#13

57.3K 477 2
                                    

Devan pun terbangun dan melihat jam di atas nakas sudah menunjukkan pukul 05.00 subuh.. Ia pun bangun dan mandi lalu bersiap siap,, setelah siap ia membangunkan bella..

"Bella,, sayang bangun katanya mau sekolah" Ucap devan membangunkan bella dengan mengelus pipi bella.

"Mmmhhhh masih ngantuk,, badan aku sakit semuaaa" keluh bella dan memejamkan mata kembali

"katanya kamu mau ikut ulangan harian pak samsul.. Yaudah kalau gitu gausah masuk aja ya" Ucap devan lagi dan mengecup kening istrinya.

Sontak bella pun langsung membuka matanya dan bangun dari tidurnya.

"Aku telat ya A? Koo kamu udah rapih?" Ucap bella.. Ia melihat devan sudah rapih dengan kemeja birunya dan celana bahan berwarna hitamnya,, bella tak munafik bahwa suaminya begitu tampan..

"Pantas anak-anak cewe pada genit"gumam bella

"Kenapa?" Tanya devan yang samar samar mendengar gumaman bella

"Mmm ngga A,, yaudah aku mandi dulu ya" Ucap bella dan mulai melangkahkan kakinya tetapi..

"Aaawwssss aaaww sakiitt perih A" teriak bella dan langsung terduduk kembali di ranjangnya.

"Kan kata aku juga gausah sekolah dulu bell" Ucap devan khawatir dan memegangi tubuh istrinya yang terduduk di ranjang.

"Gamau aku mau sekolah aku ada ulangan harian hikksss" Bella pun menangis dan devan tak tega melihatnya..

"Yasudah ayo aku bantu ke kamar mandi" Devan pun menggendong bella ke kamar mandi dan di dudukan tubuh bella di bathtub untuk sebentar berendam memakai air hangat agar nyerinya sedikit berkurang..

"AA aku udah selesai" teriak bella pada devan ketika bella sudah selesai dari mandinya.. Devan pun membantu bella berjalan.

"Masih sakit?" Tanya devan khawatir

"Udah sedikit berkurang koo" Jawab bella

Setelah bella selesai memakai seragam sekolahnya mereka pun sarapan bersama,, devan yang memasaknya karna ia tau bella pasti tak bisa menyiapkan makan karena ulahnya yang terlalu kasar pada bella malam tadi.. Setelah selesai makan mereka pun berangkat bersama ke sekolah.

Sesampainya di parkiran sekolah.. Devan pun memarkirkan mobilnya paling ujung agar tidak terlalu terlihat jika bella satu mobil dengannya dan itu permintaan bella.

"Bisa jalannya sayang?" Tanya devan sambil melepas sabuk pengaman bella.

"Bisa dikit dikit sayang" Ucap bella

"Yaudah ayo turun" Devan keluar duluan dari mobil untuk membukakan pintu untuk bella.

Bellapun turun di bantu devan.. Untung di parkiran tidak ada orang satupun karna memang mereka telat 5 menit. Bella pun jalan duluan di ikuti devan di belakangnya.. Bella kesusahan untuk berjalan dan devan merasa kasihan pada bella.

Akhirnya bella sampai di kelasnya.. Citra yang melihat cara jalan bella pun sontak bertanya..

"Kenapa lo jalannya kaya penguin gitu?" Tanya citra

"Keseleo gw" Jawab bella yang tentunya berbohong pada citra..

"Terus lo Gapapa? Kenapa maksain masuk sih bell" Ucap citra khawatir

"Kita ada ulangan pak samsul kan.. Gw gamau ulangan susulan citt" Balas bella pada citra

"Iyasih,, Yaudah nanti kalau merasa gak baikan gw anterin lo pulang" Ucap citra, dan bella menjawab anggukan.

Tak lama devanpun masuk ke kelas

"Selamat pagi semua" Ucap devan

"Pagi pak devan" Ucap semua murid di kelas..

"Pelajaran kemarin sampai mana?"tanya devan

"Sampai hatimu pak" jawab intan siswi di
Kelas itu yang memang genit kepada devan.. Sontak bellapun menoleh ke arah intan dengan tatapan sinisnya

"CENTIL" Ucap bella pada intan yang sontak di dengar semua murid..

Devan meliat ke arah bella dan dia tersenyum tipis.. Istrinya itu galak ketika sedang cemburu..

"Sejak kapan lo peduli pak devan di centilin?" Tanya citra pada sahabatnya yang terlihat tak seperti biasanya.

"Sejak sekarang" Jawab bella emosi

"Jangan-jangan lo suka sama pak devan.. Jangan macem macem bell pak devan punya gw" Ucap citra

Bella pun hanya tersenyum kikuk mendengar ucapan citra.

"Eehh leher lu kaya banyak merahnya gitu gak sih?" Tanya citra karna melihat banyak merah di leher bella walaupun sudah bella pakaikan fondation tadi pagi tapi masih sedikit terlihat.

"Eehhhh masasiii? Perasaan lo aja kali" Jawab bella gugup dan melepas kunciran di rambutnya lalu menggerai rambutnya untuk menutupi lehernya.

"Waaaahhhhhhhh.. Apanii yang lo sembunyiin dari gw" Ucap citra menyelidik

"Ah apasii lo cit,, udah ah jan aneh aneh lu kerjain tuh tugas,, gak selesai di hukum pak devan lu" Jawab bella mengalihkan obrolan.

"Kalau ada hal yang mau lu ceritain, jan sungkan cerita sama gw bell" Ucap citra dengan senyuman dan melanjutkan mengerjakan tugasnya.

Sepanjang pelajaran devan terus melirik bella memastikan bahwa bella baik baik saja..

"Baik waktunya habis.. Silahkan kumpulkan kedepan" ucap devan..

Satu persatu murid mengumpulkan tugasnya ke meja devan.. Tetapi untuk bella,, karena devan tau bella kesusahan berjalan itupun karena ulah devan.. Devan berjalan ke arah bella dan mengambil buku bella

Sontak adegan itu di tatap semua siswa siswi dengan aneh.. Tumben pak devan yang terkenal galak mau mengambil buku seorang siswi di mejanya.. Fikir semua murid yang berada di kelas itu..

"Tumben banget pak devan ada angin apatuh" Ucap citra pada bella

"Tau gw juga,, naksir kali sama gw" Ucap bella berpura pura tak tahu apa apa

"Haaaaahhhhh gak salah denger gw" Ledek citra pada bella.

Bella hanya tersenyum geli kepada citra.

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang