#37

31.4K 330 4
                                    

Bella cukup lama memandangi wajah devan, juga sebaliknya.. Mereka saling pandang satu sama lain.

"Tampan.. Sangat tampan.. Tak pantas denganku" Batin bella. Devan mengusap sisa air mata yang berada di pipi bella.

"Aa bisa dengan mudah dapat perempuan yang lebih cantik dari aku, yang kaya raya, yang kariernya Ok, mandiri, dan sebanding sama Aa" Ucap bella sambil memandang devan.

Devan terkejut dengan yang di katakan bella.. Mengapa bella berbicara begitu, fikirnya..

"Tapi yang menarik, lucu, cantik, dan bikin aku jatuh cinta cuma kamu" Ucap devan sambil mengelus elus lembut pipi bella dengan jempol nya.

"Apa Karna di paksa orang tua Aa harus menikah sama aku?" Tanya bella.

"Aku tau perjodohan itu 1 bulan lebih dulu dari kamu.. Saat aku tau ternyata perempuan yang akan di jodohkan denganku adalah muridku sendiri, awalnya aku sempat merasa konyol akan menikahi muridku sendiri.. Tapi selama 1 bulan itu aku malah penasaran sama kamu,, aku terus perhatiin kamu Diam diam.. Bahkan saat aku mengajar di kelas kamu diam diam aku selalu memperhatikan kamu.. Lama lama entah kenapa aku mulai menyukai kamu, senyum kamu, nakalnya kamu, jutek nya kamu, ngeyelnya kamu.. Aku suka" Ucap devan dengan mata yang berkaca kaca. Lalu bella menghapus air mata yang turun di pipi devan.

"Murid macam apa aku membuat guru nya menangis" Ucap bella lalu tertawa kecil. Kemudian memeluk devan.

"Terimakasih sudah menerima aku" Ucap devan lirih. Dan bella hanya menganggukkan kepalanya.

Semenjak kejadian itu devan memutuskan untuk berhenti mengajar dan fokus mengurus perusahaan pusat selama orang tuanya sedang mengurus perusahaan mereka yang berada di luar negeri, dan kini bella menyelesaikan sekolahnya yang tinggal beberapa bulan lagi dengan home scooling.. Devan memerintahkan beberapa guru di sekolahnya untuk menjadi guru bella di rumah.. Untuk pelajaran matematika devan sendiri yang menjadi guru untuk bella.

"Aa udah aahh aku pusing aku gak ngerti" Keluh bella saat devan menjelaskan beberapa rumus pada bella.

"Perhatikan yang benar bella 2 bulan lagi kamu ujian kelulusan" Ucap devan pada bella.

"Aku pusing ih" Keluh bella kemudian naik ke pangkuan devan dan menyandarkan kepalanya pada ceruk leher devan.

"Duh berat" ledek devan lalu mengulum senyumnya. Kandungan bella kini sudah berjalan 3 bulan.

"Yaudah iya emang berat" Ucap bella kesal dan hendak beranjak untuk bangun dari pangkuan devan, namun devan menahannya.

"Becandaaaa sayaaaang" Ucap devan lalu mencium seluruh wajah bella gemas. Lalu devan berdiri dari duduknya sambil mengangkat bella dan menggendongnya ala anak koala dan devan membaringkan tubuhnya di sofa dengan bella yang berada di atasnya dan bersandar di dada bidangnya. Devan mengelus elus punggung bella karena belakangan ini bella mengeluh punggungnya sering kali pegal mungkin karena efek dari kehamilannya.

Ting tong ting tong..
Tiba tiba bell apartemen berbunyi..

Drrttt drrrtttt hp yang berada di saku celana devan bergetar.

"Hallo pak devan.. Mohon maaf saya sudah ada di depan apartemen bapak" Ucap bu indah yang kini akan menjadi guru B.Inggris untuk bella.

"Oh Ok tunggu pintunya nanti akan terbuka sendiri, saya tidak bisa membukakan pintu.. Nanti langsung saja masuk ke ruang belajar ya" Ucap devan. Pintu apartemen devan memang ia setting agar bisa di buka menggunakan aplikasi di hpnya. Dan Ruang belajar yang devan buat sangat nyaman dan terdapat sofa untuk bella agar tak pegal.

"Baik pak" Ucap bu indah.

"Sayang.. Husstt.. Bangun yuk,, bu indah udah dateng tuh" Ucapnya pada bella,, karena bella tertidur.

"Mmmhhh hiks" lenguh bella yang tak mau di ganggu tidurnya.

Tok Tok Tok

"Masuk" Ucap devan.

"Eh selamat siang pak devan.. Apakah saya mengganggu?" Ucap bu indah.. Karena ia terkejut saat melihat posisi devan dan bella.. Bella yang tertidur di atas dada bidang devan di atas sofa,, pemandangan itu membuat bu indah sedikit cemburu,, karena dulu bu indah pernah berusaha mendekati devan.. Dan dugaan bu indah saat itu tentang istrinya devan ternyata itu benar bella. Alasan devan memilih bu indah menjadi salah satu guru bella pun bella yang meminta.. Ntah apa tujuannya devan awalnya sempat menolak tapi bella memaksa.

"Ya siang.. Silahkan duduk bella baru saja tertidur" Ucap devan. Lalu bu indah duduk di salah satu sofa di ruangan itu.

"Sayang.. Bangun ya sebentar,, belajar dulu nanti sambung tidurnya kalau udah selesai" Ucap devan lirih membangunkan bella dengan mengelus elus pipi bella. Bu indah tersenyum getir.

"Iiiihhhh ngantuuukkk gamau aaahhh" rengek bella malah ngereratkan pelukannya pada devan dan kembali tertidur.

"Sayang sebentar aja Ayolah aku temenin deh disini yuk bangun yuk" Ucap devan lagi. Dan akhirnya bella pun bangun lalu turun dari tubuh devan kemudian duduk untuk memulai belajarnya. Bu indah malah fokus pada wajah tampan devan dan tubuh kekar devan.

"Eeeehh bu" Panggil bella yang melihat arah pandang bu indah yang mengarah pada suaminya yang berada di belakang bella yang sedang duduk sambil mengetik sesuatu di hp nya.

"Bu" panggil bella lagi dengan suara agak kencang.

"Eh iya" Ucap bu indah yang tersadar dan pura pura segera membuka bukunya.

Bellapun belajar di temani oleh devan..

My teacher is my husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang