"Aaaaaaaa hiks hiks" Teriak bella dan terbangun dari tidurnya.
"Ada apa bella?" Tanya devan yang juga terbangun dari tidurnya karena mendengar teriakan bella.
"Hiks hiks" Tangis bella.
"Loh? Kenapa sayang? Kenapa menangis? Kamu mimpi buruk ya?" Tanya devan yang melihat bella menangis sesegukan.
"Hiks.. Aku mimpi aa melakukan hal yang gak gak sama sekretaris aa dan kalian akan menikah hiks" ucap Bella sambil menangis.
"Yaampun mana mungkin aku seperti itu" Ucap devan sambil mengusap kasar wajahnya.
"Udah jangan nangis lagi sini cup cup cup" ucap devan sambil membawa bella ke dalam pelukannya.
"Hiks.. Kenapa aku mimpi kaya gitu hiks" ucap bella lagi.
"Karena kamu selalu mencurigai aku.. Lagian untuk apa aku seperti itu sayang.. Aku udah punya istri yang cantik sekali dan calon anak yang pastinya lucu sekali" Ucap devan lalu mengecup pucuk kepala bella.
"Janji?" Ucap Bella
"Iya sayang Mwah" Ucap devan kemudian mengecup bibir bella.
"Dah sekarang tidur lagi ya jangan berfikir yang macam-macam" ucap devan kemudian mereka berdua kembali tertidur.
Pagi pun datang.. Jam di dinding menunjukkan pukul 06.00 pagi.
"Aku mau ikut" Ucap Bella pada devan.. Sedari tadi bella merengek ingin ikut devan meeting ke luar kota, karena bella takut jika mimpinya semalam benar-benar terjadi.
"Aku gak akan macam-macam bella.. Nanti kalau kamu kecapean gimana.. Kasian anak kita" Ucap devan.
"Pokoknya aku ikut. Kalau aku gak ikut aa gaboleh pergi" Ucapnya lagi mengancam devan.
"Yaudah oke kamu boleh ikut" Ucap devan sambil mengelus pucuk kepala bella.
"Bi, bi imah.. Tolong bantu kemasi pakaian bella.. Bella akan ikut saya ke luar kota" Ucap devan pada bi imah yang kini menjadi art di apartemennya.
"Baik tuan" Ucap bi imah dan segera mengemasi pakaian bella ke dalam koper.
Sekarang mereka berdua sudah ada di kota X..
"Selamat Siang tuan devan" Ucap Mellisa ramah yang sedari tadi sudah sampai di bandara kota X.
"Ya pagi" Ucap devan.
"Maaf pak ini?" Tanya Mellisa pada devan yang melihat bella sedang memegang ice cream di samping devan. Persis seperti anak kecil yang sedang hamil.
"Istri saya" Ucap devan sambil merangkul bella.
"O-oke hotel sudah saya pesankan pak.. Kita bisa langsung menuju kesana" Ucap melisa pada devan.. Ia terkejut ketika devan mengatakan bahwa bella adalah istrinya.. Melisa tak mengira bahwa bella ternyata masih sangat muda. Bahkan terlihat seperti adik devan bukan istri devan.
Sesampainya mereka di hotel tersebut mereka langsung menuju kamar masing-masing untuk istirahat sebelum meeting di mulai pada jam 08.00 malam.
"Capek?" Tanya devan pada bella yang melihat istrinya langsung menjatuhkan badannya di kasur empuk hotel itu.
"Banget heuh" ucap bella sambil memejamkan matanya dan mengusap usap perutnya.
"Melisa itu cantik ya a" Ucap bella tiba-tiba dan membuat devan langsung menoleh pada istri kecilnya itu.
"Lebih cantik kamu" Ucap devan.
"Yakin kamu gak tertarik?" Ucap bella menelisik. Sejujurnya bella sedikit tak suka jika devan mempunyai sekretaris perempuan.. Ia takut terjadi hal yang tidak di inginkan.. Apalagi jika mimpinya itu menjadi kenyataan suatu hari nanti.
"Gak penting banget pertanyannya" Jawab devan malas.
"Sedikitpun? Gak tertarik?" Ucap Bella lagi. Yang membuat devan menatap bella galak.
"Saya. Hanya. Cinta. Kamu. Bella" Ucap devan penuh penekanan yang membuat bella menelan ludahnya membuat ia menjadi bersalah bertanya hal tersebut pada suaminya.
Malam pun tiba saatnya devan meeting dengan rekan rekan bisnisnya.
"Iiihhh aku mau ikutttt" rengek bella pada devan di depan kamar mereka.
"Aku sebentar aja sayang tunggu di sini ya" Ucap devan pada bella.
"Gamauuuu,, ikuutttt" rengek bella sambil memegang ujung jas yang devan kenakan.
"Ok ok tapi tunggu di restoran sebelah ruang meeting.. Pesan apa saja tapi jangan kemana kemana.. Jangan bantah atau aku tinggal disini" Ucap devan pada bella.
"Iyaaaaa" jawab Bella malas.
Mellisa yang melihat dan mendengar percakapan bos dan istrinya itu hanya tersenyum getir.. Bagaimana seorang devan yang terkenal sangat tegas galak dan dingin pada semua orang di kantornya tapi ternyata begitu memanjakan istrinya.
Singkat waktu meeting pun selesai.
"Sayang Mmhh" Ucap devan pada bella di dalam mobil yang di kendarai seorang supir suruhan devan lalu di sebelah supir itu ada Mellisa yang duduk di bagian depan. Devan dan bella duduk di kursi tengah mobil tersebut.
"Iya?" Ucap Bella.
"Mmhhh" lenguh devan sambil mencium leher mulus bella.
Ya,, devan sedikit mabuk.. Mellisa yang melihat interaksi 2 sejoli itu di buat sedikit kesal.. Betul.. Mellisa menyimpan hati pada devan.
Sesampainya di hotel mereka bertiga menuju kamar masing-masing untuk istirahat.
"Aakkhhh mmhhh aa" desah bella kala devan menjilati vagina bella.
"Aahhh aa stop mmmhhh" Desah bella lagi.
"Sedikit aja aku janji cuma sedikit" Ucap devan yang sudah sangat bergairah sambil membuka jas dan kemeja juga celana nya dan membuangnya sembarang.
JLEB
"Aaahhhh" lenguh mereka berdua.
"Aahhhh mmmhhhh enaakk" Desah bella
Malam itupun mereka berdua saling memuaskan satu sama lain.
Singkat cerita.. Waktupun berlalu kini mereka sudah berada di Jakarta kembali.
"Hust ada pak devan" Ucap salah satu staf perempuan pada staf perempuan yang lain ketika melihat devan berjalan menuju kantornya.
"Pagi pak" sapa beberapa staf perempuan tersebut sambil membungkukkan badannya.
"Ya" Ucap devan singkat sambil berjalan.
"Ganteng banget suami orang" Ucap bunga resepsionis di kantor tersebut.
"Banget.. Hmm,, sayangnya udah punya istri" Ucap zea salah satu pegawai.
"Enak lu bisa jadi sekretaris pak devan" Ucap zea pada melisa.
"Ya sama aja susah ngomong sama pak devan jawabnya singkat singkat terus.. Eh tapi kalian tau gak sih.. Istrinya pak devan ternyata masih muda banget" Ucap melisa memulai obrolan.
"Maksud lo gimana?" tanya bunga penasaran.
"Iya masih kaya anak kecil.. Waktu meeting kemarin istri pak devan ikut gw kaget banget.. Dan tau gak sih.. Pak devan kalau sama istrinya bener-bener lembut dan beda banget sama di sini" ucapnya lagi.
"Hah? Jadi iri sama istrinya pak devan" Ucap zea.
"Apalagi gw" ucap melisa lesu.
"Coba goda aja pak devan" usul bunga pada melisa.
"Mana bisa.. kelihatannya pak devan sayang banget sama istrinya,, istrinya lagi hamil besar" ucap Mellisa.
"WaH serius ini? Justru itu kesempatan bagus mell" ucap zea.
"Ah masa sih? Tapi gw takut pak devan galak banget" Ucap melisa.
"Ya lu coba aja" Ucap bunga.
"Nanti deh gw fikir-fikir dulu" Ucap melisa dengan senyum liciknya.
"Gw pasti bisa dapetin perhatian pak devan" Ucap Mellisa dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
My teacher is my husband
Romance21+++ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN❗❗❗ Bella tidak menyangka bahwa dia akan di jodohkan dengan seorang lelaki yang ternyata adalah gurunya sendiri. "Diam disitu Bella!!" Ucap devan tegas di sertai bentakan. Sontak bella pun terkejut dan mengurung...