#35

32.7K 332 0
                                    

Setelah mamah devan pulang devan melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 16.00 sore.. Ia sudah telat untuk menghadiri rapat itu. Akhirnya ia tak jadi pergi karena bella yang tak mau melepaskan pelukannya pada tubuh devan.

"Sayang,, aku pengen pipis sebentar" Lirih devan pada bella sambil mencoba membalikan tubuh bella tapi usahanya gagal. Alhasil devan menahan keinginannya untuk buang air dalam waktu yang cukup lama.

Jam menunjukkan pukul 17.00

Sudah 1 jam devan menahan untuk buang air karena bella tak mau melepaskan pelukannya. akhirnya devan mencobanya lagi membalikan tubuh bella dan berhasil karena di lihatnya istrinya itu tertidur.. Devan segera lari ke toilet untuk buang air karena sudah tak kuat lagi menahannya.. Lalu ia mengganti bajunya dengan baju tidur. Dan bella masih tertidur menggunakan baju seragamnya. Devan tak tega membangunkan istrinya itu akhirnya devan sendiri yang menggantikan baju istrinya.

Devan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang lalu membuka hp bella yang terletak di nakas. Membuka aplikasi chatting yang berada di hp istrinya. Terlihat sebuah nama yang membuat emosi devan terpancing.

"Mmmhhhh" suara bella dan mengubah posisinya memeluk devan. Lalu devan mengusap usap punggung istrinya itu agar tertidur lebih nyenyak.

Devan membuka chat yang di kirim oleh raga.. Ketika membuka dan membaca semua chat yang di kirim raga devan merasa sangat geram dan benar-benar emosi. Mengapa bella tak mengadukan pesan ini padanya.. Batin devan.

"Ternyata selera lo om om ya bel pantes gamau sama gw"
"Di bayar berapa lo buat nikah sama pak devan"
"Udah sering ya lo di pake sama pak devan"
"Berapa kali lo udah di tidurin sama pak devan pasti udah longgar punya lo"
"Kalau tau lo bakal nikah sama pak devan dari dulu aja pas kita pacaran harusnya gw tidurin lo dulu.. Pasti lo juga gabakal nolak kan lo murah"

"Bangsat" Gumam devan.. Lalu devan mengambil kartu perdana yang berada di hp bella dan mematahkannya lalu melemparnya ke pojok ruangan.. Dia akan membelikan bella nomor yang baru.

Kemudian devan memejamkan matanya untuk menetralkan emosinya sekarang.. Ia melihat bella yang masih tertidur dengan memeluk dirinya.. Kemudian devan mencium kening dan pipi bella lembut sangat lembut dan cukup lama ciuman itu devan berikan.. Lalu devan mengelus elus pipi bella.

Pagi pun tiba.. Bella masih saja diam pada devan ia masih kesal lantaran devan membentaknya kemarin.

"Kamu istirahat aja gausah sekolah dulu" Ucap devan pada bella yang sedang memakai pakaian sekolahnya. Namun bella tak menjawab apa apa dan meneruskan memakai seragamnya.

"Masih marah sama aku? Mm?" Ucap devan sambil memeluk bella dari belakang dan wajahnya ia taruh di pundak bella sehingga pipi mereka bersentuhan. Namun bella tetap diam malas menjawab pertanyaan suaminya itu.

"Mwah" devan mencium pipi bella.

"Ish Apasih" Ucap bella sambil menghapus bekas ciuman devan di pipinya memakai tangannya. Devan yang melihat tingkah bella merasa gemas pada istrinya itu.

"Mwah" cium devan lagi di pipi bella. Lalu bella menghapusnya lagi.

"Mwah" Cium devan untuk yang ketiga kalinya.

"Awas ah rese" ucap bella sambil berusaha menyingkirkan lengan devan di pinggangnya. Namun devan malah membalikan tubuh bella sehingga sekarang mereka saling berhadapan dengan devan yang masih memeluk pinggang bella. Bella berusaha untuk memalingkan wajahnya malas melihat suaminya itu. Lalu devan memegang wajah bella dengan kedua tangannya dan kini wajah mereka saling berhadapan.

"Mwah" devan mencium bibir bella.. bella hanya diam dan memalingkan pandangannya.

"Bella liat aku" ucap devan, namun bella masih tetap diam tak melihat devan.

"Hey,, lihat saya" ucap devan lagi dengan sedikit memaksa. Barulah bella melihat wajah suaminya itu.

"Maafin aku" Ucap devan tulus.

"Iya Gapapa" ucap bella malas.

"Jangan sekolah dulu ya" Pinta devan.

"Aku gamau sendiri disini" ucap bella lagi.

"Yaudah ikut aku ke sekolah tapi diam di ruangan aku jangan masuk kelas" Titah devan

"Iya" pasrah bella.

"Sekarang minum obat ya" ucap devan yang sudah menyiapkan obat untuk di minum bella. Dan bella meminum obat itu.

..............

"Di balik pintu itu ada kamar pribadi aku.. Kamu istirahat aja disana.. Hari ini aku tidak ada jadwal mengajar, hanya akan memeriksa beberapa kertas ulangan dan beberapa dokumen, karena mulai minggu besok aku akan fokus pada perusahaan pusat dan lebih banyak disana" Ucap devan pada bella.

"Aku disini aja" jawab bella.

"Bisa nurut gak sama aku?" Ucap devan lagi.

"Mau temenin Aa disini" Ucapnya.

"Mm yausudah" Ucap devan dengan senyuman.

Bella yang tidak di perbolehkan devan untuk masuk kelas pun hanya duduk sambil memperhatikan suaminya mengoreksi beberapa jawaban ulangan dari para murid.

"Ganteng" Bantin bella.

Tok Tok Tok

"Pak devan,, di dalam?" Ucap seorang guru perempuan.

"Sayang,, ke kamar sebentar tutup pintunya" Ucap devan pada bella dan dengan segera bella berlari kecil menuju kamar yang berada di ruangan itu.

"Masuk" Ucap devan mempersilahkan.

"Ada perlu apa bu indah?" Ucap devan ketika melihat bu indah memasuki ruangannya.. Bella yang mendengar bahwa itu bu indah berinisiatif untuk membuka sedikit pintu kamar dan mengintip dari celah itu.

"Anu pak,, apakah pak devan sibuk hari ini?" Ucap bu indah malu malu.

"Mmm.. Sedikit sih.. Memangnya ada apa?" Ucap devan.

"Maaf pak kalau saya ganggu.. Saya ingin minta tolong pak devan ajari saya tes matematika ini.. Tahun ini saya ingin mengikuti lomba antar guru.. Namun ada beberapa soal yang saya kurang mengerti.. Jika bapak berkenan mengajarkan saya beberapa soal ini saya akan sangat berterima kasih" Ucapnya lagi di sertai senyuman pada devan.

"Mmmm,, bisa sih.. Coba saya liat soalnya" Pinta devan.. Kemudian bu indah berjalan mendekati devan,, namun sepertinya ia sengaja menjatuhkan dirinya sehingga duduk di pangkuan devan dan tangannya memegang kedua bahu devan, seperti sedang memeluk.

"Duh.. Maaf pak.. Saya tersandung" Ucap bu indah tapi masih di posisi yang sama dan tidak bergegas bangun dari posisinya. Devan yang tiba tiba di peluk bu indah pun terkejut.

"Duh.. Hati-hati bu" Ucap devan kemudian langsung berdiri sehingga bu indah pun langsung ikut berdiri. Terlihat wajah bu indah merasa sangat senang dan malu malu.

"Maaf ya pak duh jadi gak enak" ucapnya lagi dengan menundukkan kepalanya.

Bella yang melihat suaminya di peluk oleh bu indah pun merasa geram dan marah namun dia tak bisa berbuat apa apa. Ia memilih tetap mengintip di celah pintu itu.

"Ok lain kali hati hati.. Jadi yang mana soalnya?"  Ucap devan sambil melihat kertas yang berisi beberapa soal matematika.

"Oh yang ini pak" ucap bu indah menunjukkan soal.

Kemudian devan menjelaskan semua soal yang di tanyakan oleh bu indah, dan membantu mengisi jawabannya.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang