devan yang melihat bella dengan kemenangan.

"Aaahhhh dev-ann oohhhh hhhhh ah mmhhh" Desah bella di sertai cairan bening yang keluar dari bagian bawahnya.

Devanpun langsung membuka celananya hingga terpampang bagian bawah devan yang sudah mengeras sedari tadi.. Bella terkejut melihat pemandangan yang berada di depannya.. Bella sedikit merasa takut.

"Besar sekali" batin bella.

LANJUT?

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang